"Teruntuk semua anggota, harap untuk fokus pada target. Saya tidak akan memberitahu siapa target itu. Kalian yang akan tau jawabannya. Ini latihan pertama, jika di latihan pertama kalian sudah tau siapa targetnya kalian akan masuk ke babak kedua. MENGERTI?! " ucap seseorang di dalam earpiece nya. Orang itu Sean.
Sean akan menggantikan tugas Arsen beberapa saat hingga permainan basket berakhir.
Earpiece nya terdengar lagi, sautan dari beberapa tim yang memang dikoneksikan untuk membalas sautan dengan suara.
Dari 100 anggota, hanya terdapat 39 orang yang punya koneksi khusus itu. Yang lainnnya hanya menjawab dengan beberapa kode seperti mengetuk ear piece dua kalia tanda mendengarkan.
Arsen yang mendengar Sean dan beberapa anggota nya telah bersiap siap langsung keluar dari toilet dan berjalan ke arah lapang
Saat tengah berjalan, seseorang menepuk pundak Arsen.
"Dika!"
Dika menoleh ke arah belakang terdapat Ara dengan Raihan disana.
"I-yaa? "
"Semangat yaa!!! lo pasti bisa" Ucap Ara.
Arsen telah berganti menjadi Dika.
Dika hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Ara.
Baru saja beberapa langkah. Ara menghadangnya.
"Bentar deh, nih pegang" menyuruh Dika memegang botol minum berwarna biru.
Setelah Dika memegang botol minumnya. Ara melepaskan kacamata yang dipakai Dika.
"Sorry ya, kayanya lo lucu kalo ga pake kacamata" Ucap Ara.
Dika tidak bereaksi sama sekali. Hanga mengerutkan keningnya.
Setelah itu Ara melanjutkan Aksinya.
Menyisir rambut Dika yang membentuk seperti mangkok menutupi dahinya.
Ara menyisir rambut Dika dengan jari jarinya. Tinggi Dika 178 cm. Ara benar benar berusaha menggapai puncak kepala rambutnya.
Ara terus menyisir rambut Dika hinggal tidak menutupi dahinya. Dika sudah hampir mirip dengan Arsen.
Dika tidak risih dengan perlakuan Ara. Dika hanya tersenyum melihat Ara seperti itu.
Senyum nya iya sembunyikan didalam hatinya. Melihat Ara terus berjinjit tidak membuat Dika ingin menunduk ataupun lebih pendek dari Ara.
Raihan yang melihatnya hanya menggelengkan kepala. Acara nya memang terbuka untuk umum, jadi orang orang boleh masuk.
Kaki Ara yang sudah tidak kuat itu terpeleset dan hampir jatuh.
"Aghhh!! " teriak Ara.
Dengan siapa Dika memegang pinggang Ara. Tangan Ara memegang lengan Dika.
Mereka saling tatap - tatapan dengan posisi yang masih sama.
5 detikk...
10 detikk..
Raihan pun berdehem sangat keras hingga membuat mereka tersadar.
___________________________________________
Ditengah lapang Angga dan tim basketnya sedang mencari Dika.
Sebentar lagi tim nya akan bermain.
Saat tengah berpencar mencari Dika seseorang datang.
Dika datang dengan penampilan barunya.
Tanpa kacamata, tanpa rambut batoknya."Tunggu, lo siapa? Ini baju tim gue" Tanya Angga heran
"Dika"
"Gila!!! Lu ga pake kacamata cakep bener anjir! " Seru seseorang diantara tim basketnya.
"Sorry, gue tadi dari ruang kepsek"
"Angga sekarang ada lawannya yah" Ucap cewe dibelakang angga.
"Diem lu! Dah lah cepet kumpul bentar lagi maen"
Cewe tersebut Rahma anggota osis yang tengah mengatur Lapangan.
Angga bisa disebut cowo diatas rata rata. Selama ini hanya beberapa orang yang mengalahkan ketampanannya di sekolah.
Itulah alasan kenapa Rahma bilang gitu.
___________________________________________
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Secret
Jugendliteratur[CERITA BARU SAJA DI REVISI, JIKA CERITA TIDAK MUNCUL ATAU TIDAK BERURUTAN, SILAHKAN HAPUS CERITA DARI PERPUSTAKAAN LALU MASUKAN KEMBALI. JIKA CERITA MASIH TIDAK MUNCUL COBA UNTUK LOGIN KEMBALI.] ___________________________________________ Arsenio...