Dikelas Chiko,Ozam dan lainnya tengah tertawa puas. Sebentar lagi guru akan masuk dan Dika akan cepat dihukum
"Gila lo ko! Gue puas banget liat dia ke kurung dikamar mandi"
"HAHAHA, gue juga puas, itu tuh setimpal karna dia tuh kemarin ga masuk masuk kan gue jadi dimarahin Pak Riko"
"Sekarang giliran dia deh yang kena marah karna ga masuk kelas. Hahaha"
"Hahaha, Bener bang...sat" Tawa Chiko berhenti saat itu. Melihat Dika memasuki kelas dengan baju yang baru dan wajah yang lebih fresh.
Bukan itu juga, Ia datang bersama Pak Riko dengan buku paket yang ada ditangannya.
Ozam melirik heran pada Chiko. Kenapa Dika bisa keluar dari kamar mandi. Padahal jelas jelas kuncinya telah dibuang.
Dika melangkah menyimpan buku paketnya dan bergegas duduk disampir Ara.
Ya, Ara telah masuk sekolah.
Ara melirik sejenak ke arah Dika dan tersenyum Diks membalasnya dengan kikuk
Pelajaran pun dimulai denga hening dan tentram kecuali Chiko dan Ozam yang masih penasaran pada Dika.
Bel pulang telah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, tetapi pak Riko masih setia duduk di meja gurunya. Belum ada yan berani memulai pembicaraan padanya. Seluruh murid dikelas tersebut sedang mencoba membujuk agar Ara yang berbicara pada pak Riko. Yang perannya sebagai anak kepala sekolah kenapa tidak dicoba bukan?
Ara tetap menggeleng sebagai jawaban, malahan Ara senang karena waktu pulang diperpanjang. Dirinya tidak perlu repot repot bertemu ibunya.
Ara menenggalamkan wajahnya dilipatan tangannya. Kepala nya bergerak mengarah pada Dika. Ara tersenyum, wajah Dika sangatlah mirip dengan wajah yang menolongnya kemarin. Tetapi Ara tidak percaya jika itu Dika.
Yang benar saja. Sifat mereka sangat jauh berbeda 180°. Ara memiringkan wajahnya tepat pada wajah Dika.
"sstt Dika" ucap Ara berbisik. Tetapi Dika tidak menoleh. Ara mencoba memanggilnya tetapi Dika tidak juga menoleh. Ara menusuk nusuk tanganya pada tangan Dika, baru Dika menolehnya dengan kening berkerut.
Ara melihanya, tetapi tangannya masih bergerak menusuk nusuk tangan Dika, menurutnya itu suatu kegabutan yang membuatnya senang.
Merasa Ara tidak juga berbicara, Dika menggerakan tangannya menjauh. Tetapi, Ara mengikutinya. Dika menjauhkan tangannya lagi dan Ara mendekatkan tangannya lagi dan melaksankan kegiatan yang tadi sempat tertunda.
Hingga akhirnya Dika menggenggam tangan Ara dengan cepat Ara terlonjak dengan perlakuan Dika.
Semua orang dikelas itu tengah melihat Ara yang bersikap aneh.
"Ada apa Ara?" ucap guru tersebut melirik Ara
"Eungg.. itu apa.. eh maksudnya udah lewat jam pulang pak iya jam pulang hehe" ucap Ara ceplos sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.
Pak Riko melirik jam tangannya. Dan meng-iyakan perkataan Ara. Setelah memutup pembicaraanya. Guru tersebut pun melangkah keluar diikuti beberapa murid yang sudah kebelet ingin pulang.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Secret
Novela Juvenil[CERITA BARU SAJA DI REVISI, JIKA CERITA TIDAK MUNCUL ATAU TIDAK BERURUTAN, SILAHKAN HAPUS CERITA DARI PERPUSTAKAAN LALU MASUKAN KEMBALI. JIKA CERITA MASIH TIDAK MUNCUL COBA UNTUK LOGIN KEMBALI.] ___________________________________________ Arsenio...