19. Turns Out

523 77 9
                                        

⋐𝐇𝐨𝐌⋑

"Unnie, ada apa?"

Joy sedikit tersentak merasakan punggungnya diusap lembut. Memutar leher, Ia mendapati keempat membernya—Rosé, Eunseo, Cheng Xiao, Yena—sedang menatapnya masih dengan senyum namun di mata Joy justru terlihat seperti cemas dan khawatir.

Sesaat terasa linglung, Joy kembali ditarik pada kesadaran bahwa dirinya berada di peghujung konser nan mengharuskannya mengucap sepatah dua patah kata untuk para fans tercinta.

Alih - alih memulai dialog, Joy malah meremas mic erat - erat sambil lagi - lagi mengamati bangku kosong di tengah yang beberapa hari lalu dengan susah payah Ia bookingkan tiketnya untuk satu - satunya orang yang Ia miliki disisi, Irene.

Matanya memanas mengingat memori dua malam sebelumnya.

Joy dengan santai namun ragu - ragu menekan angka pada digital keypad depan pintu apartemen Irene.

Gelap adalah satu dari beribu kata yang bisa mendeskripsikan keadaan di dalam apartemen itu.

Jelas.

Pukul 1 dini hari lebih beberapa menit.

Tanpa basa - basi, Joy langsung melangkahkan kaki - kaki tegasnya ke kamar Irene. Berhenti di ambang pintu, Joy rasanya ingin menangis melihat kakaknya yang terbaring dengan keadaan cukup kacau. Kantung mata tebal, kerutan di dahi menandakan bahwa Irene tidur dengan perasaan tak tenang, serta lingkaran hitam nan terpampang nyata menjadikan Joy menutup mulutnya sendiri saat tanpa sadar satu tetes cairan jatuh dari sudut mata.

Mendekat, Joy menarik selimut Irene supaya menutup tubuh mungil itu lebih sempurna lalu akhirnya meletakkan secarik kertas persegi panjang warna merah maroon keatas nakas.

"Datanglah jika bisa. Jangan memaksakan dirimu, Unnie."

Lantas kecupan singkat di dahi Irene menjadi epilog sebelum memutuskan keluar cepat - cepat dari sana. Meloloskan seluruh rasa sakit yang Ia tahan.

Ingat bahwa dirinya sendiri yang mengatakan supaya Irene tak memaksakan diri untuk datang, tapi ternyata Ia tetap tidak dapat menahan konsekuensi yaitu rasa kecewa.

Usai Joy memberikan segala ucapan terima kasih yang Ia perlu katakan, dia dan membernya pun mengambil langkah mundur seraya melambaikan tangan.

Tidak dengan Joy.

Hanya tersenyum tipis menjadi pilihan terpaksanya.

Konser yang merupakan hal paling Ia dambakan selama ini justru berubah menjadi saat amat Ia benci. Orang yang Ia harapkan datang justru tidak terlihat dan digantikan oleh tiga orang lain nan sungguh ingin Ia hindari keberadaannya.

Semua hal terlihat buruk di matanya hari ini.

Penampilan, outfit, make up. Literally everything.

Irene yang terjun ke bidang nan tak jauh berbeda dari Joy membuat Joy dipaksa untuk mengerti.

'Ah, Unnie sama sibuknya jadi tidak bisa datang.'

'Ah, terdapat acara yang harus dia handle di waktu yang sama sehingga dia tidak mungkin bisa melihatku.'

'Ah, banyak yang harus dia kerjakan sehingga hanya bisa mendukungku dari jauh.'

Itu yang seharusnya Joy katakan. Namun justru karena semua tekanan - tekanan akan apa yang harus Ia pikirkan membawa Joy pada kerapuhan dan tanpa sadar mengambil jalur berbeda dengan membernya, memilih untuk keluar dari venue.

Berjongkok di sudut belakang gedung nan gelap, Ia tak menyangka ada seseorang yang menemukannya. Tentu sosok yang sangat tak Ia inginkan saat ini.

"Mau kutemani?"

"Maaf atas sikap kakakku kemarin."

Itulah hal pertama yang Joy ucapkan saat Wendy ikut menekuk lutut di sebelahnya. Sesuatu yang mengganggu pikirannya dua hari terakhir. Seberapapun Joy membenci orang ini, Ia tetap tak bisa membenarkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan kakaknya. Walau dia sendiri pun kadang melakukan hal itu.

Tak ada jawaban. Hanya dengusan seolah mengejek namun Joy tak memperdulikannya. Toh dia meminta maaf bukan untuk Wendy tapi supaya dirinya sendiri merasa tenang.

Pada akhirnya Joy hanya berdiam disana ditemani Wendy nan tak sekalipun mengusik perenungan batin Joy.

Yang tidak mereka sadari adalah bahwa di hati masing - masing mulai merasa baik - baik saja untuk berada sedekat ini satu sama lain. Tidak ada emosi, tidak ada provokasi, hanya keheningan.

Dan itu mungkin merupaka sebuah permulaan dari kata damai.

⋐𝐇𝐨𝐌⋑

Maap yang ini random sekaleh

Regards
- C

Half of Mine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang