Tepat pukul 8.00 PM, tepatnya setelah usai makan malam berkumpulah keluarga Arjuna Aldevano dimeja makan, semua terlihat diam dan begitu tegang, itu semua dikarenakan tadi pagi saat kepulangan Gavin dan Keiza dari London secara tiba-tiba membuat Arjuna dan Allea diserbu dengan banyak pertanyaan didalam otak mereka, apa alasan kedua anaknya ini pulang lebih cepat? Padahal mereka baru menginap satu malam di London.
"Sekarang Papa minta kalian jujur, apa alasan kalian pulang cepat dan kenapa Asoka pulang dalam keadaan marah?". Tanya Arjuna dingin, terlihat Gavin serta Keiza hanya diam menunduk tidak berani menjawab.
"Gavin, Jawab Papa!". Namun tetap sajalah Gavin diam.
"Kalau begitu Keiza, jelaskan semuanya ke Papa!". Kini mata Arjuna beralih ke Keiza, terlihat Keiza menoleh sejenak ke arah Gavin yang masih menunduk lalu kembali menatap kedua orang tuanya.
"Jangan takut dimarahi Kakak kamu, cepat jelaskan".
"Ayo Kei, jelasin ke kita ya". Ini Allea yang bicara dengan nada lembut sembari menatap putrinya.
"Sebenarnya.. Kak Gavin pergi ke London bukan untuk meeting".
"Terus?".
"Untuk.. bertemu dengan Bianca Pa". Setelah mengucapkan hal itu Keiza menatap Kakaknya sejenak lalu kembali menunduk.
"Siapa Bianca?". Tanya Arjuna, kali ini pada Gavin.
"Temen Gavin Pa".
"Papa gak percaya, kalau cuma temen kamu gak akan nekat untuk pergi kesana Gavin!".
"Bianca itu teman sekampus Kei Pa, dia perempuan yang sering jual tubuhnya untuk mendapatkan uang banyak". Terang Keiza yang membuat semua orang menatapnya tidak percaya, Gavin tidak percaya jika Keiza akan mengatakan sedetail itu pada Arjuna dan Allea, sedangkan Arjuna dan Allea menatap Keiza tidak percaya, takut jika Gavin telah membeli tubuh perempuan murahan itu, jangan sampai.
"Gavin! Kenapa kamu bergaul sama perempuan murahan?! Papa gak mau ya kamu terjerumus dalam kenakalan remaja!".
"Kei gak bener Pa! Bianca bukan perempuan seperti itu!". Bela Gavin yang kini menatap Arjuna yang tengah marah.
"Gak bener apanya? Bianca emang perempuan murahan Kak! Dia suka obral sana-sini!". Ini Keiza yang bicara, dia tidak menyangka jika sampai sebegitunya Kakaknya membela Bianca, sampai-sampai memutar balikan fakta kalau Bianca bukan perempuan murahan.
"Kakak gak suka ya Kei ngomong kayak gitu!". Bentak Gavin yang menatap tajam adiknya.
"Kakak kok malah belain Bianca sih?! Emang kenyataannya kalau Bianca itu perempuan murahan Kak!".
"Sudah!". Bentak Arjuna yang membuat keduanya diam lalu kembali menunduk. "Gavin, kalau kamu emang gak berniat menerima perjodohan ini, lebih baik kamu tolak saja kemarin! Kamu gak berhak menyakiti hati Asoka!".
"Pa, ini cuma salah paham!".
"Sekarang Papa minta kamu minta maaf sama Asoka!".
"Oke! Gavin akan minta maaf". Ucap Gavin lalu beranjak dari ruang makan menuju keluar rumah untuk pergi ke rumah Asoka.
#
Gavin benar-benar tidak menyangka jika semuanya akan menjadi kacau seperti ini, seharusnya memang dari awal dia tidak usah mengajak Asoka ke London agar semuanya bisa berjalan lancar.
Saat ini Arjuna serta Allea telah beranggapan jika Gavin telah tersangkut dalam dunia pergaulan bebas, padahal dia cuma berniat ingin menolong seorang perempuan yang terjebak dalam penjara hitam Auntynya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN✔ [END]
Teen Fiction[COMPLETE] Perhatian! Baca cerita High School Married dulu, baru baca cerita ini. Biar nyambung. 🚫Plagiathor diharap menjauh🚫 Rank 3 #Ceritaindonesia tgl 17 Juli 2020 Mengapa aku tidak rela melihat dia menjual dirinya untuk mendapatkan uang? Bahka...