🐧 Pitulas 🐧

442 28 0
                                    

"Kok lo bisa pulang ke Indonesia secepat ini?". Tanya Gavin pada seorang perempuan yang kini ada di hadapannya, lebih tepatnya dia adalah Bianca. Ya, saat ini mereka tengah berada di kafe sembadra untuk membahas soal informasi yang telah Gavin dapatkan.

"Karena Aunty ikut pulang ke Indonesia untuk mengurus pekerjaannya, lo kenapa sih Vin? Ada masalah ya?". Karena melihat Gavin yang wajahnya sama sekali tidak bersemangat membuat Bianca yakin jika Gavin mempunyai sebuah masalah.

"Asoka batalin perjodohan gue sama dia". Seketika Bianca membulatkan matanya lebar-lebar.

"Ha? Kok bisa? Apa ini semua gara-gara kemarin lalu Vin?". Tanya Bianca   khawatir, dia takut jika semua ini di sebabkan karenanya, dia juga tidak habis pikir jika Asoka akan membatalkan perjodohannya dengan Gavin, kenapa juga kemarin dia bertindak bodoh dengan memeluk Gavin di hadapan Asoka? Akhirnya seperti ini kan jadinya, dia sendiri lah yang menghancurkan cinta sahabatnya, dia jadi merasa tidak enak dengan Gavin, secara Gavin telah banyak sekali membantunya, namun dia malah menghancurkan perjodohan Gavin dengan Asoka, dia memang pantas untuk di sebut perempuan pembawa sial.

"Sudah jangan di bahas, sekarang waktunya bahas ini". Ucap Gavin seraya menyodorkan tumpukan lembaran serta dokumen yang di simpan di dalam map itu ke tangan Bianca.

"Tapi Vin, masalah lo kan-".

"Bianca, udah jangan di bahas". Akhirnya Bianca pun memilih untuk membungkam sebelum amarah Gavin  meledak dan malah membencinya, lalu dia beralih untuk mengecek informasi-informasi yang Gavin dapatkan.

"Hal mengejutkan yang gue baca dari informasi-informasi itu adalah Almarhum Papa lo itu ternyata adalah mantannnya Aunty Shiren". Sontak Bianca langsung menatap Gavin penuh tanda tanya, menurutnya yang di ucapkan Gavin itu tidak mungkin adanya, ya kali Mamanya itu menghianati adiknya sendiri.

"Gak mungkin lah Vin, lo ngada-ngada ya?". Ucap Bianca seraya tertawa namun dia belum membaca sebaris pun informasi berbentuk tulisan itu.

"Gue gak ngada-ngada Bi, coba lo lihat ini, ini adalah hasil screenshots dari akun lama instagram bokap lo, disini tertulis tentang ucapan ulang tahun untuk Aunty Shiren, dan juga menceritakan tentang kisah cinta mereka berdua". Mendengar penjelasan Gavin, Bianca segera meraih kertas yang ada di tangan Gavin lalu membacanya, keningnya berkerut seketika, ternyata semua yang di ucapkan Gavin itu memang benar.

"Dan ini foto mereka berdua". Mata Bianca pun beralih menatap kedua foto yang Gavin tunjukan, Bianca semakin membulatkan matanya saat itu, foto yang memperlihatkan dengan jelas seorang perempuan yang tidak lain adalah Auntynya yang tengah memeluk erat serta mencium pipi seorang pria yang tak lain adalah Almarhum Papanya sendiri, sesempit inikah dunia?

"Jadi, Papa itu mantannya Aunty?". Tanya Bianca dengan tatapan yang masih tidak percaya.

"Dan lo mau tahu apa penyebab kematian orang tua lo? Dan siapa dalang di baliknya?". Sontak mata Bianca kini langsung fokus menatap Gavin dan siap mendengarkan penjelasan yang menurutnya sangat begitu penting ini.

"Lo baca sendiri aja deh buku diary ini". Ucap Gavin lalu menyodorkan buku bersampul maroon itu.

Dan setelah menerima buku itu dari Gavin, dengan segera Bianca langsung membukanya dan mulai membacanya dengan penuh teliti agar tidak ada satu kata pun yang terlewatkan.

Hingga sampailah dia di halaman ke sebelas, dimana pada halaman itulah Shiren mulai menceritakan tentang kisah cintanya dengan Almarhum Papa Bianca yang berhenti di tengah jalan.

Setelah membaca lembar ke sebelas itu terlihat Bianca menutup mulutnya dengan tangan kirinya, matanya mulai berkaca-kaca namun dia masih tetap setia membaca tulisan-tulisan di dalam buku itu. "Kenapa Papa tega lakuin itu?". Gumamnya pelan lalu mengusap air matanya yang mulai menetes, dia benar-benar tidak menyangka jika Papa nya itu telah tega meninggalkan Shiren hanya demi menikahi Mamanya yang terlihat lebih menarik dan sempurna, dan tanpa Papanya sadari hal itulah yang melahirkan rasa kedengkian serta kebencian dalam hati Shiren untuk keluarga kecil ini.

GAVIN✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang