Kabar kematian Naeun membuat SOPPA School harus menghentikan kegiatan liburannya. Jasad Naeun yang tak bisa dikenali sudah di kebumikan dihadiri semua siswa SOPPA termasuk Jungkook yang berusaha tegar menerima kenyataan yang bahkan masih belum bisa ia percaya. kematian konyol Naeun, sepenuhnya Jungkook masih punya keyakinan Naeun itu masih hidup.
***
Jungkook memilih pergi dari makam lebih dulu, memasuki halaman rumahnya ketika penjaganya membukakan gerbangnya. Jungkook bergegas masuk ke dalam rumahnya, tak perlu repot meraih kenop pintu utama rumahnya lantaran dua orang yang bertugas didepan pintu utama itu sudah membuka pintu. Seperti itu memang tugasnya.
Jungkook menjatuhkan tubuhnya ke sofa panjang ruang utama. Setelah melepas jaketnya dan melemparkannya ke sisi sofa, memijit pangkal hidungnya, kepalanya-pun berkedut sedari kemarin saat Naeun tiba-tiba menghilang di penginapan. Kalau saja Jungkook tidak melakukan hal sebodoh itu dan bisa mengontrol emosinya semuanya tidak akan seperti ini.
Pikirannya mengharuskannya mengingat kejadian malam itu, saat dirinya membawa Naeun ke dalam penginapannya dengan kasar, dia ingat betul Naeun yang menangis tanpa henti karena perlakuannya. Rasanya Jungkook benar-benar merasa menyesal.
_flashback
Jungkook menjatuhkan tubuh Naeun ke ranjang, mengurungnya tangannya ia tahan dengan tangan miliknya bagai di borgol. Mulai menciumi Naeun brutal tak peduli gadisnya tengah menangis sekalipun dan ciumannya terasa asin. Yang Jungkook rasakan, marah, cemburu dan cinta yang sudah terlalu tumbuh mendalam.
Ciuman liar itu membuat Jungkook kehilangan kendali, ciumannya menjalar ke leher jenjang Naeun dan tangannya perlahan merobek kaos bagian atas Naeun. Membuat Naeun terkejut dan menangis hancur. Sentuhan Jungkook semakin jauh, kasar, dan mengejar emosinya sendiri.
Jungkook sadar tindakannya kelewat jauh, perlahan menjauhkan wajahnya menatap Naeun dengan tangan satunya yang masih menahan kedua tangan Naeun di atas.
"Maafkan aku, aku kehilangan kendali. Berhenti menangis." Jungkook mengecup pipi Naeun
"Aku benar-benar mencintaimu, aku benar-benar ingin memilikimu," bisiknya demgan kecupan terakhir di pipi Naeun
Di tengah Jungkook yang lengah, kesempatan emas bagi Naeun untuk kabur dan mendorong keras tubuh Jungkook. Jungkook terdorong cukup keras membuatnya sedikit kehilangan keseimbangan untuk berdiri tegak saat tubuhnya tiba-tiba terlempar menjauh dari tubuh Naeun.
Naeun bangkit dari ranjang.
"Aku membencimu!! Aku tidak akan pernah mencintai orang sepertimu! TIDAK AKAN PERNAH!!!" tiga kata terkakhir Naeun sengaja tinggikan dan perjelas .
Jungkook yang masih tersulut emosi jelas bertambah marah, dan tidak terima dengan pernyataan Naeun. Naeun yang hendak kabur itu kembali di cegah Jungkook dan Jungkook kembali menjatuhkan tubuh Naeun ke ranjang.
"Jeon Jungkook!! Lepaskan aku!! Tolong!!"
"Tarik ucapanmu, karena hari ini akan kujadikan kau milikku seutuhnya. Hanya milikku!" kata Jungkook sebelum ia mengangkat kedua tangan Naeun dan mengikatnya di atas ranjang menggunakan dasi yang kebetulan ada di nakas sebelahnya.
"Jungkook!! Hentikan, aku tidak akan memaafkanmu!!"
"Diam!! Dan nikmati saja," ujar Jungkook sebelum akhirnya kembali menciumi Naeun panas. Likuid Naeun terpaksa harus turun membasahi pipinya yang masih belum kering itu. Jungkook tak peduli, Dia hanya ingin Naeun.
Dalam sekali hentakan tangannya, kaos Naeun koyak. Naeun setengah berteriak dibalik Jungkook yang menciuminya. Hatinya teramat hancur mendapat perlakuan Jungkook, tubuh atasnya hampir polosan. Jungkook tersenyum sebentar ketika melepas tautan ciuman panas sepihaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD ( SUDAH TAMAT )
FanficHidupku sudah keras, tapi bertemu dengan Jungkook tenyata membuat hidupku lebih keras. Aku membencinya -- Park Naeun