Innocent Secret 30

120 9 0
                                    

Giliran Dika dan Aric yang dapat minum dari Ara

"Nihh selamat yaaa, nanti sekelas kita makan makan buat ngerayain" ucap Ara pada Aric dan Dika.

Aric hanya mengangguk lalu duduk dilantai sambil bersandar mengarah ke lapang.

"Thanks" ucap Dika, lalu lanjut duduk disamping Aric.

Ara pun bergabung dengan para cewe dikelasnya.

"Besok jam 20.00 malem kita makan makan bisa?" tanya Ara pada anak kelasnya.

"Boleh deh dimanaa?"

"Bisa dongg"

"Gue mah kuy ajalah "

"Yakali ga ikut atuuuu"

jawab para teman temannya. Ara senang mendengar respon para teman kelasnya.

"Oke deh, nanti gue sharelock dimana tempatnya "

Ara mendekat ke arah Raihan lalu bertanya

"Ke butik kapan?"

"14.00 siang " jawab Raihan sambil memberikan Ara sebotol Air minum yang sudah dibuka.

Ara mengambil minum dari Raihan dan meminumnya. Disisi lain seseorang melihat perhatian yang diberikan Raihan kepada Ara. Rasa tidak suka didalam hatinya dan hanya bisa tersenyum sinis. 

___________________________________________

Bel berdering menandakan pulang.

"Acara kedua dimulai jam 18.00 malam, untuk semuanya harap kembali kesekolah tepat waktu terimakasih, OSIS" ucap seseorang dari speaker sekolah

Ara dan Raihan berjalan ke arah parkiran dan bertemu dengan Rahma dan juga Aric

"Rahma!" panggil Ara

"Araaaaaa"noleh Rahma dan berlari ke arah Ara

"Lo kemana aja anjir, beda emang yah anak osis "

"HAHA bisa aja lu, eh iya besok katanya lo ajak makan makan ?"

"Iyaaa, rayain menang basket aja sihh seru seruan gitu bakar bakar" jawab Ara

"Oh sip sip, inshallah gue dateng deh kalo ada yang anter yahhh" ucap Rahma

"Harus ikut dong, lo kalo ga ada yang jemput kasih tau gue aja"

"Ngapainn haha, lo mau jemput guee?"

"Iya lahh masa temen baik gue ga ada yang jemput sihhh"

"Iy-aa deh" jawab Rahma sambil malu malu

"Gausah Ra, gue nanti yang jemput Rahma" ucap Aric tiba tiba

"Lah ngapa lo? tumben amat baik. Biasanya juga ngajak ribut"

"Kali kali kek, ya udh kalo kagak mau!" ucap Aric sambil pergi meninggalkan Rahma

"Lah kok ngambek, gue duluan ya Ra mau nyusul kutu kupret! byee" ucap Ara tergesa sambil pergi meninggalkan Ara dan menyusul Aric

Ara berlari menjajarkan langkahnya dengan Aric

"Apa lu ngikut ngikut" sinis Aric

"Nebeng dong, kan searah rumahnya" ucap Rahma sambil memelas memegang tangan Aric

"GAK!" sambil terus berjalan dengan tangan Rahma masih menggandeng

"ih jahat bangett" ucap Rahma dengan suara melemah

Mereka berdua berhenti.

"Gue mau nganter lo gimana, nih tangan kagak dilepas-lepas " jawab Aric sambil mengarahkan matanya ke arah tangan Rahma

Rahma pun hanya tersenyum meperlihatkan giginya dan melepaskan tangannya. Berlari memutari mobil dan mengetuk kaca kursi penumpang.

"Ayokkk" sambil tersenyum ke Arah Aric.

Aric pun mengeluarkan kuncinya dan membuka mobilny. Rahma memasuki mobilnya mendahului Aric.

Melihat tingkahnya Aric terkekeh dan masuk ke mobil.

_______________________________________________

Diperjalan pulang sekolah Ara menyempatkan dirinya bertemu dengan bunda.

Raihan keluar dari mobil berjalan memutar membukkakan pintu mobil Ara.

Ara berjalan ke arah makam bundanya dan Raihan tetep dimobilnya. Menurutnya Ara tidak akan bebas berbicara jika ada seseorang disekelilingnya.

Ara membersihkan dedaunan dinisan bundanya. Ara mengusap nisan tersebut

"Maafkan Aku "

"Aku sudah merusak segalanya" ucapnya lagi dengan air mata yang mulai berjatuhan.

"Maaf"

Seseorang datang dengan mobilnya berparkir berdambipang di sisi mobil Ara.

Dibukalah pintu mobil tersebut dan keluar seorang wanita berumur sekitar 30 tahun-an dengan membawa bunga menatap sinis ke arah Ara.

Wanita itu berjalan ke arah Ara melewati Raihan, Raihan pun menunduk tanda hormat.

Wanita itu menyimpan bunga yang tadi dibawanya disamping nisa tersebut.

Ara yang tidak mengetahui kedatangan ibunya itu menoleh sinis dan langsung membuang mukanya.

"Ibu mu itu seperti bunga"

Ara berdiri dari duduknya menghadap pada Reva, ibunya.

"Ayah mu mabuk malam itu dan membawa semacam bunga dan berkata ' bukankah kau suka ini? ' . Sejujurnya aku tak suka bunga tapi itu bisa membuatku merasa lebih baik" ucap ibu Ara sambil berjalan pelan.

" Saat aku mengunjungi rumahmu, aku melihat satu buket bungan dalam vas diruang tamumu" ucap Reva sambil tersenyum kecut. 

Reva berdeham dan mendekat ke arah Ara. Ara yang mendegar ceritanya daritadi hanya bisa diam menahan amarah nya.  Sambil berjalan dia berkata

"Aku yakin kau percaya aku ingin membunuhmu, tapi aku tidak pernah sungguh membencimu bahkan saat kupikir aku harus membunuhmu "

Mata Reva berkaca-kaca tapi dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain.

"Karena kau cukup mirip denganku" ucapnya lagi sambil tersenyum ke arah Ara.



Innocent SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang