*****Naeun POV
"Ayo kita menikah."
Gila memang gila bisa-bisanya Jungkook mengatakan hal seperti itu padaku. Aku mulai membuka wajahku yang sedari tadi aku tutupi dengan kedua tanganku agar tak memandang tubuh atasnya itu yang sekarang sudah memakai kaos, untunglah. Aku masih tak bergeming gara-gara ucapannya yang sebenarnya tak aku pedulikan. Tapi aku dibuat terkejut saat tubuh kekarnya tiba-tiba merangkak ke ranjang dan menghimpitku.
"Seon--baee apa yang akan kau lakukan," ucapku kesusahan karena jujur jantungku tak karuan takut dan gugup dalam satu waktu.
Jungkook semakin menyudutkanku membuat tubuhku menempel sempurna pada ranjang denga posisi Jungkook di atasku membuat kungkungan. Senyumannya. Benar benar menakutkan.
Dia kelinci yang berubah menjad serigala, aku takut.
"Seonbaee kau mau apa?" tanyaku lagi.
"Buat anak bagaimana?"
Mataku sukses membulat sempurna, aku mendorong tubuh kekar Jungkook agar menjauh dariku.
"Naeun jangan banyak bergerak, kita kan akan menikah. Mau buat dulu itu tidak papa kan? Nanti kau akan ketagihan,"
"Seonbaee berhenti konyol." aku hampir saja menangis. Jujur ini sangat menakutkan, apalagi saat Jungkook terus menahanku agar berada di bawahnya dan ia melepas kaosnya kembali menyisakan boxernya saja.
"Lepaskan aku!"
"Tidak " Jungkook menghembuskan nafasnya disekitar leherku, aku sedikit bergetar ini pertama kalinya aku mendapat sentuhan seintens ini dari pria. Aku selama ini belum pernah berkencan, tau itu kan. Ciumanku juga dicuri oleh orang ini. Jeon Jungkook.
"Le--pas,"
"Bukankah kita akan menikah, kita hanya berdua sayang, kau tidak mau menghabiskan waktu berdua dengan calon suamimu."
"Seonbaee apa yang kau katakan,"
Jungkook menyerang bibirku, mengunci agar aku tak melawannya lagi. Tanganku berusaha memukul dadanya agar menghentikan tindakan konyolnya. Ciuman diatas ranjang dan dengan dirinya yang bertelanjang dada, aku ngeri membayangkannya. Aku berusaha mengatup bibirku rapat-rapat membiarkan Jungkook tak puas, tapi bukan Jungkook namanya tiba -tiba dia menggigit bibir bawahku membuatku memekik.
"Akh,"
Jungkook berhasil menyesap memasukkan lidahnya bermain tanpa ada balasan dariku. Rasanya geli, karena lidahnya bermain kesana kemari. Sedangkan aku, aku sudah menangis tapi tetap saja Jungkook tak akan membiarkan ini berkahir, dia suka sekali menindasku.
Jungkook semakin liar bahkan aku sudah kehabisan nafas, aku membuka mataku dan bisa dengan jelas kulihat Jungkook yang menutup matanya menikmati ciuman sepihaknya. Dia seperti ingin menghabisi bibirku.
"Hosh Hosh"
Aku mengambil banyak udara ketika Jungkook melepaskan ciumannya. Jungkook tersenyum miring, tapi tanpa aku sangka dia menenggelamkan wajahnya diceruk leherku. Mengecupnya dua kali.
Yatuhan selamatkan aku.
"Seon--baee uumhh"
Jungkook tersenyum dam terus menciumi leherku, tangannya juga mulai meraba raba perutku dan menyapu perutku lama. Aku menggeleng, saat tangannya muali turun kebawah. Tapi untung saja seseorang mengetuk pintu kamar.
"Sayang.. Eomma pulang... Jeon Jungkook,"
Aku bernafas lega, Jungkook menghentikan aktifitas gilanya. Kulihat dia sedikit gelagapan dan wajahnya kelihatan seperti orang linglung. Lucu sekali jika mengingat bagaimana liatnya barusan dan berubah menjadi kelinci yang seperti kebingungan.
"Eommaa." Jungkook mengacak rambutnya sebal.
"Jungkook kau sedang apa? Kata Suga kau didalam. Boleh ibu masuk?"
Aku dan Jungkook semakin membulat, tidak mungkin membiarkan ibu Jungkook masuk dan melihat mereka begini.
"Eomma masuk ya?"
Bersambung
NITIP FOTO COWOK GANTENGG!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD ( SUDAH TAMAT )
FanfictionHidupku sudah keras, tapi bertemu dengan Jungkook tenyata membuat hidupku lebih keras. Aku membencinya -- Park Naeun