Enjoy with "Ruang Sendiri" song
Autor pov
"Perhatian-perhatian untuk siswa siswi yang telah mendaftarkan dirinya sebagai calon pengurus OSIS agar segera menuju ruang ketua OSIS sekarang" Pengumuman yang di sebarkan lewat speaker itu baru saja melewari ruang telinga FefeFefe pov
"Poy poy aku harus pergi sebentar ni, gapapakan?" tanyaku cemas"Ikutan nyalon?" tanyanya
" Ha ? Oh iya, gapapakan?"
"Yaudah gapapa, ku tunggu di sini" sambil sedikit tersenyum
"Okee" Fefe yang mendengar hal itu langsung bergegas pergi agar tidak terlambat
Autor pov
"Bergerak cepat, harus tepat waktu, disiplin dan bertanggung jawab. Jangan coba-coba lari dari permasalahan kita, harus di selesaikan sampai selesai. Jika kalian ingin menjadi anggota OSIS kalian harus bisa melakukan hal tersebut, jika tidak! Kalian akan langsung di keluarkan dan di blacklist dari daftar calon anggota OSIS periode selanjutnya dan membayar denda sesuai ketetapan anggota OSIS bersama!" Tegas Mikael, si ketua OSIS"Setelah mendengarkan kewajiban tambahan dan konsekuensi apabila melanggar, apakah ada yang masih yakin mencalonkan diri? Silahkan angkat tangannya?" tanyanya lagi
Hening memenuhi ruangan
Tidak ada satupun yang berbicara dan merespon perkataan dingin itu
"Tidak ada!!??" Tanyanya sedikit dengan nada tinggi dan berat
Fefe pov
Mendengar kewajiban tambahan itu. Rasanya ga sulit, dan aku bukan orang yang lepas dari tanggung jawab selama iniAku juga pernah membantu dia menyelesaikan dekor untuk acara
IYA AKU BISA.. PASTI BISA..
Dengan tangan yang mengepal dan sedikit bergetar
"Saya!!" suaraku membuat seisi ruangan menoleh ke arahku, termasuk Mikael
" oh kamu.. Maju menghadapku!" perintahnya
"siapa namamu?" tanyanya setelah itu
Apa dia lupa namaku??
Bukankah aku pernah berkenalan dengannya di ruang kelas? Dan aku juga sudah pernah membantunya dulu
"HEI JANGAN DIAM SAJA, SAYA BERTANYA!" suara dengan volume yang lebih tinggi menyadarkanku
"namaku Felicia Fenira kak" jawabku dengan cepat
" gini yang katanya mau jadi pengganti anggota-anggotaku, telinga aja ga dipake apalagi otak, oh ya nge kekuatanmu aja juga lemah bukan, soalnya nge cheers aja ga bisa.. Gimana mau kerja, OSIS itu bukan paud yang jadi tempat bermain. Ga ada anak kecil yang ada di OSIS!!" tegasnya sangat menyayat hatiku
Segitu kejamkah dia?
Setakh mendengar hal itu. Aku cepat- cepat mengurungkan niatku
Sebelum itu, aku akan melakukan hal yang biasa aku lakukan, yaitu membela kebenaran atas diriku
Dengan keberanian yang tinggal setengah, aku memberanikan diri melangkah 2 langkah ke depan
"Kak.. Aku maaf apabila saya lancang. Yang pertamaa saya bukan anak paud, saya siswi di sekolah menengah atas ini, kedua mengenai cheers, teknik cheers dengan cara kerja OSIS pasti tidak sama. Ketiga saya masih junior pemula anak cheers, dan itu hari pertama saya, apakah ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan sama sekali? Apalagi pada pertamanya! Dan terakhir Apakah anda ada diajarkan mengenai kasih kepada sesama oleh keluarga anda!? Tampaknya tidak! Maaf sebelumnya lagi, saya emang junior anda dan juga anak baru, tapi saya tetap merupakan anggota dari sekolah ini dan semua siswa siswi di sekolah ini berhak untuk menyanggah hal- hal yang tidak benar dan memberikan masukan yang benar kepada orang lain walaupun kakak kelasnya. Kita semua sama, manusia, hanya saja saya dan teman-teman saya telat lahir dibandingkan anda dan teman-teman seangkatan anda" aku tidak percaya, aku barusan mengatakan hal itu
" Ohhh jadi begitu, berani sekali ya" sambil menepuk tangannya, dilanjuti oleh teman-temannya
"Keluar kamu sekarang juga dari ruangan ini!!" suara yang sangat tinggi, benar- benar lebih tinggi dari ucapan sebelumnya sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah pintu
Aku terdiam, sekujur tubuhku bergetar hebat
"Hey, kamu tuli ya!!? Saya bikang keluar dari ruangan saya ini!!"
Tanpa perlu beberapa detik air nataku mulai menetes,sebelum itu terlihat aku langsung berlari secepat mungkin untuk keluar dari ruangan itu dengan penglihatanku yang semakin memudar
Brak brak brak brak brak brak
"siapa itu yang jatuh dari tangga!??" gerumulan orang langsung menyerbu satu titik yang sudah mulai terkotori oleh darah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi]
Teen Fiction"Hey!!! Kamu si anak baru!! Sini !" Panggil salah satu pemain basket sekaligus ketua tim "Maaf kak, aku masih belajar" Hanya itu yang dapat ku sampaikan " Ganti aja deh, kamu gak layak jadi pemandu sorak tim basket kami" jawabnya dengan lantang sam...