"Baiklah. Apa yang menghilang? Dan dia tidak meninggalkan pesan apapun?"
"Tidak ada pesan hanya earpiece-ku hilang" ucap Risa
"Earpi.. Apa kau becanda!"
Arsen melihat tabnya tetapi tidak ada tanda apapun disana karena Ara mematikan handphonenya. Dan mobil Ara pun tidak dipakai.
________________________________________________________________________________
Ara tengah berjalan ke rumah sakit khusus, pria tua itu bilang kalau bibi dirawat disini karena stroke.
Ara mencari nomor ruangan itu dan melihat bibinya sedang berbaring disana.
Ara menyapa bibinya, tetapi mata bibi itu hanya melihatnya dan tidak berbicara sedikitpun, Ara menanyakan beberapa pertanyaan tentang kematian ibundanya.
"Bibi. Ini aku Ara. Apa kau mengenalku?"
"Ara?" bibi itu bangun dari tidurnya dengan panik
"Bibi?" Ara mencoba menenangkan
"Arvera cepat lari cepattt.." ucap bibi panik
"Bawa Ara pergi cepat!"
"Kau harus buru-buru!"
"Reva tahu segalanya" Ara mengerutkan dahinya mendengar ucapan ucapan bibinya. Dan terakhir bibinya bilang
"Lari! Dia akan membunuhmu dan Ara" Ara tersenyum miris mendegar ucap bibinya.
"Benar, itu Reva kan? Kau tahu segalanya kan?" tanya Ara tak sabar
"tolong jangan tambahkan air" ucap bibi asal dan setelah itu pingsan.
Ara keluar memanggil dokter dan meninggalkan rumah sakit, tetapi dirinya mengurungkan diri karena beberapa penjaganya termasuk Risa sudah berada disana.
Arapun berlari memasuki ruangan di rumah sakit itu dan berganti pakaian menjadi seorang Suster. Lalu keluar melangkah pergi.
________________________________________________________________________________
"Bagaimana? "
"Maaf tapi kami sama sekali tidak menemukan Nona Ara"
Arsen sangat kesal dengan bawahannya, tidak bisa diandalkan disaat seperti ini. Arsen kembali melihat tab nya dan masih belum ada perkembangan dari Ara. Arsenpun keluar memasuki mobilnya.
Tab nya berbunyi tanda ada pemberitahuan. Arsen melihatnya dan benar Ara telah menyalakan handphone-nya.
Arsen membagikan lokasi Ara saat ini pada beberapa agent nya.
Setelah itu Arsen pun pergi meninggalkan rumah sakit.
________________________________________________________________________________
Ara tengah duduk dibangku taman. Sambil memandangi foto kecilnya yang diambil di studio tadi. Ara meneteskan air matanya dalam diam.
"Ara?" Merasa dipanggil Ara menoleh ke sumber suara. Dengan cepat Ara berlari menjauh dari Risa. Tetapi Ara menabrak seseorang. Ara melihat wajahnya.
"Di...ka? Maa..af" ucapnya. Lalu menoleh kebelakang saat Risa sudah ada tepat dibelakangnya. Ara masih diam membelakangi Risa.
"Pergilah aku akan pulang sekarang. Kau tunggu dirumah saja."
"Tidak bisa Risa. Saya sudah mendapatkan perintah untuk membawa kamu pulang"
Ara berbalik, dibelakang Ara masih ada Dika.
"Pergi atau aku tidak akan pernah pulang?"
Saat Risa ingin menjawab ucapan Ara. Dika memberi kode untuk Risa segera pulang. Risa tau Arsen sedang menyamar menjadi Dika. Dengan patuh Risa menunduk dan pergi.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Secret
Teen Fiction[CERITA BARU SAJA DI REVISI, JIKA CERITA TIDAK MUNCUL ATAU TIDAK BERURUTAN, SILAHKAN HAPUS CERITA DARI PERPUSTAKAAN LALU MASUKAN KEMBALI. JIKA CERITA MASIH TIDAK MUNCUL COBA UNTUK LOGIN KEMBALI.] ___________________________________________ Arsenio...