"Baiklah, ayo kita bersikap baik. Jangan egois."
Putri coba melupakan kekesalannya pada Adam atas perkara cowok itu yang tidak memberi kabar pada Putri. Dan terhitung sejak tadi malam, baru pagi ini Adam memchat Putri dengan alasan kemarin ponselnya habis baterai. Lalu kini pacar Putri itu melakukan panggilan video via WA.
Putri tarik napas sejenak agar ketika menggeser icon berwarna hijau dia tidak langsung emosi. Dan saat panggilan video tersebut tersambung, saat itu pula Putri menarik senyuman.
"Put," Adam tersenyum pada layar ponsel Putri.
"Aku kira kamu dapat cewek lain di pesta Niki jadi lupa sama aku," sindir Putri. Sial, Putri sudah berusaha untuk menahan bibirnya agar tidak terlalu lancang. Namun ternyata tidak semudah itu.
"Kemarin baterai HP aku habis. Aku pulang sekitar jam sebelasan, Put. Karena capek aku langsung tidur. Jam segitu kamu juga udah tidur, kan?" jelas Adam dengan nada sabar.
Putri meringis saat Adam mengatakan bahwa ia tidur pukul sebelas malam. Nyatanya hingga pagi hari Putri tidak kunjung terlelap karena memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi di pesta.
"Aku mau cerita sama kamu soal pesta tadi malam. Kamu tahu, Put, aku--"
"Adam, aku lagi nggak mau dengerin cerita pesta Niki sekarang. Ceritanya lain kali aja," potong Putri cepat. Membuat raut wajah Adam yang sumringah berubah sendu.
Putri tatap wajah Adam dari layar ponselnya. Apa Putri salah bicara? Adam mendadak kalem dan ya, harus Putri akui sepertinya Adam kecewa dengan respons yang Putri berikan.
Tapi, sungguh, saat ini Putri sangat tidak ingin mendengar cerita mengenai pesta ulang tahun Niki. Kemarin untuk memberikan Adam izin untuk pergi sebenarnya sangat berat bagi Putri. Dan jangan paksa Putri untuk mendengarkan keseruan pesta itu. Putri hanya tidak ingin mendengar bahwa ada hal menarik yang Adam temui di sana lebih dari diri Putri.
"Kamu marah, Put?" tanya Adam pada akhirnya.
"Aku nggak marah," Putri menghela napas. "Udah dulu ya, Dam. Aku harus ke dapur buat bantu Mama masak."
Tanpa menunggu jawaban dari Adam, Putri mengakhiri panggilan video tersebut. Putri menghela napas, dan coba menenangkan hatinya. Kenapa sulit sekali untuk tidak egois?
Kegelisahan Putri semakin menjadi saat dia menerima chat dari Mutia yang mengirimkan sebuah foto. Pada foto itu terlihat gemerlap pesta Niki yang meriah didominasi warna ungu gelap, kemudian ada Adam dan Safa berada di atas panggung. Adam menggunakan selempang dengan tulisan Tamu Tertampan, sementara Safa menggunakan selempang dengan tulisan Tamu Tercantik.
Urat leher Putri terasa menegang. Jadi ini yang terjadi di pesta Niki?
Keesokan harinya seperti hari-hari kemarin Putri dijemput Adam untuk berangkat ke sekolah bersama. Putri hanya diam selama duduk di atas motor Adam. Putri sama sekali tidak ingin mengungkit masalah predikat Tamu Tertampan danTamu Tercantik versi pesta Niki. Pelampiasan rasa kesal Putri selalu berujung dia akan mendiamkan Adam. Dan membiarkan Adam menebak-nebak sendiri di mana letak kesalahannya.
"Put." Adam menarik tangan Putri yang berniat meninggalkannya di parkiran sekolah.
Putri terpaksa berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus! [END]
Teen FictionKonon katanya perempuan adalah makhluk yang paling sulit dimengerti. Tidak sesimpel itu menginginkan apa mau mereka. Memendam rasa dan menyampaikannya dengan kode yang para Adam sulit mengerti. Jika soal Aljabar adalah pelajaran yang sulit dipahami...