Heii gengs aku update jangan lupa vote yaa 👌🏻😙
******
"Wah akan ada liburan akhir pekan senangnya. Kita akan berlibur ke pulau jeju," seru siswa saat melihat papan mading.
Naeun yang sedang berjalan niat hati ingin ke perpustakaan, menjadi tertarik ke papan mading karena beberapa siswi perempuan tampak antusias. Naeun berjalan melihat papan mading.
"Liburan pulau jeju, biaya satujuta won!!" Naeun membulat tak percaya mahal sekali, mungkin dia jadi satu-satunya siswa yang tidak akan ikut liburan semester.
"Naeun tidak usah terkejut, kau kan sekarang pacar Jung Jungkook. Pasti Jungkook membiayaimu," seru salah satu gadis.
"Benar," ujar salah satu siswa lagi.
Naeun hanya tersenyum kecut setelahnya memilih pergi, malas sekali melihat sekelilin terus berbisik dan sepertinya membicarakan tentang hubungannya dengan Jungkook.
***
"Naeun, tunggu aku." Jungkook berlari menahan tangan Naeun yang baru saja menyentuh kenop pintu kostnya.
"Jungkook, kenapa kau pulang kesini?" Naeun kesal.
"Aku malas dirumah. Masih kangen pacarku," ucapnya cengengesan.
Sungguh ini lebih menakutkan, lebih menakutkan dari virus corona jika senyum jahilnya sudah keluar.
Naeun memejamkan matanya sebentar, dan membuang nafasnya kasar. Lalu membuka pintunya, berjalan masuk diikuti Jungkook yang mengintil dibelakang.
"Aku mau mandi ya," ujar Jungkook meletakkan tasnya di bangku dan membuka jas sekolahnya.
"Airku kan mati, belum aku bayar. Mau mandi dengan apa kau seonbae?"
"Kau lupa. Pacarmu ini Jung Jungkook, aku sudah mengurusnya," ujar Jungkook melepas dasinya dan mulai membuka satu kancing atasnya
"Seonbaee jangan buka disini!" Naeun langsung memalingkan wajahnya.
Jungkook tersenyum sekaligus terkekeh dengan dua gigi kelincinya, tubuhnya malah berjalan mendekat.
"Kenapa?? Hah? Ayo mandi. Mandi bareng saja," katanya dengan terus mendekatkan tubuhnya pada Naeun.
"Anii Seonbae.. Menjauhlah,"
"Naeun sayang, kau tidak mau lihat dadaku," godanya.
"Seonbaee... hikss..hiks." Naeun malah menangis ketika Jungkook terus menghimpitnya.
Jungkook menghentikan aktifitas tangannya yang berada di kancing atasnya. Membiarkan dua atas kancingnya terbuka, menatap Naeun khawatir.
"Naeun, kenapa??"
"Seonbae berhenti begitu, aku takut."
"Aku hanya bercanda, jangan takut." Jungkook membelai pipi Naeun
"Berhenti menangis,"
"Jangan menggodaku lagi, aku takut jadi menyukai seonbae.. Aku takut." Naeun semakin menyerukan tangisannya.
Jungkook menyenderkan kepala Naeun pada dada bidangnya.
"Jangan takut, itu memang yang kuharapkan."
"Aku akan seribu langkah lebih mencintaimu, jika kau selangkah membuka hatimu untukku," ucap Jungkook sebelum mengecup pucuk surai Naeun.
***
"Eunwoo,"
Eunwoo yang sedang lari lari sore di sekitaran taman seoul, berbalik. Gadis berambut panjang itu tersenyum dan mendekat.
"Tidak mengganggu kan," tanya gadis itu.
Eunwoo duduk bersama gadis itu ditaman, hening beberapa saat.
"Jadi kau akan ke Amerika, bagaimana nasib Naeun. Kau mau Naeun menderita lebih lama karena ulah Jungkook," tanya gadis itu
"Kalau aku di seoul terus, bisa bisa Naeun tidak aman. Kau tau aku tidak bisa tidak menemuinya, tapi kalau aku menemuinya bahaya mengancamnya."
"Sekarang Naeun malah sudah berpacaran dengan Jungkook, eumm aku rasa itu taktik Jungkook agar lebih bisa membullynya."
"Pacaran?"
"Hmm.. Tadi pagi Jungkook yang menguarakan,"
Eunwoo terlihat kecewa.
"Kau tidak papa mereka pacaran? Aku kira kau menyukai Naeun."
"Jadi tidak ya,"
"Bukan urusanmu juga Tzuyu, aku duluan." Eunwo berdiri dari duduknya hendak pergi
"Temui Naeun sebelum ke Amerika, aku tau kau menyukainya. Setidaknya buat perpisahan sementaranya menakjubkan. Besok ada liburan ke Jeju aku rasa menemuinya di Jeju bukan hal buruk,"
Eunwoo berdiam sejenak mendengarkan omongan Tzuyu, tapi setelahnya lanjut berjalan meninggalkan Tzuyu sendirian di taman.
"Naeun benar benar konyol. dua pria tampan bisa dia taklukan, menyebalkan. Jungkook harus menjadi milikku, pokoknya harus," kesalnya dengan kaki yang dihentak hentakkan.
***
Naeun berganti pakaiannya memakai kaos dan mengikat rambutnya kuncir kuda. Langsung bergegas membereskan rumahnya yang tadi pagi belum sempat ia bereskan.
"Sayang ambilkan handuknya," teriak Jungkook dari dalam kamar mandi.
Naeun mendengus kesal, tiap kali kata sayang yang terdengar membuatnya semakin geram. Sayang apanya sih, menggelikan. Jungkook seenaknya mandi dan tidur serta makan di rumah orang lain.
"Sayang kau tuli yaaa,"
Naeun kesal bisabisanya mengejeknya.
"Ambil sendiri!" seru Naeun sambil terus membereskan ruang depannya yang sebenarnya ada didepan tempat tidurnya. Kostnya sangat kecil, hanya kamar tidur, kamar mandi, dan meja makan.
Jungkook sudah membuka pintunya, menyembulkan wajahnya saja.
"Sayang.. Aku tidak pakai apa apa ini, beneran aku keluar saja nih?" tanyanya, Naeun berbalik.
"Seonbae!! Iya tunggu sebentar jangan keluar." Naeun menuju lemarinya dan mengambil beberapa pakaiannya.
"Ini hanya ini yang aku punya, pakai atau aku ambilkan dress ku," ujarnya menyodorkan.
Jungkook mempoutkan bibirnya saat meraih pakaiannya.
Seorang Jung Jungkook memakai pakaian ini, mati sudah harga diri seorang handsome guy yang fashionable.
Jungkook menutup pintu kamar mandinya, Naeun menahan tawanya. memikirkan seperti apa nanti penampilan seorang Jungkook kala memakai baju itu hahahahaha
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD ( SUDAH TAMAT )
FanfictionHidupku sudah keras, tapi bertemu dengan Jungkook tenyata membuat hidupku lebih keras. Aku membencinya -- Park Naeun