Matanya kembali terbuka perlahan, penat yang menumpuk di kepalanya mulai tersisihkan sendirinya. Ior terbangun dalam sebuah ruangan seperti gubuk tua yang sering dijumpai di desa-desa adat. Banyak sekali botol-botol dan heharuman herbal yang tercium oleh Ior, pijakan dari tanah tanpa ada keramik, persis seperti desa adat di dunia yang sering Ior lihat. Sekilas ia berpikir ia bermimpi menemui seorang wanita dengan memegangi tongkat berkepala banteng, lalu ia melihat sekelilingnya dan beranjak keluar dari gubuk tersebut. Ior masih merasa dirinya berada di dunia yang sama seperti dunianya.
Ketika Ior hendak berjalan menuju sebuah sumur untuk mencari air yang dapat diminum, segerombolan orang dengan pakaian serba terbuka datang berkerumun. Sontak Ior bersembunyi dibalik pohon besar yang daunnya sangat rimbun hingga meneduhkan orang yang duduk di bawahnya. Seketika angin berhembus kencang, dedaunan itu berguguran dan terbawa angin kencang tersebut. Orang-orang panik dan lekas menghampiri pohon tersebut, mencari penyebab dari munculnya angin besar tersebut. Jingka, seorang wanita tua menghampiri pohon tersebut dan mengusap tubuh pohon tersebut dengan merapalkan sebuah komat-kamit yang tak dapat terdengar oleh orang lain. Disatu sisi, Ior tidak dapat bergerak sama sekali dan menahan napas agar tak ditemukan oleh orang-orang tersebut. Perlahan Ior mulai menyadari jika ia masih terperangkap di dunia asing ini, lalu suara terdengar sangat nyaring.
"Wahai Pohon Nurana, ada apakah gerangan kau menghembuskan angin sekencang ini pada kami? Apakah kau sedang murka?" Jangki meneriaki Pohon besar itu, seolah ia dapat berbicara dengan manusia. "Wahai Pohon Nurana, apakah gerangan yang membuatmu meniupkan angin sebesar ini pada kami? Jangki kembali meneriaki Pohon besar itu. Sementara itu, Ior melihat Qina mencari dirinya di gubuk yang ia tinggalkan, bergegaslah Ior menyelinap untuk pergi meninggalkan mereka. Ior menahan langkah nya satu-persatu untuk mengelabui orang-orang yang sedang mengerumuni Pohon itu.
"Wahai Pohon Nurana, tunjukkan apa yang kau coba perlihatkan pada kami" Lantang Jangki mencoba berkomunikasi dengan Pohon Nurana. Kemudian dari atas jatuhlah sebuah ranting yang cukup besar dan menerjuni tanah yang diinjaki oleh Ior. Ior tak menyadari apa yang akan menimpanya, tepat saat ia mencoba berlari pergi, ranting besar itu menimpa kaki kirinya. Sontak membuat Ior tak bisa bergerak, dan suara jeritannya dapat terdengar oleh Jangki dan yang lainnya. "Siapa kau? Mengapa kau ada di dekat Pohon Nurana yang suci ini?" Jangki dan yang lainnya mendekati Ior dengan raut ketakutan, karena tidak mengenali wajah Ior yang asing. Melihat adanya kerumunan, Qina segera menghampiri dan menjelaskan apa yang terjadi.
"Dia adalah laki-laki yang kutemukan di ladang tadi, jangan usik dia" Ucap Qina menghampiri.
"Qina, memangnya kau kenal siapa dia? Jangki menanyai Qina dengan wajah setengah gusar.
"Aku tak mengenalnya secara pasti, namun dia memakai topi ini". Qina menunjukkan topi yang Ior pakai keseluruh orang yang sedang berkumpul.
"Topi ini adalah topi yang diberikan padanya oleh seseorang bernama Finale!". Qina semakin lantang menerangkan asal-usul dari topi lecet yang sering dipakai Ior, Ior kebingungan melihat apa yang sedang terjadi dan yang ia dengarkan."Finale? Ah jangan mengada-ngada, tidak ada yang pernah menemui Finale. Itu hanya karangan semata". Sanggah Jangki pada Qina, lalu kemudian Qina kembali meyakini jika Ior bukanlah pembohong. "Apa kalian lupa dengan ramalannya? Ramalan Klan Nurana yang Agung mengatakan "Akan datang seorang pejuang dengan sebuah topi legendaris yang merubah klan Nurana seutuhnya". "Bukankah orang ini tidak kita kenal? Bukankah topi ini memiliki kekuatan Gii yang kuat?". Qina semakin bersemangat dan menunjukkan antusias tinggi untuk menyelamatkan Ior.
Seiring perdebatan yang terjadi diantara mereka, topi yang dipakai oleh Ior mengeluarkan sebuah cahaya yang menyilaukan mata semua orang. Semuanya kecuali Ior, ia pun memanfaatkan kejadian itu dengan merebut topi itu dari Qina dan melarikan diri. Sesaat setelah cahaya itu hilang, orang-orang tak lagi melihat Ior ada disana. Qina yang merasa terbodohi memerintahkan pasukannya untuk mencari Ior, selaras dengan Qina, Jangki pun mengerahkan pasukannya untuk membawa Ior kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
7' STARS of THE UNIVERSE
FantasíaSetelah terbangun dari tidur siangnya ia terbangun di tempat yang sama sekali tidak ia ketahui. Ior, seorang pemuda biasa yang polos dan tidak memiliki kelebihan apapun, terjebak dan terbangun di dunia yang disebut "Finale" yang terbentuk dari tujuh...