19. Hummingsword.

15 7 10
                                    

"Ketenangan adalah senjata paling mematikan dalam peperangan. Orang bersenjata terbirit-birit saling menghunus pedang, namun kesatria dengan ketenangan melumpuhkan satu pasukan besar dengan satu siasat hebat"

 Orang bersenjata terbirit-birit saling menghunus pedang, namun kesatria dengan ketenangan melumpuhkan satu pasukan besar dengan satu siasat hebat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Hal paling penting dari berperang adalah kecerdikan dan ketentraman dalam berpikir, Ior" tutur Dragnil membuka latihan yang khususnya dengan Ior.

"Siasat? Bukannya itu hal yang buruk? Siasat itu berbeda tipis dengan pengkhianatan bukan?"

"Tentu tidak, Ior" senyum bijaksana kembali diperlihatkan Dragnil pada Ior. "Siasat adalah tipu muslihat yang diperbolehkan dalam berperang" lanjut Dragnil. 

"Tapi Kakek, bukankah ini terlalu berlebihan, mengajarkan seorang kuli panggul hal-hal rumit seperti siasat yang kau bicarakan ini?" tanya Ior. 

"Sudah kubilang, aku hanya menjalankan bagianku disini. Keadaan dimana aku menjadi pelatihmu, sudah tertulis dan sudah semestinya begitu" jelas Dragnil.

"Tapi tempat ini terasa begitu asing Kek, tidak ada yang benar-benar aku kenali" raut wajah Ior sedikit sedih dan cemas. 

"Hm. Apa kau mengenal Rura?" tanya Dragnil.

"Dia sahabatku, kenapa kau menyebut namanya?" ekspresi terkejut menghiasi wajah Ior. 

"Apa kau masih belum memahami apa yang sedang kau alami?" 

Ior mulai mencoba merangkai setiap kejadian yang ia lewati dengan seksama. Ingatannya akan Rura yang selalu ada disampingnya, menemaninya dan memberi Ior sosok sahabat yang ia bisa jadikan tempat berkeluh kesah. Dimana Ior berada, disana Rura ada. 

"Maksudmu Rura ada kaitannya dengan semua ini?" tanya Ior pada Dragnil yang seakan menyimpan kebenaran dari semua hal yang terjadi ini. 

"Ia adalah pusat dari peperangan yang akan terjadi. Sang Penakluk Lahan Barat, Sang Pelintas Ruang Waktu, Rura" 

Ior tampak kesulitan mencerna apa yang Dragnil coba jelaskan pada Ior. Ia tak percaya jika sahabat yang selama ini selalu menemaninya, mempunyai suatu rahasia yang tidak semua orang bisa tahu. 

"Rura sahabatku?" 

"Ya, mungkin tidak semua orang tahu akan hal ini. Wajar saja" ucap Dragnil. 

"Kenapa orang lain tidak mengetahui hal ini, Kakek?" tanya Ior. 

"Karena hanya aku yang bisa melihat masa depan semua orang. Finale akan runtuh sekali lagi" jelas Dragnil. 

"Lalu apa kaitannya denganku? Aku tak berasal dari sini dan aku juga tak ingin terlibat dengan hal merepotkan seperti ini" 

"Ingin atau tidak, bukanlah masalah. Saat ini, kau hanya akan berlatih denganku" 

"Sebelum itu Kakek, jelaskan padaku, Higaia itu siapa? Lalu kenapa dia bersemayam di tubuhku?" 

7' STARS of THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang