Saat telah mendarat, mereka dijemput oleh mama Mikael dan sesosok wanita yang tiba- tiba memeluk Mikael
Fefe terdiam
Tetapi yang lainnya tampak biasa saja
"Haii, ini yang namanya Fefe bukan" ucap mama Mikael
"Eh iya tantee, salam kenal tante" ujar Fefe sambil membalas pelukan yang diberikan oleh mama Mikael
" Hai kak, salam kenal jug ya kak, aku Bianca, adiknya kak Mikael" ujar sosok wanita itu
"Astagaaa apa siih yang lo pikirinn Feee feee, itu adiknyaaa" ujar Fefe dalam hatinya sangat merasa malu
"Salam kenall yaa akuu Fefe, cantik banget" ujar Fefe sambil memeluk Bianca juga
"Wkwkwk makasihh kakk, kakak jugaa, aku banyak dengar cerita tentang kakak lohh" ujar Bianca sambil melirik Mikael
Mikael terkejut mendengar embecaraan Bianca
"Apa sihh kamuuu, jangan asal bicara" ujar Mikael yang seperti membentak Bianca
"Ihh apasih kamuu kell, jangan bentak Bianca dongg, masa sama adik sendiri juga gituu sihh!" Kesal Fee
Mikael seketika terdiam
Mama dan adik Mikael terkejut melihat hal yang luar biasa itu dan tersenyum bersama
"Kapan- kapann kamuu ke rumah ya Fee, tante bakal masakin banyak makanan buat kamu, kamu suka apa?" Tanya mama Fefe yang sangat bersemangat
"Aku sukaa apa ajaa kok tann, Tante masak apa aja, pasti aku suka kok tan" ujar Fefe sambil tersenyum lebar
"Wahh kamuu baik bangett, tante harap kamu ga dapat anak tante sihhg, takutnya kamuu bisa didiemin berminggu-minggu hingga berbulan-bulan" ujar mama Mikael sambil tertawa melirik ke arah Mikael
Mikael sangat merasa tersindir
"Yaudah kita makan bareng yok kak" ujar Bianca menarik tangan Fefe
Bianca sangat senang dengan kehadiran Fefe
"Kami ga di ajak di Bi?" Tanya Boy
"Ayukk dongg, semuanyaa, ayo ayoo" ajak Bianca sambil tersenyum
"Kak, nantii kita harus banyak cerita-cerita yaahh, curhat jugaa gapapa, aku ga bakal bocor kok kalau kakak yang curhat" ucap Bianca dengan nada bersemangat
"Iyaa, nanti kitaa cerita- cerita yahh, nomor teleponmu berapa bi?" Tanta Fefe sambil memberikan hpnya
"Sini kak, hmm 0812-****-***" Bianca mengembalikan hp Fefe
"Cobaa langsung chat kak" ucap Bianca
"Okeeeeh" jawab Fefe
"Wihh udah ni kak, aku juga udah Follow kakak di instgram" ujar Bianca sekali lagi
"Okeehh, nanti akuu Follback yahh, by the way mau makan di mana nih?" Tanya Fefe kebingungan arah
" Di situ tuhh, enak bangett, menu yang terkenalnya Mie pedes, kakak cobain level paling tinggi kak" ajak Bianca
"Siapa takutttt" ujar Fefe dengan keberanian yang menggebu-gebu
Bianca menjadi banyak tersenyum dan tertawa sejak pertama bertemu Fefe
Di restoran
"Aaaahhh pedessss pedesss"
"Airr airrr" ucap Fefe dengan raut wajah yang sudah sangat merah" Ini kak" ucap Bianca yang tertawa melihat wajah Fefe
"Kamuu inii yaa, mengapa kasih dia lever segitu hah?" Gertak Mikael yang juga ikut membantu menuangkan air untuk Fefe
"Aahhh jangan marah- marah lagii kell, tambah pedess nihh, ga salah Biancaa kook, aku yang mauu" ucap Fefe menjelaskan keadaan
"Loo jugaa, udah tau ga bisa makan pedess, masih aja disanggupi" kekesalan Mikael seketika berpindah ke Fefe
"Ehhh kamuu, jangan marah Fefe yaa" ucap mamanya
"Mampus loo kell, sudah ada kubu lain" ujar Boy di lanjutkan dengan syara tertawa sahabat-sahabatnya yang lain
Setelah selesai makan, saatnya mereka semua berpisah
" Nantii kamu harus luangin waktu yah buat ke rumah, nanti di anter jemput Mikael koo, iya kan Mikael?" Ujar mamanya ke Mikael
" Hmm" jawabnya
"Kamu ga usah pikirin sikap dinginnya itu yaa, dia emang suka gituu, cuek- cuek dingin gitu, tapi sebenarnya hatinya lembut kok" jelas mamanya
" Iya tan, gapapa kok tan" ujar Fefe
"Hati- hati ya" ujar mamanya
Lambaian tangan mama dan adik Mikael menjadi kenangan indah terakhir pada hari itu
Sahabat- sahabat Mikael juga pulang ke rumah mereka masing- masing
Di rumah
"Mamaaa, Fefe udah pulangg" teriak Fefe memanggil mamanya"Ehh anak mama udah pulangg"
" Kakakkkkk, lama bangett liburannya, aku jadi iri"
"Kamu harus bawa cowo itu ya Fe, buat jelasin hubungan kalian"Itu kalimat pertama yang Fefe dapatkan dari mama, adik dan papanya
"Astagaaa aku baru pulang looo"
"Ini aku bawa banyak oleh- oleh" ujar Fefe sambil membuka kopernya"Ganteng ga kak?" Tanya adeknya
"Hmmm" senyuman yang membisa menjelaskan hal itu
"Pastii ganteng lahhh, pilihan anak mama, pasti gak salahh" ujar mamanya
"Jangan lupa bawa ke rumah yaa, mama mau liat" sambung mama Fefe lagi
"Apa pekerjaan keluarganya?" Pertanyaan dari papa Fefe membuat mama Fefe kesal
"Apasii paahhh, kita udah ga di masa itu lagii kaliiii" ucap mama Fefe menanggapi pertanyaan dari papanya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi]
Teen Fiction"Hey!!! Kamu si anak baru!! Sini !" Panggil salah satu pemain basket sekaligus ketua tim "Maaf kak, aku masih belajar" Hanya itu yang dapat ku sampaikan " Ganti aja deh, kamu gak layak jadi pemandu sorak tim basket kami" jawabnya dengan lantang sam...