20. Abruptly

477 74 9
                                    

⋐𝐇𝐨𝐌⋑

Langkah kaki panik untuk kesekian kalinya terdengar bersahut - sahutan. Tapi untuk sekarang situasi berbeda dengan pemeran nan diubah dari skenario sebelumnya. Kesempatan kali ini gadis yang tingginya berkisar antara 167 sampai 168 cm itu dipaksa untuk mengambil peran sebagai satu sosok nan memiliki beban bernama kegelisahan.

Setelah konser, seharusnya Ia bersantai bersama anggota dan staff yang sudah ikut bekerja keras mewujudkan harapan besar mereka. Namun diluar dugaan, semua berbalik menjadi rasa tidak tenang luar biasa.

Kalau perlu dijabarkan, mungkin yang layak untuk disebutkan pertama adalah perasaan Joy yang entah bagaimana caranya; merasa tenang bahkan ketika Wendy duduk disisi cukup lama di belakang gedung beberapa jam lalu. Ini meresahkan Joy. Tak ada satu orang pun tahu bahwa semakin Ia memikirkan hal itu, Ia justru semakin ditekan kenyataan tentang dirinya yang—tak bisa dipungkiri—memiliki sedikit ruang maaf bagi Wendy. Dan Joy tidak suka itu. Wendy adalah anak Ye Jin. Wanita yang menjadi sebab awal retaknya hubungan Joy dengan ayahnya, Hyunbin. Ia tidak ingin ada celah yang membuat dirinya sendiri lengah lantas terjatuh pada kehancuran yang sama dengan memberi sedikit saja bagian untuk Wendy tempati.

Singkatnya, Joy sadar bahwa hatinya mulai memiliki pemikiran memaafkan Wendy namun logika tidak ingin bekerja sama.

Oke. Yang kedua dan utama, topik paling sensitif serta mungkin akan menjadi pembahasan amat Joy perhatikan dibanding poin - poin lain; kakak satu - satunya yaitu Irene.

Belum sampai 5 menit Joy bersama manager, keempat member, dan beberapa staff lain menginjak karpet dekat pintu utama venue, sebuah panggilan menggetarkan ponsel dalam saku mantel coklat selututnya. Yang membuat langkah Joy terhenti seketika dan mengundang orang - orang disekitar ikut berhenti lalu menatapnya bingung adalah suara perempuan terdengar tenang namun tegas sedikit berat padahal tadi sebelum Ia menggeser tombol hijau diatas layar jelas - jelas nama yang terpampang adalah 'Bae Joohyun'.

"Maaf, siapa anda tepatnya?"

Cengkeraman di benda persegi panjang semakin kuat, kerutan di dahi semakin dalam, rasa gelisah semakin memuncak.

"Saya Hwasa, resepsionis dari Seocho Hospital. Apakah benar anda keluarga dari Bae Joohyun?"

Hospital. Hanya kata itu yang benar - benar menyerap fokus Joy sepenuhnya. Variabel - variabel negatif mulai bermunculan ke permukaan otak menjadikan jantung terpacu hingga berdetak lebih cepat.

"Benar. Saya adiknya. Apa yang terjadi?"

"Saudara anda baru saja mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju Gangnam. Pihak rumah sakit membutuhkan anggota keluarga pasien untuk mengisi beberapa berkas. Bisakah anda —"

"Saya akan segera kesana!"

Tidak peduli akan kesopanan atau apapun yang sedang tak ingin Joy tahu, gadis itu mematikan sambungan secara sepihak sebelum berlari melewati pintu kaca gedung nan terbuka otomatis dan langsung melemparkan diri masuk dalam salah satu taksi yang berhenti di sisi jalan. Mengabaikan panggilan manager maupun member yang terdengar marah namun juga cemas.

Saat ini tak ada hal lain yang lebih penting dari nyawa kakaknya. Hidup dan matinya.

Jangan tinggalkan aku sendirian di dunia yang mengerikan ini, Unnie.

⋐𝐇𝐨𝐌⋑

Aku bikin part ini soalnya moodku naik pas tau update kesayangan.

Aku bikin part ini soalnya moodku naik pas tau update kesayangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joy udh lama nggak ngelike ato komen katanya. Dan sekarang...
Sebagai JoyRene shipper garis keras aku auto jingkrak - jingkrak dong :)))

Regards
- C

Half of Mine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang