1. [ J ] Begin Again

2.7K 131 14
                                    

⋐🄹🄾🅈⋑

Terlalu angkuh dan tak tahu diri.

Kalimat nan amat tepat mendeskripsikan gadis di kursi besi silver terlapisi lembaran kulit empuk sintetis dengan senyum miring yang ditunjukkan tanpa keraguan. Baru pertemuan pertama namun sudah begitu panas bagi seorang berjubah putih, sang lawan bicara.

Jelas bukan dokter psikoterapis namanya jika tak bisa memutar balik keadaan sampai di titik menukar suasana dan perasaan.

"Poni baru?"

"Kenapa? Apakah anda tertarik mencoba?"

Kekehan kecil sempat terdengar sebelum digantikan seringai sinis tak kalah mengerikan menjadikan gadis di depan diam - diam bergerak gelisah.

"Tentu tidak. Lagipula itu hanya untuk menutupi dirimu yang sebenarnya."

"Mwo?!"

Dokter bermulut blak - blakan lebih dari pasiennya sekarang itu kemudian memajukan tubuh. Meletakkan satu siku diatas lutut kanan yang disilangkan. Kembali mengikis keteguhan atau mungkin lebih tepat dikatakan sifat keras kepala pasien sedikit demi sedikit.

"Wae? Aku psikiater. Mau seberapa jauh kau meremehkanku, Park Sooyoung?"

"Teruslah mencoba. Aku tidak akan mendengarkan ucapanmu, Unnie."

Dokter tersebut mengerutkan wajahnya aneh. Menunjukkan pada Joy bahwa dirinya sedang merasa jijik.

"Ouhh, jangan panggil aku begitu, kita hanya selisih satu tahun."

Meraih cangkir estetik ala kastil fantasi di komik - komik, dokter tersebut mencicip sedikit chamomile tea yang berkhasiat meredakan stres.

Okay, kalian salah besar bila mengira perempuan ini frustasi hanya karena menghadapi gadis labil bernama Sooyoung tersebut. C'mon, seorang psikiater tidak semudah itu terpancing amarahnya. Justru kini Ia sedang melakukan usaha provokasi agar Joy mau meledak.

Lihat. Sikap tenangnya justru menjadikan pandangan mata Joy semakin berantakan tidak terlihat fokus atau teguh sama sekali. Pupilnya berputar cemas tanpa arah. Kesana kemari seolah takut bertabrakan dengan tatapan dokter di hadapan.

"Aku tahu kau menerima tawaran konsultasi ini dari teman kerja kakakmu yang mengatakan bahwa dia digunjing karena memiliki adik seorang lesbian, benar kan?"

Tepat mengenai sasaran. Joy tampak semakin tidak nyaman pada posisinya. Dua tangan yang saling mengait memainkan jari - jari secara kasar malah secara tidak langsung memberikan jawab eksplisit pada dokter muda itu.

"Itu kau paham! Seharusnya kau juga mengerti bila aku tidak akan melakukan pengobatan apapun. Aku bahkan tidak ingin mencoba, Wheein Unnie."

Perempuan itu lantas bangkit. Dengusan kecil yang keluar dari mulutnya langsung menelusup telinga Joy tanpa ampun seakan ingin melontarkan kenyataan bahwa Ia sudah tahu semua tanpa perlu ada rahasia berkepanjangan. Memilih berdiri menunggungi Joy yang masih terdiam sambil membaca ulang berkas di tangan nan menjelaskan detail mengenai pasien kali ini sebelum menoleh dengan senyuman tipis.

"Kakakmu tidak mengawasi dan bahkan mengatakan kau tidak perlu mendaftar jika tak nyaman. Kau tidak akan pernah datang bila benar - benar menolak. Mari kita saling jujur saja, Sooyoung–ah. Di lubuk hati terdalam, ada secuil keinginan untuk menumpahkan segalanya di tempat ini, bukan?"

Joy menunduk. Merutuki diri sendiri dalam batin kala mengingat beberapa menit silam usai diberitahu bahwa Wheein sang anak emas dari rumah sakit ini adalah dokternya menjadikan Joy sedikit terbawa perasaan lalu dengan tegas memasuki ruangan berniat memberi bukti bila dia bukan wanita lemah. Tidak berarti Joy mengenalnya di masa muda, hanya saja Joy penasaran bagaimana kinerja seorang pribadi yang diunggulkan. Nyatanya kini mulut Joy kebas tak berani meloloskan bantahan apapun karena sadar ucapan gamblang dokter barusan ternyata sepenuhnya benar. Ternyata hati Joy memang sembunyi - sembunyi memunculkan segelintir keinginan tersebut.

"Aku hanya bisa mengobati pasienku bila mereka mengakui dirinya sakit, Sooyoung–ah. Kau tidak perlu terluka lebih jauh, semua perjuanganmu sudah terlalu besar, hmm?"

Nadanya melembut. Sama seperti sifat keras dalam diri wanita itu yang sangat jarang dimiliki seorang dokter mental, perlakuan halus Wheein bisa Joy bilang sebagai sikap paling menenangkan nomer dua setelah kakaknya, Irene. Tidak perlu heran lagi apa alasan dibalik banyaknya jumlah pasien yang memenuhi list janji temu dokter satu ini.

Joy kira setelah 10 tahun memisahkan diri dari ikatan kusut sehabis kejadian malam itu Ia akan merasakan secercah kedamaian dalam hidup. Tapi siapa sangka memutuskan menjadi trainee 7 tahun silam hingga debut dan dikenal sebagai leader girl group selama 2 tahun terakhir tidak mendekatkannya sedikitpun pada kebahagiaan. Baiklah, mungkin ada; sedikit. Tapi Joy tamak. Tidak suka pada hal yang 'sedikit'. Sifat itu pula yang membuat pertimbangan ganda mengenai konsultasi ini muncul begitu saja di pikiran. Kembali menimang apakah pengobatan pada psikiater akan membuat reputasi grupnya menurun atau tidak, seluruh pergulatan dalam otak hanya tertuju pada member - member lainnya apalagi Joy sudah dipercaya memegang jabatan pemimpin. Akan lucu sekali jika sebuah grup hancur dikarenakan oleh leadernya sendiri.

"Berikan aku waktu, Unnie."

"Kau punya nomorku. Aku akan selalu siap membicarakan janji temu berkala denganmu."

Tak memberikan jawaban, Joy meremas tali Alexander Mcqueen Two-Tone The Story Tote hitam seharga $2,635 diatas pangkuan erat - erat, mencoba mengusir perlahan rasa cemas akibat dipenuhi pemikiran buruk.

Dan akhirnya Ia tetap memilih melangkah keluar tanpa mengucapkan apa - apa bahkan sekedar salam selamat tinggal pun tidak.

Seharusnya semua sudah selesai.

⋐🄹🄾🅈⋑

Oke gaes, ini tasnya ya. Emang seleb gapernah make barang murah sial jadi pengen jadi idol aowkawokk

*plak*

"Sadar thor sadarrr" :v

Dan ucapkan halo sama Dokter Wheein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ucapkan halo sama Dokter Wheein. Maap kalo editan cacat 80% karena aku masih pemula 1000% wkwkwk

Dan cuma ngasih tau buat yang belum tau kalo CERITA INI LANJUTAN DARI MERIGOLD jadi kalo ada yang belum baca mending coba dibaca dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan cuma ngasih tau buat yang belum tau kalo CERITA INI LANJUTAN DARI MERIGOLD jadi kalo ada yang belum baca mending coba dibaca dulu. Walopun part disana cuma sedikit tapi ada bagian disana yang aku nggak mau jelasin ulang disini.

So yeah, hope you guys enjoy 💖

Regards
- C

Half of Mine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang