"Dimana ini?" rasa kantuk dan pusing masih dirasakan Ior. Ia terbangun di sebuah aula luas dan diatasnya berkilauan lampu-lampu indah yang sinar lampunya menyilaukan mata Ior.
"Kau sudah bangun?" Eva mencoba mendekati Ior.
Ior mencoba mengumpulkan kesadarannya, ia merasakan rasa lelah yang sangat luar biasa. "Siapa kau?" Ior menatap Eva dengan tatapan asing. Eva membalas tatapan itu dengan senyuman yang berusaha menenangkan Ior. "Sudahlah, minum anggur ini dulu" Eva menegukkan anggur itu pada Ior.
Ior mengamati sekeliling, mencoba mencari tau dimana ia berada. Ia amati objek yang ada di aula itu, hingga ia melihat sosok yang ia kenali terbang menghinggapinya. "Tuaaaan!" Shura terbang menuju Ior yang masih terbaring lemas. "Shura!" jawab Ior senang.
"Shura, kita dimana?" Ior mencoba mencari tau keberadaannya langsung pada Shura. Shura yang tengah berwujud burung malah mengelus-elus pipi Ior dengan kepala berbulunya. "Tuan, kau sudah sadar syukurlah" tingkah lucu Shura membuat Eva tersenyum dan senang melihat Shura yang kegirangan melihat Ior yang sudah sadarkan diri.
"Kau ini malah bermanja-manja, dimana ini?" Ior masih menanyakan pertanyaan yang sama.
"Kau ada di Blossom Palace, tempat tinggalku" Eva menjawab pertanyaan Ior.
"Iya Tuan, ini adalah tempat tinggal dan istana milik Eva, dia yang merawatmu selama kau tak sadarkan diri" ujar Shura meyakinkan Ior jika mereka tak berada di tangan orang yang jahat.
"Eva?" ucap Ior.
"Ya, aku adalah Eva-- Eva Heen, aku adalah pemimpin Familia Heen" Eva dengan lembut memperkenalkan dirinya. "Heen? Mengapa aku ada disini?" Ior menjawab.
"Itu-- itu karena kau--" Eva terbata-bata. "Apa kau tidak ingat apapun?" Eva menambahkan.
"Ingat? Seingatku, aku sedang menggendong Ray dan mencoba mengantarnya pulang ke--" pikiran Ior mulai mengingat gambaran terakhir dari Ray yang telah di sembelih oleh seorang prajurit.
"Ray-- dimana dia? Dimana dia?!" ekspresi Ior berubah menjadi sebuah emosi yang meledak tiba-tiba. "Tenang tuan, dengarkan dulu penjelasan Eva" Shura mencoba menenangkan Ior yang mulai emosi kembali.
"Apa kau gila Shura? Aku melihat Ray disembelih dihadapanku! Bagaimana bisa aku tenang dan mendengarkan wanita ini berbicara" Ior melirik tajam pada Eva yang semakin gugup berada di hadapannya. "Kau mau mendengar bagaimana kejadian yang sebenarnya?" Eva berbicara.
"Tak usah kau jelaskan, cukup katakan dimana Ray berada!" Ior semakin marah mendengar Eva yang berusaha menjelaskan kejadian yang terjadi akibat Ior yang tak bisa mengontrol emosinya. "Ray aman bersama kakaknya, kau tidak usah khawatir" timbal Eva.
"Kakaknya? Apa benar begitu Shura?" Ior beralih melirik Shura.
Shura membalas Ior dengan sebuah anggukan. Seketika itu Ior lega dan merasa terbebas dari rasa takut akan sesuatu yang ia lihat sebelumnya. "Sungguh, terakhir aku melihatnya, dia bersimbah darah dan kepalanya digenggam oleh seorang prajurit" lanjut Ior.
"Maksudmu aku?" Neomore menampakkan dirinya. dengan luka di leher hasil dari cengkraman Ior saat beralih diri menjadi Higaia.
Ior menatap Neomore yang melangkah memasuki aula itu dengan geram. "Mau apa kau kesini?!" Ior masih emosi dengan keberadaan Neomore.
"Aku memang bertugas disini, dan aku adalah kakak dari anak yang coba antarkan" ujar Neomore.
Ior semakin kebingungan kala melihat Ray datang memasuki aula dan menghampiri dirinya yang masih dalam keadaaan lemah. "Paman Ior sudah baikan? Sudah bertemu dengan kakakku?" ucap Ray sembari menunjuk Neomore.
KAMU SEDANG MEMBACA
7' STARS of THE UNIVERSE
FantasySetelah terbangun dari tidur siangnya ia terbangun di tempat yang sama sekali tidak ia ketahui. Ior, seorang pemuda biasa yang polos dan tidak memiliki kelebihan apapun, terjebak dan terbangun di dunia yang disebut "Finale" yang terbentuk dari tujuh...