🌻28

32 6 0
                                    

"Menurut informasi, Karina pernah bekerja di salah satu perusahaan Shankara Group. Wanita itu sebatang kara, keluarganya meninggal akibat kecelakaan pesawat saat dia kuliah. Sejak saat itu, Keluarga Madira yang merawat dan membiayai hidupnya."

"Bisa langsung ke intinya?"

"Bos bilang informasi selengkapnya."

"Aih, ya sudah. Lanjutkan!"

"Seperti yang Arnest katakan, Karina memang berusaha merayu Anda. Akan tetapi, sebelum aksinya berhasil, wanita itu sudah dikabarkan hamil. Ada yang mengatakan kalau Tuan Shankara, pimpinan Shankara Group yang sekarang adalah Ayah dari anak yang dikandung Karina."

"Sebentar! Maksudmu, Si Shankara itu selingkuh?"

"Mungkin. Sebelum menghilang, Karina sempat memberikan anak itu kepada Tuan Shankara. Sejak itu, Karina menghilang dan tidak pernah muncul lagi. Bos pernah mendengar isu mengenai Tuan Shankara yang memiliki dua putra?"

"Bukankah dia hanya memiliki satu putra?"

"Nah itu. Yang publik tahu, Tuan Shankara hanya memiliki satu putra. Akan tetapi..."

Hendry menunjukan dua foto yang ada di dalam berkas tersebut.

"Selama ini, Tuan Shankara hanya mengenalkan bocah ini sebagai anak tunggalnya. Tapi ternyata, masih ada satu putra lainnya yang diduga anak Tuan Shankara bersama Karina. Mungkin mereka sengaja menyembunyikannya."

"Jika benar si Shankara itu yang menghamilinya, mengapa wanita sialan itu malah menuduhku?"

"Tentu saja ingin menjebak Anda."

"Kalau begitu, bukankah seharusnya dia datang kepadaku kemudian memaksaku untuk menikahinya? Lalu kenapa malah mendatangi Lian dan mengatakan omong kosong itu? Aih, dasar wanita sialan!"

"Jangan-jangan wanita itu sengaja."

"Sengaja apa?"

"Ingin menghancurkan rumah tangga Anda. Apa lagi?"

"Waktu itu aku dan Lian kan memang sudah bercerai. Lalu untuk apa dia mengatakan omong kosong itu? Kalau dipikir-pikir dia memang sinting."

Seketika Hendry berpikir, ucapan Loga memang ada benarnya. Alih-alih menemui Loga, mengapa Karina malah menemui Jillian? Jika Karina memang berniat merebut Loga dari Jillian, seharusnya wanita itu mendatangi Loga lalu meminta pertanggung jawaban dengan memaksa pria itu agar menikahinya, kan? Tetapi ini tidak.

"Aih, kepalaku jadi pusing. Gara-gara wanita sialan itu Lian jadi salah paham. Seandainya aku mencarinya lebih awal, mungkin sekarang kami bisa hidup bahagia tanpa harus berurusan dengan masalah konyol seperti ini. April juga tidak akan membenciku seperti sekarang dan terus menganggap Pram sebagai Ayahnya."

"Dari pada menyalahkan diri, mengapa Anda tidak mencoba memastikan saja? Setidaknya dengan begitu, Nyonya tidak akan salah paham lagi."

"Kau benar. Aku harus membuktikan pada Lian kalau bocah ini bukan anakku."

Loga mengamati wajah anak laki-laki di foto itu yang diduga adalah anaknya Karina bersama Tuan Shankara.

"Sepertinya aku pernah melihat bocah ini. Tapi di mana?"

▪🌻🌻🌻▪

"Pak Jamal!"

Padahal yang dipanggil Pak Jamal, akan tetapi Bu Prita yang kebetulan sedang berjalan bersama Pak Jamal ikut menghentikan langkahnya.

Begitu selesai mengerjakan ujiannya, April bergegas keluar ruangan, memang sengaja mencari Pak Jamal.

"Bu Prita."

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang