11. Take A Break

583 92 9
                                        

⋐𝐇𝐨𝐌⋑

Irene berdiri mematung di sudut apartemen. Tangan kanan mencengkeram erat tali tas kerja hitam sebagai bentuk pelampiasan dari bongkahan besar kegelisahan nan bersarang di hati tak ingin pergi. Matanya menatap nanar siluet gadis yang selalu Ia prioritaskan bersandingan dengan meja makan kecil dan gorden putih terbuka disisi sehingga memancarkan cahaya kota, memperjelas sosoknya.

Seloki kecil lengkap dengan 3 botol soju kosong serta satu botol lain masih tersisa setengah isinya. Baunya menyeruak ke seluruh ruangan sampai - sampai membuat perasaan Irene ikut muak.

5 menit berlalu dan gadis dalam gelap disana masih belum ingin menoleh walau tahu Irene sudah masuk. Kabur lewat cairan - cairan memabukkan yang mungkin saja memang disediakan untuk dijadikan pelarian.

Merasa sudah cukup untuk mengamati dan menyimpulkan apa yang terjadi, Irene lantas bergerak meletakkan tas di sofa panjang sebelum akhirnya menarik satu kursi kayu lain agar bisa ikut duduk disebelah adiknya.

Mungkin usapan lembut di kepala–lah yang sudah Joy tunggu selama beberapa menit terakhir. Buktinya ketika Irene melakukan hal itu, sang adik langsung melenguh panjang seolah tangan Irene baru saja melancarkan pernafasan nan awalnya begitu sulit dan berantakan.

"Ingin cerita?"

Inilah salah satu alasan dibalik beribu rasa syukur yang Joy panjatkan sebab memiliki sosok seperti Irene. Wanita itu tak pernah memaksa. Hanya meluluhkan orang - orang dengan lontaran kalimat halus yang keluar dari bibir tipisnya.

"Apa kita memiliki dosa besar di kehidupan sebelumnya? Kenapa kita terus diberi rasa sakit tak berkesudahan?"

Dari dekat seperti ini, Irene dapat melihat jelas rona merah di wajah adiknya. Dia sudah mabuk.

Kendati tak mengerti maksud ucapan Joy, Irene tetap tersenyum tipis lalu disusul aksi mengambil seloki di tangan Joy untuk Ia gunakan sebagai wadah cairan bening nan akhirnya Ia minum juga.

Satu gelas. Penuh. Belum cukup membuat Irene hilang kesadaran.

Masih belum.

"Kau tau, Sooyoung–ah? Hampir setiap hari aku menanyakan hal yang sama sejak 10 tahun lalu tapi sampai saat ini pun sebuah jawaban tidak juga kutemukan."

Joy menoleh. Pertama kali sepanjang hidup Ia mendengar Irene mengeluh. Mulai sadar bila selama ini Joy hanya meluapkan emosi sendiri dan tak sekalipun memberi ruang bagi Irene untuk ikut membuka masalahnya.

"Unnie, maafkan aku."

"Hmm? Untuk?"

Satu gelas lagi - lagi Irene teguk. Mungkin untuk malam ini Ia pun ingin diperhatikan. Jabatan sebagai kakak satu - satunya mulai terasa semakin berat sebab masalah lampau nan pernah Ia hindari dan tinggal lari bersama Joy kini muncul kembali. Menghadang keseharian, bersiap menghancurkan perasaan.

"Aku tahu kau merindukan Appa. Dan aku mulai berpikir bahwa aku begitu egois dengan memintamu membawaku pergi malam itu padahal aku sendiri tidak mengerti apakah kau ingin pergi atau tidak. Aku hanya tahu bahwa kau akan selalu mengabulkan permintaanku, maka aku melakukannya. Mungkin jika malam itu aku pergi sendirian, kau tidak akan menjadi seperti ini."

Joy tidak sadar. Bahwa selama Ia berbicara, Irene terus memperhatikan wajah kelelahan itu dalam gelap. Lalu detik selanjutnya Irene menarik kepala Joy untuk dipaksa diletakkan di bahu Irene. Tentu Joy tidak menolak; ini adalah yang Ia butuhkan juga.

"Ani. Malahan aku bisa saja tidak bertahan sejauh ini jika aku tetap disana malam itu. Jangan lagi menyalahkan dirimu. Itu membuatku sakit."

Dan di kegelapan yang hanya diterangi oleh cahaya dari dunia luar, malam itu menjadi waktu bagi kakak–beradik untuk berbagi kehangatan lewat pelukan. Mengabaikan rintangan yang akan tegas menghadang esoknya.

Untuk hari ini mereka berdua hanya ingin melepaskan segalanya sejenak.

Untuk saat ini mereka hanya mau beristirahat.

⋐𝐇𝐨𝐌⋑

Maaf tapi aku stan JoyRene for lyfe 😭💖💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf tapi aku stan JoyRene for lyfe 😭💖💚

Regards
- C

Half of Mine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang