Autor pov
Hubungan sebagai sepasang kekasih harus mereka coba jalaniMikael mulai membiasakan diri untuk hal- hal yang tidak pernah terpikirkan oleh dia sebelumnya
Hari pertama menjalani hubungan kekasih di sekolah
Warga sekolah telah mengetahui hal yang sangat booming itu
Betapa masih tidak percayanya mereka
Seorang Mikael menggenggam tangan mungil milik Fefe saat melintas memasuki area sekolah
Kini mereka mengambil tempat kosong di halaman sekolah untuk duduk bersantai sebelum bel pelajaran berbunyi
" Ntar orang liat gimana kel" tanya Fefe yang tangannya masih dalam genggaman Mikael"Dari tadi orang udah liat kok" jawab Mikael sambil mengenakan earphone miliknya
Mikael juga mengenakan earphone miliknya pada telinga Fefe
"Ini laguu..." Fefe berhenti berbicara karena terkejut
" Udah.. dengerin aja" ucap Mikael
Keadaan yang awalnya sangat tenang dan bahagia, di rusak oleh kedatangan Bella
"Loooooooo yaaaa.. adekk kelass yangg caperrr bangett sumpahh... Paling caperrr.. diantaraa adek kelass yang pernah gua temuinn!!" Sambil mengucapkan itu, Bella terus mendorong bahu Fefe
Mikael tidak tinggal diam melihat pacarnya diperlakukan seperti itu
Mikael, mendorong bahu Bella lebih keras, hingga ia terjatuh
Banyak siswa yang menonton kejadian itu
"APA MAKSUD LOHH!!?? APAA URUSAN LOHH?? ITU CEWEKK GWW.. LOOO NGERTII GAKK!!? LOO NYAKITIN DIAA, GW JUGA BAKAL NYAKITIN LOHH!!" ini baru pertama kalinya Fefe melihat Mikael berbuat seperti itu dan berkata sangat kasar dengan suara yang keras
"KELL LOO HARUS SADARRR.. Dia ituu ga ada apa- apanya sama lohh, ga pantess.. semua orang juga tauu gw lebih pantass" ucap Bella sambil memeluk Mikael erat
Mikael tidak suka dirinya dipeluk Bella, dan langsung melepaskan dirinya dengan kasar
Mikael yang masih tidak puas dengan perlakuan yang telah Bella perbuat, dihadang oleh Fefe
" Udahh kel, udah kel, aku ga suka kamu beginii, tahan emosimuu, ini di area sekolah, udah yaa kita masuk" Fefe langsung mengambil alih Mikael dan membawa dirinya masuk ke dalam kelasnya
Di kelas
" Gapapa?" Tanya Mikael setelah duduk di kursi miliknya"Apa yang gapapa? Yang jelas dong ngomongnya, masa setengah- setengah" ucap Fefe sambil tertawa
"Mu gapapa? Ada yang luka? Tadi keras banget dia dorongnya?" Mikael menanyakan hal itu dalam satu tarikan nafasnya
Fefe tidak menjawab dan malah tertawa lebar
"Ini lagi ga lucu" ucap Mikael
" Iya iya, sorry, aku gapapa, lucu banget sih kalau kamu overprotective gitu" jawab Fefe sambil tersenyum
Seketika Mikael merasa malu dengan perkataan Fefe
" Emosinya harus ditahan ya, itu kak Bella mungkin lagi Badmood aja jadinya kayak gitu" jelas Fefe agar amarah Mikael dapat dipendamnya
Mikael tidak menjawab pernyataan Fefe, karena menurutnya itu tidak dapat dibenarkan
Kringggg kringgg
Bel berbunyi Fefe harus masuk ke dalam kelasnya"Aku masuk kelas dulu ya" ucap Fefe sambil melambaikan tangannya dan hendak melangkah keluar
Tapi...
Mikael kembali menggenggam tangan Fefe
"Aku cabut kelas 1, aku masuk kelasmu" ucap Mikael tanpa rasa bersalah
"HAA!!?" suara Fefe terdengar hingga satu kelas
" Mmmana bisa gituu!??" Ucap Fefe yang sangat terkejut
Sahabat- sahabat Mikael mendatangi tempat berdiri mereka
"Aman kok Fe, kelas 1 ga bakal ada absensi, dan pelajaran yang ga berpengaruh dengan masa depan dia, ijinin aja Fe" ucap Boy yang menjadi suara diantara sahabat Mikal yang lainnya
Tanpa tanggapan Fefe, Mikael membawa Fefe keluar kelasnya dan masuk ke dalam kelas Fefe
"Kamu mau duduk di mana?" Tanya Fefe bingung mencari tempat yang tidak terlalu dilihat guru
"Di belakangmu aja" jawab Mikael dengan wajah datar
"Ga bisa.. ada temanku yang duduk" jawab Fefe masih dengan wajah yang mencari- cari kursi dengan lokasi aman
"Gapapa kak, kakak bisa duduk di sini" ucap teman yang duduk di belakang Fefe sambil membawa tasnya
Raut wajah Fefe masih tidak dapat diartikan lagi
"Makasih ya" ucap Fefe yang tau bahwa Mikael tidak akan mengatakan hal tersebut
Mikael langsung duduk di kursi itu, sambil tiduran
"Ya Tuhann apa salahh kuu!!" Ucap Fefe dalam hatinya yang dibuat kebingungan oleh Mikael
Guru kelas 1 masuk ke dalam kelas Fefe
Dan langsung menyadari sosok Mikael ada di belakang Fefe
"Mikael Ditto" ucap guru tersebut sambil melihat kearahnya
Mikael membangunkan badannya, dan bertanya dengan santainya
"Ya, ada apa pak" ucap Mikael
"Mengapa kamu di sini? Ini bukan kelasmu" tanya guru tersebut sambil mnghampiri Mikael
"Saya? Saya di sini mau menemani pacar saya" ucap Mikael dengan raut wajah yang berbeda dengan Fefe
Raut wajah Fefe terlihat sangat kebingungan dan takut, keringat bercucuran, dirinya sangat ingin menghilang saja rasanya
"Siapa pacar kamu!??" Tanya guru itu lagi sambil melihat keseliling kelas
Dengan lantang Mikael menjawab
"Felicia Fenira Pratama namanya pak"
Seketika Fefe terdiam mematung tak bergerak
Iya tidak dapat membayangkan, apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya dan Mikael
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi]
Teen Fiction"Hey!!! Kamu si anak baru!! Sini !" Panggil salah satu pemain basket sekaligus ketua tim "Maaf kak, aku masih belajar" Hanya itu yang dapat ku sampaikan " Ganti aja deh, kamu gak layak jadi pemandu sorak tim basket kami" jawabnya dengan lantang sam...