Fefe pov
05.30
"Huuuaaaa good morningg worldd"
"Hari baruu mood baruuu" sambil mengambil hp dan memeriksa pesan yang masuk.07.00
Fefe dan Mika baru saja memasuki kawasan sekolah dan segera masuk karena hari ini ada acara memulai tahun ajaran baru. Tapi saat menunggu lift terbuka, Fefe iseng foto ootd dirinya hari ini."perfect!!" katanya dalam hati sambil tersenyum menuju lift yang sudah terbuka.
Mikael Pov
Mikael dimintai tolong untuk menyampaikan informasi menggunakan mikrofon
"Kepada seluruh siswa-siswi kelas 1,2, dan 3 SMA Santo Antonius harap menuju Auditorium sekarang karena acara pembukaan tahun ajaran baru akan segera dimulai,terima kasih"Lalu ia kembali melanjutkan kegiatannya membuat properti untuk acara besok.
Acara telah dimulai tapi Mikael meminta agar dirinya tetap membuat properti saja, masih banyak yang harus ia selesaikan pada hari ini.
Fefe pov
"Wahhh 대박 (keren), pro banget yang buat properti acara!! Tiaa tiaa, siapa sih yang buat properti-properti acara ini?" tanyanya kepada salah satu teman sekelasnya
" Oohh biasanyaa yang buat-buat properti acara penting sih salag satu anggota OSIS , hmmm siapa ya namanyaa, pokoknya yang tadi ngomong di mikrofon" jawabnya sambil masih berusahan mengingat" em Mikael maksudmu " fefe menjawab tapi masih belum pasti dengan jawabannya.
"Aaa iyaa iyaa ko mikael"jawab Tia
"Ohhh, kalau dilihat-lihat lagi, biasa aja sih dekorasinya, konsepnya aja yang lumayan bagus" ucap Fefe dengan suara yang kecil
" By the way, kok ngak kliatan ya dia" ucapnya dalam hati "ehh ngapain nyari-nyari dia, ga urusan aku juga" sambil berusaha kembali fokus melihat acara
"Anak-anak, di sini ada yang pandai dalam hal mendekor atau menatu ruangan ?" Tanya salah satu guru di dekat murid-murid kelas XI
"Fe.. Fe... Bukannya kamu pandai ngedekor ruangan, aku sering lihat tataan ruangan di kamarmu aesthetic gitu" Ucap Lia sedikit keras
" Fefe ?? Kamu bisa mendekor ruangan ? Apakah kamu bisa membatu anak OSIS ngedekor untuk acara besok ?" Tanya guru tersebut yang mendengar ucapan Lia
" amm saya tidak yakin bu, tapi saya bisa bantu kok bu" jawab Fefe yang sedikit merasa tidak yakin
" Baikk, terima kasih ya Fefe, sekarang kamu bisa bantuin senior kamu di ruang OSIS, namanya Mikael, kamu bisa tanya dia apa aja yang harus dibantu" Ucap guru tersebut, lalu bergegas ke tempat lain.
"Arrgg aku lupaa yang bagian ngedekorkan Mikaell" Ucapnya kesal pada dirinya sendiri
•Di ruang OSIS•
Tok tok tok
Fefe mengetuk pintu yang berada pas di depan wajahnya dengan wajah yang tidak pastiSutt
Pintu itupun terbuka, dan Mikael juga ada di depannya"Ada apa kesini ?" Tanya Mikael dengan nada bicara datar khasnya
"hmm sorry, aku diminta buat bantu kamu nyiapin properti acara besok" jawab Fefe sambil memandang ke arah sepatu miliknya
Ehhh kira-kira sudah 10 menit tidak ada suara apa-apa " apa dia masih ada di depanku ??" tanya Fefe dalam hatinya
Fefepun mencoba menaikkan wajahnya melihat kondisi sunyi apa yang terjadi ini
"haa ?? Kemaa .." belum selesai Fefe menanyakan dimana mikael, ia sudah mendapatkan jawabannya. Fefe melihat Mikael yang kembali fokus mengerjakan pekerjaannya.
Mikael pov
" Kenapa harus dia yang bantuin gw !!?? Dari ratusan siswa yang ada di audit, kenapa dia yang kelihatan sama guru" celetukan Mikael dalam hati sambil berusaha kelihatan biasa-biasa saja.Fefe pov
" aku harus ngerjain...? Sama halnya seperti tadi, belum selesai ia bertanya, ucapannya telah dipotong Mikael
"Gw lo aj, jijik gw dengar lo ngomong aku kamu sama gw, kan biasanya lo juga begitu kan sama teman lo ? Tuh lanjutin aja buat balok-balok seperti yang ada di kardus besar itu" ucap Mikael dingin sambil menunjuk ke salah satu kotak besar yang tak jauh dari mereka
Tanpa panjang lebar Fefe hanya menjawab "oke" dan langsung mencoba membuat balok yang berukuran lumayan besar dengan bolongan yang berbentuk bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi]
Teen Fiction"Hey!!! Kamu si anak baru!! Sini !" Panggil salah satu pemain basket sekaligus ketua tim "Maaf kak, aku masih belajar" Hanya itu yang dapat ku sampaikan " Ganti aja deh, kamu gak layak jadi pemandu sorak tim basket kami" jawabnya dengan lantang sam...