GAVIN POV
Malam ini tak seindah malam sebelumnya, suasana hati yang keruh ditambah pikiran yang campur aduk tentang kekonyolan Papa dan kepergian Bianca mampu membuat emosiku meningkat saat ini, mengapa mereka melakukan ini semua kepadaku? Aku tidak menginginkan lebih dari mereka, cukup dengan selalu mendukungku dalam kebenaran dan selalu berada disisiku sudah bisa membuat diriku menjadi bahagia, tidak kusangka sama sekali kalau Papa akan melakukan hal seperti ini, biarlah untuk malam ini aku tidak pulang kerumah agar mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah besar.
Baru saja aku hendak bangkit untuk pergi dari kafe ini tiba-tiba ponselku berdering menandakan adanya panggilan masuk.
"Hallo?".
"Kak Gavin". Aku mengerinyitkan dahi saat mendengar suara itu, kuperhatikan layar ponsel sejenak, panggilan dari nomor tak dikenal tapi aku mengenali suara ini.
"Ada apa lagi Asoka?".
"Kakak dimana sekarang?".
"Lo gak perlu tau".
"Asoka perlu bertemu dengan kakak".
"Untuk apa?!".
"Asoka akan menjelaskan semuanya". Kata itu mampu menarik perhatianku untuk mengetahui tentang apa yang terjadi sebenarnya.
"Oke. Temui di kafe sembadra".
Tut!
Detik ke 24 menit ke 11 akhirnya Asoka telah memasuki kafe ini dan langsung menemuiku.
"Langsung saja ke titik permasalahan". Tanpa berpikir panjang lagi aku langsung menanyakan hal itu setelah Asoka duduk tepat dihadapanku.
"Asoka pesan minum dulu ya kak, haus". Baru saja mulutnya tertutup pelayan datang membawa segelas jus jeruk untuk Asoka yang memang sengaja aku pesan 4 menit yang lalu.
"Minum dan jelaskan". Terlihat dia menelan ludahnya pelan lalu menuruti perintahku meminum minuman yang aku pesankan untuknya.
"Kak, aku ngerti kakak gak akan mau nerima perjodohan ini".
"Lalu kenapa lo menerimanya?".
"Asoka terpaksa kak".
"Terpaksa? Atau lo emang niat buat nikah sama gue?".
"Semua yang kakak pikirkan sama sekali tidak benar".
"Lalu?".
"Mami sakit parah dan itu permintaan terakhirnya". Mataku membulat seketika, apa katanya? Tante Andin sakit parah? Itu semua tidak mungkin.
"Separah itu?".
"Mami menderita Leukimia kak!". Asoka memang benar-benar tega, hanya demi menikah denganku dia tega memalsukan keadaan maminya? Tante Andin tidak akan pernah menderita penyakit seperti itu.
"Kalau mau bohong jangan sama gue".
"Kakak gak percaya? Video ini bisa membuktikan semuanya". Ucapnya lalu menyodorkan ponselnya yang siap untuk memutar sebuah video, dan tanpa keraguan aku pun menekan tombol play.
"Mami tau umur mami tidak akan lama lagi karena penyakit yang mami derita sudah sangat parah, dan sebelum mami menghembuskan napas terakhir mami, mami ingin melihat putri semata wayang mami bahagia, mami tidak ingin melihat putri mami bersedih, mami mempunyai satu permintaan untuk kamu Asoka, anggaplah ini sebagai permintaan terakhir mami, mami ingin melihat kamu menikah dengan Gavin anak sahabat mami, mami yakin kamu akan menemukan kebahagiaan disana setelah kepergian mami". -Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN✔ [END]
Teen Fiction[COMPLETE] Perhatian! Baca cerita High School Married dulu, baru baca cerita ini. Biar nyambung. 🚫Plagiathor diharap menjauh🚫 Rank 3 #Ceritaindonesia tgl 17 Juli 2020 Mengapa aku tidak rela melihat dia menjual dirinya untuk mendapatkan uang? Bahka...