Aku menyukaimu, dan terimalah kenyataan kalau pacarmu ini adalah Jung Jungkook."
Kata-kata itu terngiang di kepala Naeun, kenapa Jungkook mengatakan hal itu kenapa hatinya cepat sekali berubah. Naeun menengok ke samping tempat tidurnya, Jungkook tengah tertidur. Ya dia meminta tidur dirumah Naeun, Naeun sebal sendiri. Dia jadi tidak leluasa tidur karena harus menjaga image tidurnya didepan Jungkook. Ini berakhir dengan Naeun yang tidak bisa menutup matanya untuk tidur dan Jungkook yang nampaknya malah terlelap.
Naeun berbaring kesamping agar lebih jelas memandangi rupawannya wajah Jungkook.
"Memang tampan, hidungnya juga mancung. Tapi mengingat sikapnya kau itu jelek tau Jung Jungkook," gertaknya sendiri
"Apa aku jelek?"
Mata Naeun membulat penuh, karena Jungkook sebenarnya belum tertidur. sontak Naeun menjauhkan tubuhnya, tapi dengan cepat Jungkook menarik tubuh Naeun mendekat.
"Lepas-- jadi seonbae pura pura tidur?"
"Kau yang membangunkanku,"
Jungkook semakin mendekap tubuh Naeun.
"Seonbae, lepas-"
"Kau harus dapat hukuman karena mengatai pacarmu."
"Pacar apaan sih, Seonbae aku rasa kau salah mengkonsumsi makanan atau otakmu terlalu banyak menghafal rumus jadi kau bertindak aneh belakangan ini,"
"Iya aku memang sering menghafal rumus."
Naeun mengertkan dahinya, Jungkook menatapnya intens masih dengan Naeun yang berada di dekapannya, Jungkook tersenyum.
"Rumus bagimana cara menaklukan hatimu."
"Seonbae tidak lucu ya."
"Memang aku sedang tidak melawak kok."
"Boleh aku tanya sesuatu, seonbae?"
"Hmm,"
"Kalau seonbae menyukaiku kenapa seonbae sering membuatku menangis dan mengerjaiku?"
"Salah sendiri kau selalu bersama Eunwoo kutu buku itu."
"Apa maksud seonbae?"
"Sejak pertama kau masuk sekolah, aku sudah menyukaimu Naeun. Tapi si Eunwoo itu malah yang langsung dekat denganmu. Kau tau aku itu pencemburu besar, dan aku payah dalam hal mendekati wanita."
Naeun terdiam sesaat mendengarkan ucapan Jungkook.
"Aku tidak tau bagaimana caranya bisa dekat denganmu, aku suka canggung. Aku tau aku gilai banyak wanita tapi aku sendiri buruk dalam hal itu. Saat aku melihatmu bersama Eunwoo kemarahanku meledak dan aku tidak suka itu, aku tidak suka kau dekat dengan Eunwoo. Aku menjadikanmu target bullyku karena kau menarik perhatianku sekaligus membuatku kesal dalam satu waktu."
'Pletak'
Jitakan dari Naeun berhasil mendarat di jidat Jungkook yang tertutup poni.
"Aww...Heii kau barusaja menjitakku," sentaknya.
"Caramu itu salah dan aku tidak mencintaimu.. Tidak akan pernah!"
Naeun mencoba menjauhkan tubuhnya dari tangan kekar Jungkook, tapi Jungkook malah semakin erat.
"Lepas!! Atau aku akan berteriak."
"Teriak saja.. Nanti kalau ada orang yg datang aku akan melepas kaosku dan mendekap tubuhmu erat sampai orang orang mengira kau dan aku sedang melakukan itu dan kita akan dipaksa menikah." senyumnya menggerilya nakal.
"Seonbae aku susah bernapas,"
"Tenang nanti aku kasih napas buatan,"
"Seonbaee!!"
"Jangan banyak berteriak pada pacarmu,"
Naeun mengalah, berdebat dengan Jungkook tidak akan ada habisnya. Dan akan berakhir dengan mengalah, Naeun pasrah berada di dekapan tubuh kekar Jungkook.
"Naeun, biarkan seperti ini sampai pagi ya."
"Naeun bolehkan kalau aku berusaha membuatmu menyukaiku juga?"
Naeun terdiam, kamar itu menjadi hening. Dua insan ini sama sama terdiam, Jungkook yang mungkin tengah tertidur mimpi indah sambil mendekap tubuh Naeun, dan Naeun yang mematung didekapan Jungkook.
****
Member BTS sedang duduk dikantin kecuali Jungkook.
"Jungkook kemana? Aku tadi habis dari rumahnya katanya semalam tidak dirumah," ujar Taehyung.
"Mungkin malas karena ada nenek sihir dirumahnya," balas Suga
"Hyung berani sekali, nenek itu pemilik yayasan sekolah ini loh. Mau di kick?" Jimin juga ikut bicara
"Anaknya saja berani, ngapain kita takut," balas Suga lagi.
"Aku dengar Eunwoo keluar karena Jungkook yang mengeluarkannya," tanya Namjoon serius.
"Biasanya Eunwoo keras kepala tapi kenapa sekarang dia mau saja pindah?" sambung Jin.
"Baguslah kalau dia akhirnya mengalah dan mau pindah, tidak akan ada lagi perang kedua." taehyung membuka ponselnya dan bermain game.
"Jujur aku merindukan Jungkook dan Eunwoo seperti dulu." Jimin membuang napas kasar dan meneguk jusnya.
****
Naeun menggeliat dari tidurnya, mengucek matanya. Dimana keberadaan Jungkook, kenapa tidak ada diranjangnya. Apa semalam ia bermimpi, tapi kenapa terlihat nyata sekali.
"Heh kebo, akhirnya bangun juga. Ini sudah jam setengah tujuh pagi. Ckck,"
Naeun berbalik sudah ada Jungkook yang rapi dengan seragam sekolahnya dan tengah memakan sandwich.
"Seonbae bagiamana bisa." Naeun memperhatikan Jungkook dari atas sampai bawah.
"Iya iya pacarmu ini tampan tidak usah melotot begitu matanya seperti mau copot," godanya sambil memasukkan rotinya kedalam mulut, Naeun berdesis kesal.
"Bagaimana bisa kau memakai seragam sekolah, kau tidak memakai seragamku kan?"
"Mana mungkin aku pakai seragammu, kau mau aku pakai rok? yang ada seragammu sobek,"
"Kau lupa aku Jung Jungkook, apa saja bisa."
Memang benar Jungkook tinggal menelfon pelayannya, dan pelayannya akan mengatarkan seragam sekolahnya beserta sarapan paginya.
Naeun memutar bola matanya jengah dan menuju kamar mandi.
"Naeun berhenti,"
Naeun yang hampir menyentuh kenop pintu kamar mandinya terhenti dan menoleh pada Jungkook.
"Itu air krannya tidak keluar,"
Naeun terdiam, memang dia belum membayar tagihan air, tapi dia sudah menampung air di baknya untuk persediaan beberapa hari.
"Air yang di bak aku pakai," kata Jungkook polos.
Naeun mengerutkan dahinya kesal.
"Mwoo??"
"Iya salah sendiri tadi aku bangunin, tidur terus kaya orang mati jadi aku mandi sendiri."
"Ahhh sayang sekali padahal kan bisa mandi bareng,"
"Yaakk!! Seonbaee Aisshhh." Naeun kesal dan mengacak-acak rambutnya pergi menuju lemari mengambil seragam sekolahnya lalu ke kemar mandi menutup kencang pintunya sampai tong sampah yang ada di depan kamar mandi terjatuh. Sementara Jungkook terkekeh puas sendiri.
BERSAMBUNG
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD ( SUDAH TAMAT )
FanfictionHidupku sudah keras, tapi bertemu dengan Jungkook tenyata membuat hidupku lebih keras. Aku membencinya -- Park Naeun