Mikael tidak sabar menunggu hari esok tiba. Hari dimana ia akan mulai membuat Fefe jatuh hati kepadanya. Tapi bukan dengan memberi sejuta kata gombal dan sikap manis, ia akan menggunakan caranya sendiri, cara yang menjadi ciri khas yang hanya dimiliki seorang mikael.
Dan hari pertama pun tiba
Di sekolah
Fefe pov
"Jadi aku harus ke kelas dia dulu? Aduhhh kelas dia kan di lantai 3!""Ahh kirim pesan aja deh ke dia, sambil foto sebagai bukti"
Fefe langsung menuju ke kelasnya dan ingin mengambil foto selfie untuk dikirimkan ke Mikael
"Weeee gilaa wee"
"Waahhhhh"
"Ituuuu!??"
"Parahhh gansss bgtt"
Seketika kelas menjadi ribut
Fefe bingung dengan keadaan yang tiba- tiba sangat riuh
Dan tiba- tiba
Mikaell berdiri di depan kelasnya
"Hah?? Kenapa dia ke sini?" Tanya Fefe dengan suara kecil
•••••
Mikael pov
"Ada yang bernama Felicia Fenira Pratama di kelas ini?" Tanya Mikael kepada salah satu teman Fefe yang ada di depan kelas"Maksud kakak Fefe?" Ucap teman Fefe memastikan
Sebenarnya mikael tau bahwa Fefe ada di kelas itu dan sedang melihat ke arahnya
Tanpa membalas pertanyaan teman Fefe, mikael pun langsung masuk ke dalam kelas Fefe
Semua teman sekelas Fefe hanya membuka mulutnya, bertanya- tanya mengapa Mikael ingin menemui Fefe?
Apakah mereka sedang menjalin hubungan?Mikael mendatangi Fefe
"Mencoba lari dari gw?" Tanyanya
"Enggakkk! Aku tadi pikir, kalau ga perlu ke kelasmu, nih aku baru mau kirim selfie ku buat jadi bukti. Karnamu udah di sini, aku jadi ga perlu kirimkan?" Tanya Fefe
Mikael merebut hp Fefe
Tidak hanya Fefe yang terkejut, teman- teman sekelas Fefe langsung mengambil video peristiwa yang tak terduga itu
Mikael mengirimkan foto itu ke dalam hpnya
"Bukti ya bukti!!" Ucap Mikael dingin dan datar
Fefe hanya tersenyum dan mengiyakan
"Nanti makan ke kantin atau ke kelas gua?" Tanya Mikael sambil mengembalikan hp milik Fefe
"Ke kelasmu aja, soalnya tadi pagi aku masak buat kita. Tapi kalau kamu ga mau makan masakan ku, makan di kantin aja" jawab Fefe sambil mengeluarkan kotak bekal yang ia maksud
"Makan itu aja" ucap Mikael sambil langsung berbalik ke arah pintu kelas Fefe
"Nanti jangan lupa ke atas" lanjutnya tanpa berbalik melihat ke arah Fefe
Fefe mengangguk, walau dia tau bahwa Mikael tidak melihat anggukannya
Teman- teman Fefe langsung mendekati Fefe dan bertanya ada apa antara dirinya dan Mikael
Fefe hanya tersenyum, karena bingung harus menjawab apa
•••••
Kringgg kringgg kringg
Bel tanda istirahat telah berbunyi
Ini saatnya Fefe harus segera menuju ruang kelas MikaelSesampai di ruang kelas Mikael
Tok tok tok
Suara ketukan pintu berhasil menarik perhatian seisi kelas"Wih ada adik kelas nih"
"Anak baru ya dek?"
"Boleh juga badannya"
"Bidadari dari mana ni"
Beberapa siswa laki- laki langsung mendekati Fefe dan melakukan gerak- gerik yang bisa dikatakan tidak sopan
Tidak butuh waktu lama
Mikael berdiri dan menendang kursi yang ada di depannya, hal itu membuat siswa- siswa itu langsung mengambil jarak dari Fefe
Fefe hanya menunduk takut
"Fefe, ada apa ke sini" tanya seorang yang suaranya tidak asing bagi Fefe
Fefe langsung menaikkan wajahnya untuk hendak melihat sang pemilik suara
"Ehhh kaaak boy?"
"Emmm aku nyariii....."Belum selesai Fefe berbicara, Mikael langsung memotongnya
"Dia lagi nyari gua" ucap Mikael dengan nada tinggi
"Ohhhhh, ayooo sini masuk masuk" kata kak Boy yang membuat Fefe sedikit merasa lega
•••••
"Duduk sini" ucap Mikael yang memberi kursi untuk Fefe
Fefe yang hanya diam karena masih takut dengan kejadian tadi membuat Mikael sedikit marah dengan mereka tadi
"Lo masak apa, enak atau engga, kalau ga enak gua ke kantin aja" sambungnya lagi untuk mencairkan suasana
"Emmmm, inii aku bawa sushii, aku buat tadi pagii, terus ada telur gulung, nasi, dan jeruk, susu, dan salmon" jawab Fefe sambil memperlihatkan isi box makanan yang ia bawa
Tanpa berlama- lama Mikael langsung mencoba makanan masakan Fefe
"Enak nggak? Kalau engga aku ke kantin beliin mu makanan? Mu mau aku beliin apa?" Tanya Fefe yang cemas makanannya tidak enak
"Ga perlu.. enak" jawaban singkat Mikael, berhasil membuat Fefe tersenyum
"Ihh gua mau donggg kelll"
"Iyaaa.. gua juga mau cobainnn"
"Bagiii bagiii"
"Fefee aku boleh coba nggak??"
Seketika mereka dikelilingi oleh teman- teman sekelas Mikael
"Lo semua beranii minta sama Mikael!?" Tanya boy sambil tertawa
Mereka hanya terdiam, dan kembali ke kursi masing- masing
•••••
Tak lama Fefe bertanya ke Mikael mengenai rencananya untuk menemukan Papoy
"Bagaimana rencanamu?" Tanya Fefe memulai percakapan
"Gua minta nomornya" jawab Papoy
"0761-***-***" nih Fefe memberikan kertas yang berisi 10 digit nomor telepon milik Papoy
"Ntar malam gua lacak, ntar kalau gua udah dapat, gua infokan" ujar Mikael sambil masih melahap makanan tadi
"Makasih yaaa" ujar Fefe yang amat sangat merasa bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi]
Teen Fiction"Hey!!! Kamu si anak baru!! Sini !" Panggil salah satu pemain basket sekaligus ketua tim "Maaf kak, aku masih belajar" Hanya itu yang dapat ku sampaikan " Ganti aja deh, kamu gak layak jadi pemandu sorak tim basket kami" jawabnya dengan lantang sam...