20. An Evil An Angel

22 4 11
                                    

"Kejahatan yang paling jahat adalah berpura-pura baik di depan orang baik, dan memanfaatkan kebaikannya untuk kejahatan yang teramat baik"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kejahatan yang paling jahat adalah berpura-pura baik di depan orang baik, dan memanfaatkan kebaikannya untuk kejahatan yang teramat baik" .

***

"Bagaimana keadaanmu Nona muda?" ucap Ba-Mukang pada Alana yang baru saja bangun dari tidurnya yang lelap. 

"Ah, lebih baik. Kau siapa?" mata centik Alana terlihat asing dengan sosok yang berada di depan tempat tidurnya. 

"Aku adalah Perdana Menteri dari laki-laki yang baru saja menyelamatkanmu, Nona" jawab Ba-Mukang seraya menundukkan kepalanya tanda penghormatan pada Alana. 

Alana perlahan bangkit dari tempat tidurnya, ia mengambil segelas air yang sudah disiapkan untuk ia minum. Tenggorokannya bergerak ketika ia meneguk air yang sepertinya menyegarkan Alana. 

"Dimana laki-laki itu sekarang?" tanya Alana. 

"Sebentar lagi dia akan datang kesini. Aku diminta untuk mempersiapkanmu untuk menemuinya" ucap Mukang. 

"Mempersiapkan? Ah-- ya baiklah" Alana tersenyum simpul. 

"Baik, Nona. Para pelayan akan merias dan membuatmu lebih cantik lagi dalam waktu sekejap. Kalau begitu saya permisi" Mukang memanggil para pelayan untuk segera masuk ke kamar Alana seiring dia mengurungkan diri dari hadapan Alana. 

Alana hanya melemparkan senyum penuh misterinya pada para pelayan yang bersiap untuk merias dirinya. Para pelayan merasa aneh dengan sikap Alana yang seakan tidak merasa takut dengan sosok yang akan ia temui yaitu Sigrad. 

Padahal Sigrad sangat ditakuti para penghuni istana sampai-sampai tidak ada yang mau menatap matanya ketika ia berbicara atau mengajak berbicara. 

"Nona, apa kau tidak merasa takut?" tanya salah satu pelayan yang sedang menata rambut Alana.

"Takut? Takut karena apa?" Alana menanyai pelayan itu kembali. 

"Itu-- kau kan hendak bertemu dengan Yang Mulia" jawab si Pelayan. 

Alana menatap wajahnya di cermin besar yang megah. "Siapa namamu?" Alana mengajukan kembali pertanyaan yang diperuntukkan untuk pelayan yang sedang menata rambutnya itu. 

"Namaku?" jawab si pelayan terheran-heran. 

"Iya namamu" 

"Namaku Lili, Nona" jawab pelayan itu dengan muka yang memerah.

Alana tersenyum melihat wajah Lili yang terlihat merah merona dari cermin di hadapannya.

"Kenapa wajahmu memerah?" tanya Alana gemas. 

"Ti--tidak aku hanya senang saja Nona" ucap Lili malu-malu. 

"Alana" ucap Alana dengan tersenyum.

"Apa?" Lili dan pelayan lain kebingungan dengan ucapan Alana. 

"Itu namaku, panggil aku dengan namaku. Jangan terlalu kaku" ucap Alana membuat para pelayan terkagum-kagum. 

7' STARS of THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang