Jungkook sudah berganti pakaiannya dengan baju terbaiknya setelah paman Hue mengantarkannya. Jungkook tengah berkaca di meja rias Naeun .Naeun kembali kerumah setelah menangkan diri karena digoda Jungkook barusan.
"Aku mau pulang. Jangan keluar luar rumah sendirian ya," kata Jungkook mendekat pada Naeun yang berdiri di belakanganya.
"Yasudah sana pergi."
"Sudah berani melawan sekarang ya?"
Naeun menghela nafasnya jengah, mencoba sabar.
"Tidak Seonbae, pulanglah . Hati-hati dijalan," ucap Naeun terlihat tulus bagi Jungkook tapi sebenarnya tidak juga bagi Naeun.
"Nah gitu dong.. Baru pacar yang pintar." Jungkook mencubit pipi Naeun
"Aww Seonbae sakit,"
Jungkook melepaskan cubitannya.
"Yasudah, pacarmu pulang dulu yaa.. Nanti malam kita videocall ya sayang," ujarnya.
"Seonbae aku kan kerja"
"Kau lupa. Kau sudah dipecat dari kafe, dan sekarang kau bekerja menjadi pelayanku. Malam ini telfon aku atau mau tidak ada penghasilan?"
Naeun memejamkan matanya mencoba bersabar, pekerjaan apa yang dimaksud jungkook. Berapa gajinya, juga tidak jelas
"Jadi kerjaku itu apa? Menuruti semua kekonyolan Seonbae," katanya kesal
"Eh eh jangan membentak."
"Iya iya iya," Naeun kesal dan memalingkan wajahnya. Jungkook memang aneh.
"Bagus.. Anjing pintar," kata jungkook dengan tawa kelincinya mengelus pucuk kepala Naeun berlari keluar karena Naeun sudah memolototinya.
"Seonbaeee!!" teriak Naeun kesal, Jungkook benar benar menyebalkan.
Jungkook lari begitu saja dengan kekehannya berhasil menggoda Naeun.
***
Naeun menghubungi Eunwoo, menghela nafas kasar karena Eunwoo mengabaikan panggilannya.
"Apa dia marah? Atau dia sudah tau kalau Jungkook. Aish kenapa jadi begini sih," monolognya sendiri.
"Jung Jungkook jelek, Jung jungkook jelek orang yang menlefon jelek seperti Jung Jungkook"
Naeun melihat ponselnya yang berbunyi, panggilan dari Jungkook. Naeun malas mengangangkatnya, membiarkan saja panggilannya tak terjawab. Naeun menyenderkan punggungnya pada sisi ranjang.
"Kenapa dia yang menelfon, aku kan berharapnya Eunwoo," monolognya menyilakan tangan.
***
Jungkook marah, kesal, dan frustasi karena Naeun tak mengangkat panggilannya.
"Sialan, kemana tikus ini. Kan sudah aku bilang malam mau telfon!" kesalnya dengan raut wajah yang kusut.
"Sabar Kook, positif saja mungkin sedang buang air besar," kata taehyung yang tengah menonton televisi sembari makan kentang goreng itu angkat bicara.
"Mana ada, aku sudah menelfonnya dua puluh kali. Dia buang air besarnya lama sekali!"
"Mungkin susah keluar, diapet habis makan buah salak,"
"Mungkin."
Jungkook masih terus menghubungi Naeun.
***
Naeun jengah karena Jungkook tak berhenti menelfonnya, Naeun meraih ponselnya lagi dan menarik tombol hijaunya kasar."Ya!! Tikus jelek dari mana saja kau! kau tau aku menelfonmu dua puluh kali, apa telingamu hilang dimakan orang hah! Lama sekali menjawabnya!" teriak Jungkook keras sampai sampai Naeun yang hanya mendengar suaranya lewat videocall saja harus mengeryitkan mata dan menutup telinganya karena sangat keras.
"Maaf seonbae,aku tadi baru saja mandi," bohongnya.
"Lain kali angkat cepat!"
"Tapi tadi aku kan sedang mandi seonbae,"
"Bawa ponselnya ke kamar mandi!"
"Mana bisa! Mesum!"
"He! Jangan berteriak pada pacarmu, minta maaf ayo!"
"Anii, untuk apa minta maaf"
"Naeun bersikaplah ramah pada pacarmu.. Menyebalkan,"
"Ah sudah aku malas, aku mau tidur."
"Jangan tidur!"
"Aku ngantuk seonbae, lagian kau menelfonku apa yang mau kau katakan. Kau hanya mengomel sampai wajahmu seperti mau melompat dari ponselku."
"A---kuu," jungkook gugup.
"Kenapa? Tidak ada yang mau dikatakan kan. Yasudah aku tutup,"
"Eh tunggu dulu,"
"Jadi apa, kalau mau marah-marah aku malas, marah saja sana sama tembok."
"Aku lapar,"
"Hah?"
"Belikan aku roti dan susu pisang ya, antar ke rumahku."
"Jungkook!"
"Heh sopan!"
"Ini sudah malam, tidak mau."
"Ini baru jam setengah delapan, apanya yang malam. malam itu kalau sudah jam dua belas,"
Naeun gemas, memang jungkook keterlaluan.
"Kenapa aku, kau bisa suruh orang dirumahmu kan."
"Kau lupa kau bekerja sebagai pelayanku."
Naeun memejamkan matanya sebentar mencoba bersabar menghadapi Jungkook .
"Belikan aku roti , susu pisang dan jangan lupa kinder joy juga ya.. Aku tunggu ya sayang.. Hati hati,"
"Ndee seonbae tunggu ya, sebentar lagi pesanan anda akan saya antar. Jadi sudah kan, biarkan saya membeli pesanan anda. Tolong matikan panggilannya,"
"Oke, aku tunggu lima belas menit."
"Ya!! Seonbae"
"Jangan berteriak, aku hitung dari sekarang lima belas menit belum sampai, pekerjaanmu aku tambah malam ini."
"Yaa!! Ya Ya!! °ku akan terbang kesana, jangan curang!" Naeun menutup panggilan Jungkook dan bergegas keluar menuju supermarket.
"Hahahahaha enak sekali mengerjainya," kekeh Jungkook setelah Naeun memutus panggilannya.
Bersambung.
Jangan lupa VOTEEE BREEEEH!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD ( SUDAH TAMAT )
FanfictionHidupku sudah keras, tapi bertemu dengan Jungkook tenyata membuat hidupku lebih keras. Aku membencinya -- Park Naeun