🐧 Sekawan Doso Kaleh 🐧

304 17 0
                                    

Setelah menghabiskan waktu cukup lama untuk bekerja, akhirnya kini Gavin telah kembali pulang ke rumahnya pada pukul 16.00.

Dengan langkah kaki yang tidak bersemangat dia memasuki rumah kediamannya dengan tatapan yang lurus, saat ini yang ada di dalam pikirannya bukan hanya tentang masalah Bianca yang sebelumnya, namun kini bertambah kecemasan dalam hatinya karena sedari tadi dia tidak mendapatkan kabar apapun dari Tio ataupun yang lainnya terkait dengan pernikahan Bianca dan Zayn.

Apakah mereka lupa untuk memberi kabar pada Gavin?

Namun, Gavin rasa tidak mungkin. Karena jika Tio mengatakan sesuatu, dia juga pasti akan menepatinya. Lalu ada masalah apa mereka saat ini?

Semoga saja tidak terjadi apa-apa dan pernikahannya tetap berlanjut seperti yang semula di inginkan.

Ketika Gavin sampai di ruang tengah, dia melihat Keiza dengan suaminya yang sedang asyik menonton TV dengan cemilan di tangannya. Gavin hanya menggelengkan kepalanya melihat itu, namun tak lama kemudian setelah pandangannya bergeser untuk melihat tayangan televisi saat ini, dahinya tampak berkerut.

Tayangan di televisi itu menampilkan berita yang tidak biasa, pantas saja Keiza dan David begitu serius menontonnya sampai-sampai tidak menyadari kedatangan kakaknya.

Perlahan Gavin mendekat, ikut menonton terkait dengan berita yang sedang tayang saat ini.

"Kak Gavin? Kapan Kakak pulang?" Ucap Keiza yang melihat Gavin sudah berada di dekatnya.

"Baru saja Kei," Keiza hanya mengangguk paham lalu kembali fokus pada televisi sembari memasukkan satu keripik ke dalam mulutnya.

"Ini berita apa Kei?" Tanya Gavin tak lama kemudian.

"Ini Kak, ada pesawat jatuh, dia dikabarkan hilang kontak pada pukul 10.15 tadi, dan sekarang dinyatakan positif jatuh." Terang Keiza yang spontan langsung membuat mata Gavin membulat.

Kekhawatiran Gavin saat ini adalah...

Semoga saja itu bukanlah pesawat yang ditumpangi oleh Bianca.

"Kenapa Kak?"

"Nggak papa, itu pesawat apa? Dan nomor berapa?" Tanya Gavin lagi.

"Pesawat Indo Air 346."

Gavin menjatuhkan tasnya secara spontan. Pandangannya mendadak menjadi lurus menatap televisi. Rautnya berubah menjadi tidak terbaca, membuat Keiza serta David menjadi heran karenanya.

"Kak?"

"Nggak mungkin, nggak mungkin itu Indo Air 346." Mendengar suara yang penuh dengan kekhawatiran itu, Keiza segera bangkit dari duduknya dan menghampiri kakaknya.

"Kak, ada apa?" Tanya Keiza sembari menyentuh pundak Gavin.

Gavin yang tersadar segera menatap Keiza dengan pendar yang penuh dengan kekhawatiran. "Bianca, Kei.."

"Bianca kenapa?"

"Dia ada di pesawat itu!" setelah mengucapkan hal itu Gavin segera berbalik dan berlari keluar rumah, pikirannya semakin kalang kabut setelah mengetahui pesawat yang ditumpangi Bianca mengalami kecelakaan.

Ya Tuhan, jangan biarkan Bianca pergi.

Tidak. Bianca tidak akan pernah pergi, dia pasti selamat, dia jago dalam berenang, dia pasti akan bertahan.

"Mas David, kita harus kejar Kak Gavin." Ucap Keiza yang juga ikut panik ketika melihat saudaranya dilanda kecemasan seperti itu.

"Ayo Kei." Keiza pun mengangguk dan segera mengikuti langkah suaminya menuju keluar rumah.

GAVIN✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang