Angga berlari men- dribble bolanya menuju ring lawan, setelah dekat ia melempar bola tersebut ke arah Andy dengan sigap andy memasukan bola basketnya tepat di ring lawan.
Penjuru sekolah bergemuruh sangat kencang sambil memainkan yel yel kelas masing masing.
Permainan sudah lebih dari 6 menit dan Dika sama sekali belum memegang bola basket dari awal permainan.
Waktu terus berjalan dan skor menujukan
1 - 1Suara peluit berbunyi, Farhan mengambil bola dan men- driblle bola tersebut berlari ke tengah lapang dan diambil alih oleh Andy dipertengahan jalan bolanya direbut tim lawan.
Angga berusaha mengambil alih bola tersebut, lawanpun melempar bola dari jarak jauh untuk dimasukan ke dalam ring.
Penonton hening, menunggu bola masuk ke ring dann...
"HAAPP"
Dika menangkis bola tersebut, men- dribble bolanya sampai tengah lapang dan melemparnya dengan cepat, melakukan perhitungan jarak yang tepat dan bola pun masuk ke dalam ring.
Semua bertepuk tangan, hanya saja satu cewe itu tidak bertepuk tangan dia hanya tersenyum sambil melihat seseorang yang tadi memasukan bola pada ring nya.
Teringat kejadian beberapa menit yang lalu, bahwa dia terjatuh di pelukan seorang Dika anak culun teman sebangku nya.
Ara hanya tersenyum malu melihat kejadian itu.
Dika melihat Ara tengah tersenyum.
Ara memergoki Dika tengah melihatnya, Dika tersenyum ke arah Ara.
Dan seluruh cewe di sekolahnya tersebut melihat Dika tersenyum langsung berteriak bergemuruh.
Ara tidak membalas senyumam Dika, dan langsung pergi meninggalkan kerumunan.
Peluit pun berbunyi lagi. Angga memulai permainan bola basketnya lagi.
Berlari ke arah sisi lapang dan melemparnya ke arah Andy baru saja berlari bola nya telah berganti tangan.
Bola telah dikuasai oleh lawan, disetengah jalan Farhan mengambil alih kembali bolanya tersebut.
Melemparnya ke arah Andy yang dekat dengan ring. Lalu melempar kembali pada angga untuk memasukan ke ring lawan.
Namun tidak masuk dan dengan sigap Arsen mengambil alih bola tersebut.
5 detik sebelum permainan berakhir, Dika telah memasukan bolanya ke ring lawan.
Skor akhir pun 3-1.
Para tim basket saling berpelukan diiringi yel yel sekolah nya yang bergemuruh di sekeliling antera kelas.
___________________________________________
Setelah keluar dari kerumunan Ara dan Raihan berjalan ke arah kantin. Ara membeli minuman untuk para pemain basket.
"Han tolong bawa kardusnya ya" Suruh Ara
Raihan pun mengangkat kardusnya dan berjalan kembali ke arah lapang.
Disepanjang jalan banyak bisikan bisikan orang membicarakan Ara
"So so an banget pake bodyguard"
"Cantik kali! "
"Anak kepala sekolah aja bangga banget"
"Kemana mana harus dijagain iwh"
Ara hanya tersenyum mendengarkan sindiran mereka dan terus berjalan ke arah lapang.
Ditengah lapang Ara melihat Dika melompat dan memasukan bola nya tepat pada tim lawan.
Ara bersorak girang sambil meloncat loncat.
Raihan yang melihatnya hanya tersenyum.
Raihan menaruh kardusnya dikursi terdengar suara dari erapice nya
"Apakah dia yang bersama Raihan?"
"Tidak tahu, bukan mungkin. Untuk apa kita mencari target jika sudah ada yang melindungi kan? "
Terdegar beberapa orang berdiskusi yang padahal itu adalah salah satu larangan dalam pelatihan ini.
Raihan yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala. Lalu menoleh ke arah lapang melihat Arsen yang berlompat tinggi menggapai ring basket dan skor akhur pun tercetak.
Raihan pun tersenyum, hampir sama dengan Ara hanya saja Ara lebih aktif memaikan tangannya bertepuk ria menuruti penonton yang lain.
"DISINI DISINIII !!!!" teriak Ara pada pemain basket sambil melambaikan tangannya.
Para pemain basket pun mulai berdatangan setelah berpelukan merayakan kemenangannya.
Farhan yang pertama kali datang ke arah Ara memberinya botol minum kepada Farhan sambil mengucapkan selamat kepadanya.
Dilanjut dengan Andy dan Angga, Ara memberikan botol minumnya lagi lalu mengucapkan selamat pada mereka
"NUHUUUUN RARA KUHHHH" ucap Andy sambil merentangkan tangannya. Tapi dihalangi oleh Angga.
Ara pun tertawa melihat tingkah bocah Andy, badannya sangat dewasa tapi wajah nya seperti bayi baru lahir.
Lalu Ara memberikan botol minum pada Angga gak sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan Angga.
Angga masih saling berpegangan dengan perantara botol air
"Selamat yaaa" ucapnya sambil melepas pegangan Angga.
Dibelakang Angga terdapat Dika bersama Aric
"Makasi yah Raa" Ucap Angga langsung memeluk Ara.
Ara kaget mendapat perlakuan seperti itu.
"I-yaa sama-sama ga" ucap nya tidak nyaman. Ara mencoba melepeskan pelukan Angga, tetapi Angga terus saja memeluknya.
Melihat Angga dan Ara berpelukan, Dika sangat ingin memisahkannya.
Dika pun melangkah ke arah Angga dan Ara, namun saat Dika ingin menepuk pundak Angga. Seseorang telah mendahuluinya.
Raihan memisahkan mereka berdua,
"Tidak usah berlebihan " ucap Raihan dan membawa mundur Ara dari pelukannya
Angga terkekeh dan pergi bergabung dengan tim nya tapi sebelum melakang dia tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata nya pada Ara.
Ara hanya tersenyum kaku dengan perlakuan Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Secret
Teen Fiction[CERITA BARU SAJA DI REVISI, JIKA CERITA TIDAK MUNCUL ATAU TIDAK BERURUTAN, SILAHKAN HAPUS CERITA DARI PERPUSTAKAAN LALU MASUKAN KEMBALI. JIKA CERITA MASIH TIDAK MUNCUL COBA UNTUK LOGIN KEMBALI.] ___________________________________________ Arsenio...