7. [ IS ] Face to Face

608 87 12
                                    

A.N. Oke yang ini gabisa ditunda. Author mulai berubah jadi mesin ketik lagi. Hentikan aku sekarang jugaaa :v

⋐🅂🄴🅄🄻🄶🄸🅁🄴🄽🄴⋑

Tarik ucapan Seulgi yang mengatakan bila kemarin adalah hari terburuk. Nyatanya berdiri di hadapan seseorang nan tak pernah ingin Ia lihat keberadaannya saat ini sudah lebih dari kata 'hina' atau 'mengerikan'.

15 Juni 2020.

Seulgi akan mengenang saat ini. Bukan sebagai hari mengesankan melainkan satu waktu dimana angka 15, 6, dan 20 yang tak bersalah berubah menjadi variabel baru untuk Seulgi beri dendam.

Tidak jauh berbeda dengan keadaan Irene yang kini hanya bisa menyilangkan tangan di depan dada seraya menunduk menghembuskan nafas dari mulut dengan berat seolah bongkahan batu besar tersangkut di tenggorokan.

Merasakan sesal akibat beberapa hari lalu Ia menyerahkan tanggung jawab mencari perusahaan penata panggung pada si junior tanpa sekalipun melakukan cek ulang.

Ini event spesial dari stasiun TV yang Irene abdi selama ini. Akan sangat lucu bila Irene menghancurkan segala persiapan termasuk perkiraan waktu hanya karena mencari perusahaan lain andai Ia benar - benar membatalkan kerja sama dengan agensi Seulgi sebab mementingkan perasaan pribadi. Maka dari itu Irene memilih untuk mengangkat wajah lantas mengulurkan tangan kanan mengantung di udara.

"Mari bersikap profesional, Seulgi–ssi."

Jeda cukup lama. Agaknya keraguan memenuhi diri Seulgi. Bagaimanapun caranya menghindar dari kenyataan, fakta bahwa Seulgi tidak sedewasa Irene lalu bisa dengan mudah melupakan sejenak rasa benci, terus–menerus menekan pikirannya sampai ke titik terbawah.

Tapi image tetap menjadi pengambil alih situasi. Seulgi tak ingin dipandang lemah oleh lawan bicara karena dianggap tak bisa menghadapi masa lalu sehingga Seulgi dengan berat hati harus menempelkan telapak tangannya pada si klien.

Setelah adegan berjabat tangan yang cukup dramatis, kini tim NET yang telah dibentuk khusus untuk mengurusi acara ulang tahun stasiun TV tersebut dengan dipimpin oleh ratu es, Irene, sudah duduk tenang di ruang rapat berdinding kaca bersama tim penata panggung yang dikirim dari agensi produksi, Hope Maker Entertainment.

Awalnya diskusi berjalan seperti yang diharapkan. Saling menjelaskan pembuatan panggung paling sederhana namun megah, elegan tapi juga mengagumkan, bertukar kritik dan saran.

Lantas di satu titik, Seulgi perlahan menjalankan aksinya agar dilihat unggul oleh gadis nan masih Ia tolak kehadirannya. Lebih gencar mencekoki komentar beserta paksaan berkedok 'saran' tentang bentuk panggung yang sudah tergambar di kepala. Siapa sangka bila semesta akan mendukung penuh peperangan mereka dengan menciptakan pendapat bertolak belakang di otak Irene.

Fakta tetap tidak berubah.

Irene wanita berpemikiran dewasa. Mendahulukan kepentingan orang banyak walau hatinya sudah terasa panas sedari awal melihat wajah yang sudah 10 tahun tidak tersaji di hadapannya. Kesabaran Irene terkikis detik demi detik kala Seulgi tak henti menyanggah pendapatnya dan Ia sudah tak bisa menerima gagasan Seulgi seperti beberapa kali sebelumnya.

Trak!

Irene meledak.

Membanting spidol boardmarker di tangan kanan ke meja kaca didepan diikuti gerakan memijat pelipis.

"Jadi sebenarnya kami ini klien atau bawahanmu, huh?"

Nada pelan nan dingin mulai keluar. Menandakan amarah menyala - nyala sebentar lagi akan meluap dari diri Irene.

Tak bisa berbohong, Seulgi ketakutan melihat mata itu. Mata tajam yang selalu berhasil mengintimidasi siapapun.

"Kami adalah konsumen, kalian adalah produsen. Apa perlu aku ingatkan bahwa yang kau dan timmu lakukan hanyalah membantu merealisasikan bayangan kami?"

Irene berkacak. Meremas kedua pinggang sendiri untuk melampiaskan murka alih - alih menghabiskan suara seperti yang biasa orang - orang lakukan ketika kemarahan menguasai.

"Maaf, tapi aku hanya memberi saran."

Remasan bertambah kuat menciptakan lekukan membekas di seragam biru gelap Irene. Menggunakan trik menatap tajam pada lawan mungkin cukup berhasil karena Seulgi langsung bergerak tidak nyaman begitu wajah Irene terarah lurus tepat dimana Ia duduk.

"Tidak. Kau mengabaikan skemaku dan memaksakan opinimu yang mana sangat bertolak belakang. Kalau kau datang hanya untuk membalaskan dendam masa lalu maka aku tidak bisa lagi menggunakan jasamu. Rapat selesai."

Bersama para tim kreatif yang mengikuti Irene keluar ruangan meninggalkan beberapa orang nan masih setia menatap bingung Seulgi, si stage manager muda diam - diam mengepalkan tangan di dua sisi tubuhnya.

Rencana yang tersusun rapi dikepala pupus sudah akibat perbuatan berlebihan dari diri sendiri. Ingin dilihat sebagai pribadi unik artistik malah menjelma jadi senjata makan tuan dan sekarang Seulgi menjadi satu - satunya sosok nan terlihat memalukan di depan semua orang.

Tak dapat dipungkiri, benci tumbuh beribu kali lipat dari sebelumnya. Menargetkan satu nama yang sesungguhnya memang tak pernah hilang dari alasan dibalik murkanya.

Aku sangat membencimu, Bae Joohyun.

⋐🅂🄴🅄🄻🄶🄸🅁🄴🄽🄴⋑

Maap yang ini bosenin huaa 😭

Regards
- C

Half of Mine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang