14.DRAGON SLAYER

40 10 4
                                    

"Alana sedang apa kau disini?" Ior dengan sigap mengulurkan tangan untuk membantu Alana bangkit. 

"A--Aku tidak tau, tiba-tiba saja aku berpindah ke tempat ini" jawab Alana.

"Kau tidak apa-apa?" Ior memeriksa lengan Alana yang tampak agak sedikit lecet. 

Alana memandangi Ior yang begitu khawatir dengannya, cara Ior memberikan perhatiannya membuat Alana menuruti semua yang Ior katakan. 

"Ikut aku, lukamu ini harus segera diobati" Ior menuntun Alana dan membawanya menuju Blossom Palace. Ior tidak mengerti akan sesuatu hal yang penting di Finale, bahwa membawa orang asing itu sama saja dengan membawa musuh kedalam Finale. 

Ior dan Shura membawa Alana menyisiri padatnya kota Jijindar menuju Blossom Palace. Ketika sudah sampai di gerbang masuk, para pengawal menanyakan identitas perempuan yang dibawa oleh Ior ke dalam istana. 

"Siapa ini? Siapa wanita yang kau bawa ini?" tanya seorang pengawal sembari menatap penuh curiga pada Alana. 

"Dia temanku, tangannya terluka, harus segera di obati" ucap Ior tergesa-gesa. 

"Kau tidak bisa seenaknya membawa orang asing ketempat ini. Kau boleh masuk, tapi wanita ini harus pergi" ucap pengawal itu dengan memandang rendah Alana.

Ior merasa tersinggung dengan sikap pengawal itu lalu memandanginya dengan sinis. "Apa kau harus bersikap seperti itu pada orang lain?" 

"Kau keberatan?" pengawal itu balik menjawab dengan nada mengintimidasi Ior. 

Perdebatan itu tak berakhir cepat hingga akhirnya Eva melihat dan mendatangi Ior dan Alana. "Ada apa ini? Kenapa kalian berdebat disini?" ucap Eva. 

"Ah-- begini, aku bertemu dengan temanku, dia terluka dan aku ingin membawanya kesini untuk mengobatinya" jawab Ior. 

"Teman? Kau?" jawab Eva sambil melihat sosok Alana yang Ior pegangi lengannya sedari tadi.

"Ceritanya panjang, akan kujelaskan didalam nanti. Apa aku boleh membawanya masuk?" 

"Masuklah, biar pelayanku merawatnya" ucap Eva. 

Kemudian Alana dikawal masuk Blossom Palace bersamaan dengan Ior dan Shura yang bertengger di bahu Ior. Saat Ior hendak masuk, Eva menarik lengan Ior, memberinya isyarat jika ia ingin berbicara berdua saja. 

***

"Putri, dimana ini?" Prion ketakutan ketika ia tau ia terbangun disebuah gua gelap tak berpenghuni. Tangannya yang gagah dan berotot memegangi Qina dari belakang karena saking takutnya Prion dengan gelap. 

"Kau ini-- tubuhmu berotot dan gagah tapi takut dengan gelap, dasar lemah" ucap Qina gusar.

"Tapi ini dimana Putri? Bukannya tadi kita sedang bersama Alana? Kemana dia?" 

"Aku tidak tau, lebih baik kita ikuti arah dari gua ini, biasanya nanti ada cahaya yang tidak lain adalah jalan keluar dari sini" Qina berusaha bersikap tenang dan berhati-hati saat melangkah. 

Prion hanya mengikuti Qina dari belakang karena ia sangat takut dengan gelap dan malam hari. Mereka terjebak dalam sebuah gua, yang tanpa mereka sadari menggiring mereka menuju takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

***

"Ior, siapa perempuan yang kau bawa?" tanya Eva pada Ior.

"Dia temanku, dia yang menunjukkan jalanku saat mencari Shura" jawab Ior. 

"Cantik" ekpresi Eva sedikit berubah menjadi cemberut. 

Ior tidak menggubris ucapan Eva dan bergegas menemui Alana yang hendak di obati oleh pelayan Eva. "Tunggu, aku belum selesai" Eva menahan langkah Ior.

7' STARS of THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang