🐧 Enem 🐧

771 50 1
                                    

AUTHOR POV

3 hari setelah kepergian Bianca dari kantor perusahaan Gavin, sampai saat ini tidak ada kabar sama sekali darinya, bolak-balik Gavin mengecek tempat lokalisasi madam Rena namun nyatanya Bianca tidak ada disana, yang ada malah Gavin digodain para Babi betina yang lapar, sungguh mengerikan.

Hari ini tepat pada pukul 8.00 AM, Gavin telah siap dengan memakai kaos polos warna putih yang dibalut dengan jaket berwarna merah, kalau kalian ingin bertanya kemanakah Gavin akan pergi? Jawabannya adalah dia akan mengantar adik kembarnya ke kampus, bukan mengantarnya untuk belajar, namun mengantar untuk kepergiannya ke tanah Jawa dari kampus, ya Keiza akan melakukan penelitian berkelompok tentang tanaman langka ditanah Jawa.

Sebenarnya tujuan Gavin bukan hanya untuk itu saja, namun ia berencana untuk mencari Bianca hari ini, harus sampai ketemu, dia heran mengapa tiba-tiba Bianca menghilang darinya, apakah Bianca takut jika Gavin tidak lagi mau berteman dengannya karena dia bekas orang?

Asal kamu tau Bianca, Gavin tulus berteman denganmu tanpa memandang dari mana asalmu.

"Kak! Kei udah siap, kuy berangkat".

"Papa, Bunda, Gavin nganterin Kei dulu ya, mungkin nanti Gavin juga pulang agak telat karena ada banyak pekerjaan". Ucap Gavin lalu mencium punggung tangan Arjuna beserta Allea.

"Iya Gavin, hati-hati ya, kamu juga Kei, nanti kalau di hutan jangan banyak tingkah, takut penunggunya marah trus kamu diculik".

"Ih, Bunda! Apa-apaan sih? Anaknya mau pergi tuh di doain biar selamat, bukannya ditakutin". Sahut Kei yang sudah dongkol akibat candaan Bundanya.

"Hehe, Bunda bercanda kok, pokoknya hati-hati".

"Iya Bunda". Balas Keiza dan Gavin bersamaan.

"Oh iya Gavin, entar kalau kamu udah pulang walaupun pulangnya malam, mampir ke kantor papa dulu ya, mau ada yang papa Bicarain". Ini tuan Arjuna yang bicara, gak kerasa ya dia udah sebijak ini, coba kalian ingat dulu Arjuna kayak apa? Badboy yang dingin, aneh, dan suka ngelamun gak jelas, tapi sekarang, dia menjadi sosok yang hangat dan juga bijaksana, hebat banget kan Allea.

"Siap pa, yaudah kami berangkat dulu, Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikum salam".

○○○

Selepas mengantar kepergian Keiza dari kampus, kini disinilah Gavin berada, didepan gerbang rumah elit yang bernuansa Italia, namun terlihat sepi, kosong, dan tidak beraura, ditambah saat ini hujan tengah mengguyur yang menyebabkan rumah elit itu terlihat sangat suram

"Maaf den, mau nyari siapa ya?". Tanya seseorang dari dalam gerbang yang Gavin yakini sebagai tukang kebun rumah ini.

"Saya mau nyari Bianca pak, ada?". Seketika raut wajah tukang kebun yang semula ramah kini berubah menjadi tak sedap dipandang, tatapannya seolah merendahkan sosok Gavin.

"Oh, non Bianca sudah 2 hari gak pulang". Jawabnya acuh tak acuh.

"2 hari? Emang kemana pak?".

"Gak tau, mungkin nginep dilokalisasi". Nah, sekarang Gavin tau jawabannya kenapa tukang kebun ini bersikap seolah merendahkan dirinya, mungkin dia pikir Gavin ini adalah salah satu customer Bianca yang sekarang tengah mencari Bianca untuk bermain-main, huh! Susah ya emang berteman dengan Bianca, namanya sudah terlanjur dicap jelek oleh warga sekitar.

"Oh yaudah pak terimakasih, saya pamit dulu, Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikum salam".

Sekarang kemana lagi Gavin harus mencari keberadaan Bianca, masa' iya hujan-hujan seperti ini dia harus kembali ke lokalisasi, membayangkan tempatnya saja sudah  membuatnya ingin muntah, penuh dengan ulat bulu dan juga buaya darat, menjijikkan.

GAVIN✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang