"Rura ini aku, Ior. Apa kau lupa?" Ior kembali mencoba membuat Rura ingat akan dirinya yang seakan terlupakan oleh Rura.
"Aku tidak mengenalmu, seperti yang kukatakan menyingkir dari hadapanku" Rura menjawab Ior dengan nada yang menyentak. Ior kecewa dengan apa yang di ucapkan oleh Rura dan merasa aneh karena Rura bisa melupakannya.
Vianola yang menyadari jika laki-laki yang berdiri di hadapan Rura ini adalah seorang Unspoken, mengancamnya agar segera enyah dari hadapan mereka berdua. Vianola menghampiri Ior dan membisikkan kata-kata ancamannya.
"Dengar anak muda, jika aku berteriak disini dan memberitahu semua orang siapa kau sebenarnya, orang-orang disini tak akan tinggal diam dan memburumu hingga mati" Vianola membisikkan telinga Ior.
Ior terdiam dan sedikit kaget dengan gertakan Vianola yang ahli dalam membujuk orang lain. "Kusarankan agar kau pergi dan lupakan Rura" ucap Vianola.
Mendengar hal itu, Ior seakan mengerti jika Rura tak melupakannya, tapi dipaksa melupakannya oleh wanita yang membisikinya kata-kata ancaman itu. Ior menatap tajam wajah Vianola, memberikan sinyal jika ia tak akan melepaskan Rura begitu saja.
Vianola dan Rura bergegas menuju kediaman Rediklus, meninggalkan Ior yang berdiri bak patung tak bernyawa. Saat Rura mendekati pintu menuju ruangan Rediklus, sebuah janji terucap dan terpatri dihadapan semua orang.
"Rura!--"
Rura menghentikan langkahnya sejenak, entah apa yang menahan langkahnya untuk mendengarkan lelaki asing itu berkata padanya.
"Aku pasti akan menyelamatkanmu, jika aku tak bisa membuatmu kembali, aku akan mati disini!" ucap Ior lantang.
Vianola hanya tersenyum sinis mendengar ucapan yang mengada-ada dari seorang Unspoken abal-abal. Mereka pun meninggalkan Ior yang masih tak terima dengan kenyataan bahwa Rura melupakannya.
Orang-orang mulai memperhatikan Ior yang terlihat begitu marah dan berani berbicara dengan pemimpin Familia seperti Vianola, mereka mulai menjaga jarak dari Ior. Ior pun bergegas meninggalkan Rediklus Roulette dengan kekecewaan yang meliputinya.
***
"Sudahlah Tuan, jangan memasang wajah kecewa seperti itu terus" Shura mencoba menenangkan Ior yang masih kesal dengan kejadian di Roulette tadi.
"Aku bingung, aku terbangun di dunia ini karena mendengar suaranya tapi ia tak mengenaliku sama sekali. Lalu aku datang kesini untuk apa?" Ior terlihat frustasi dengan hal yang ia alami.
"Tuan, kau datang kesini pasti memiliki alasan dan maksud tertentu. Kau hanya harus terus mencari informasi dan mengumpulkan keberanian" ujar Shura menenangkan Ior.
Ior mulai mendinginkan pikirannya kembali, mencoba menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi padanya. Mengingat kembali petunjuk dari Alana, bahwa ia harus memasuki sebuah Familia dan menemukan wujud sebenarnya dari Shura. jika ia berpikir lebih jauh, siapa Shura?
Ior dan Shura melanjutkan perjalanannya untuk mencari Familia lain yang dapat menerimanya menjadi anggota Familia.
Dalam perjalanan tanpa sengaja, Ior melihat seorang anak lelaki terisak menangis dibawah pohon bersalju yang sangat dingin. Anak lelaki itu hanya mengenakan sehelai pakaian yang tipis dan tampak kehilangan sesuatu.
"Shura, apa kau bisa membuat sebuah syal untuk anak itu?" ucap Ior seraya menunjuk pada sosok anak kecil yang terisak dibawah pohon.
"Tentu saja" Shura menjawab.
Ior menghampiri anak lelaki yang menangis itu dan menanyainya pertanyaan.
"Hei, mengapa kau menangis? Apa kau kehilangan sesuatu?" Ior merangkul anak lelaki itu dan melingkarkan syal merah yang membuat anak itu hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
7' STARS of THE UNIVERSE
FantasySetelah terbangun dari tidur siangnya ia terbangun di tempat yang sama sekali tidak ia ketahui. Ior, seorang pemuda biasa yang polos dan tidak memiliki kelebihan apapun, terjebak dan terbangun di dunia yang disebut "Finale" yang terbentuk dari tujuh...