Part 30 - Putus [END]

28.1K 1.9K 335
                                    

Dunia Putri seolah berhenti berputar, waktu miliknya berhenti di sini. Tawa Adam dengan senyuman mereka merampas kepercayaan diri Putri. Di sana Adam terlihat antusias akan kado yang Safa berikan. Safa meminta Adam untuk memakai hoodie yang ia berikan, hoodie yang sama dengan hadiah yang akan Putri berikan.

Adam berlagak saat hoodie itu melekat ditubuhnya. Berputar ke kiri dan kanan, Adam begitu suka. Dan Safa tersipu malu. Sementara teman-teman mereka yang lain bersorak untuk menggoda keduanya.

"Pergi sana, Put! Kasih hadiah itu buat Adam," suruh Mutia.

"Tapi kado gue sama kayak punya Safa," Putri kembali mendudukan tubuh di kursi penonton.

"Itu dari Safa, kalau ini dari lo. Barang boleh sama, tapi perasaan Adam saat menerimanya pasti beda," Acha memberi semangat agar semangat Putri tidak kendor.

Putri termenung. Matanya tidak lepas dari Adam yang masih asik bersama teman-temannya, bersama Safa juga. Putri alihkan pandangan pada paper bag berisikan hadiah untuk Adam.

Haruskah Putri maju? Atau, terkekang di sini dengan perasaan tidak karuan?

"Lo nggak akan tahu hasilnya kalau tidak mencoba." Tiba-tiba ketua OSIS duduk di sisi Putri. "Pergi sana! Rebut kembali bang Adam."

Dengan bekal petuah dari teman-temannya Putri memberanikan diri turun seorang diri dari kursi penonton. Memasuki area lapangan yang dipenuhi orang-orang untuk memberi selamat. Putri eratkan genggamannya pada paper bag.

"Sejujurnya selama ini gue sama Adam masih dalam tahap PDKT, kami belum pacaran," ungkap Safa.

"Laaah, jadi kalian belum jadian?"

"Sebagai pendukung Adam-Safa gue kecewa mendengarnya."

"Sekarang aja jadiannya!"

Langkah Putri terhenti. Ia enggan untuk melanjutkan langkah mendekati gerombolan Adam dan kawan-kawan.

Safa dan Adam berdiri saling berhadapan. Teman-teman bersorak memberi dukungan agar keduanya segara meresmikan hubungan. Wajah Safa tampak memerah malu, sementara Adam memandang sekitar dengan mata tidak menentu.

"Ini percobaan terakhir gue untuk meluluhkan hati lo, Dam. Dengan mengorbankan harga diri yang gue punya dan di hadapan semua teman-teman, lo mau nggak jadi bagian dari hidup gue?" Safa nekat.

Semua akibat dari tindakannya ini akan Safa terima. Safa ingin mencoba hingga akhir. Dia ingin berjuang untuk Adam. Jika cowok itu memang masih menolak kehadirannya maka akan Safa terima. Setidaknya Safa pernah mencoba semampu yang ia bisa agar tidak ada penyesalan di masa depan nanti.

"Terima, Dam!"

"Safa kurang apa lagi coba?"

"Pengorbanan Safa untuk lo udah besar banget. Waktu lo patah hati Safa yang selalu ada buat lo."

"Kalian cocok."

Teman-teman Adam merecoki. Berkomentar tentang apa yang mereka lihat selama ini. Adam menoleh pada Safa, hangat hoodie pemberian Safa yang sedang Adam kenakan tidak mampu menghangatkan hatinya. Debar perasaan untuk Safa tidak pernah lebih dari sekedar teman. Adam tahu Safa tulus, dan Adam tidak mau menyakiti Safa dengan harapan palsu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putus! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang