"Hentikan---kumohon" isakan Naeun terus bertambah, sementara suranya tak mampu lagi ia lontarkan karena perasaannya yang teramat hancur kala Jungkook menjamah liar tubuhnya. Jungkook masih tetap menyesap leher jenjangnya, sebelum akhirnya ia tersadar bahwa tindakannya kelewat bodoh. Jungkook menjauhkan wajahnya dan menatap Naeun yang menangis memejamkan matanya, tangan Jungkook yang menelusup didalam kaos naeun pun ia alihkan membelai pipi naeun.
"Maafkan aku, aku kehilangan kendali. Berhenti menangis." Jungkook mengecup pipi Naeun.
"Aku benar-benar mencintaimu, aku benar-benar ingin memilikimu," bisiknya dengan kecupan terakhir di pipi Naeun.
***
Naeun tidur menyamping menyembunyikan tangisannya dari jungkook yang berada di sebelahnya, masih terus menangis mengingat perlakuan kasar Jungkook padanya.
"Aku akan keluar sebentar, Berhenti menangis dan membuatku semakin kacau," pintanya.
"Kau bisa pakai kaosku dulu, aku keluar membeli makanan dulu. Kau jangan pergi kemana-mana," katanya sebelum benar-benar keluar.
***
Naeun menyeka air matanya, selepas Jungkook pergi keluar naeun bangkit dari tidurnya, selimut tebal yang menutupi tubuhnya yang polosan ia singkap. mengambil kaos kebesaran milik Jungkook, dan kembali duduk ditepi ranjang. Tubuhnya gemetar karena rasa takut. Apalagi saat melihat kaosnya yang sobek, membuat ingatan itu kembali muncul dan menyakiti pikirannya.
***
Jungkook kembali dengan sekotak nampan.
"Naeun--"
Sial!
Naeun menghilang, tidak ada di dalam kamarnya, Jungkook meletakkan makannanya di nakas. Dan berlari keluar.
"Naeun kau dimana?" Jungkook mencari Naeun dengan raut wajah khawatir setelah ia bertanya ke beberapa siswa dan tak seorangpun yang melihatnya.
Eunwoo. Ya . Pikiran Jungkook sekarang hanya pada pria itu, bisa jadi Naeun menemui Eunwoo. Jungkook berlari menuju penginapan Eunwoo, membuka kasar pintunya membuat Eunwoo yang tengah membaca buku itu tersentak.
"Jungkook! Bisakah ketuk pintu dulu, dari dulu kau tidak berubah."
"Dimana Naeun?"
"Naeun? Bukannya bersamamu, kenapa bertanya padaku,"
Jungkook mengitari setiap sudut kamar Eunwoo.
"Ada apa dengan Naeun ha?! Kau apakan dia?" Eunwoo bertanya dengan gertakan amarah.
"Hey Jungkook kau tidak dengar! Apa yang kau lakukan pada Naeun hah !!" Eunwoo meraih kaos Jungkook dan mencengkeram leher kaosnya, Jungkook mengehmpas kasar cengkraman Eunwoo dan membenarkan kaosnya lagi .
"Menjadikannya milikku."
Jungkook berbalik, sia-sia berada disini karena Naeun memang tidak bersama Eunwoo, Eunwoo mengepalkan tangannya marah dengan pengakuan jungkook yang katakan.
****
"Jungkook ada apa?" tanya Jimin karena jungkook barusaja menabrak bahunya dibalik laju kecangnya.
"Jimin, kau lihat Naeun?"
"Bukannya bersamamu"
"Dia menghilang!"
"Hah? Bagaimana bisa dia--"
Jungkook tak mau menggubris pertanyaan jimin, baginya hanya membuang waktu. Dimana naeun, hanya itu pikirannya. Dia tidak mau kehilangan Naeun, Naeun tidak boleh pergi karena ulahnya.
"Naeun!! Kau dimana? Maafkan aku, biarkan aku bertanggung jawab. Tolong jangan pergi," batinnya.
Pikirannya Jungkook teramat kacau, hatinya semakin sakit karena Naeun tak kunjung ia temukan. Ia tau yang dilakukannya adalah kesalahan besar yang malah membuat Naeun semakin menutup hatinya padanya.
Jungkook merasa lelah, berhenti di tengah jalan. Dengan tubuh yang sudah setengah duduk, Jungkook belum pernah merasakan sesakit ini . Belum pernah merasa hancur sehancur ini.
Jungkook juga tak mengerti kenapa matanya tiba-tiba berair walau tidak sebanyak itu.
"Maafkan aku. Kembalilah aku akan bertanggung jawab. Aku akan membuktikan aku benar-benar mencintaimu.. Ku mohon,"
tbc
Haiii aku gak bisa cap cup panjang . semoga kalian terhibur yaa,maaf banget kalo feelnya kurang dapet aku bakal terus memperbaiki tulisan aku kok. Makasiiih yang udah mau bacaa💜💜🙆♀️🙆♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD ( SUDAH TAMAT )
FanfictionHidupku sudah keras, tapi bertemu dengan Jungkook tenyata membuat hidupku lebih keras. Aku membencinya -- Park Naeun