🐧 Wolulas 🐧

438 31 0
                                    

Setelah kurang lebih dua puluh menit dalam perjalanan akhirnya kini Gavin telah sampai di halaman rumahnya dalam keadaan selamat. Namun, yang menjadi pertanyaan dalam benak Gavin ialah mengapa ada mobil orang tua Asoka di sini? Apa mereka datang untuk memintanya menjelaskan tentang kejadian tadi pagi? Jika memang begitu, maka habislah dirinya yang pasti akan di amuk oleh Arjuna dan juga Allea karena tidak bisa mempertahankan hubungannya dengan Asoka.

"Assalamu'alaikum". Ucapnya lalu masuk ke dalam rumahnya, dan terlihat di ruang tamu dia mendapati kedua orang tua Asoka beserta kedua orang tuanya lengkap dengan Keiza yang saat ini tengah menatap kehadirannya.

"Nah ini anaknya sudah pulang, duduk sini Vin". Setelah mendengar perintah Papanya, dengan segera Gavin langsung duduk di samping Keiza sesuai permintaan Papanya.

"Kamu sebenarnya ada masalah apa sama Asoka Vin?". Damn! Sesuai dugaannya. Baru saja Gavin duduk di samping Keiza, dia langsung di suguhi dengan sebuah pertanyaan yang keluar dari mulut Andin dan mampu membuat jantungnya berdegup kencang seketika.

"Maksud Tante tentang Asoka yang batalin ini semua?". Andin pun mengangguk.

Terlihat Gavin menarik napas dalam- dalam seraya memejamkan matanya sejenak sebelum memberikan penjelasan pada Andin dan semuanya, calm Gavin calm. "Sebelumnya Gavin minta maaf Om, Tante, Gavin gak bisa jaga hubungan Gavin dengan Asoka". Ucapan Gavin terhenti saat dia melihat setetes air mata yang keluar dari kelopak mata Andin, ya Tuhan! Kenapa harus seperti ini sih?

"Tante sudah dengar kalau kamu mencintai perempuan lain Vin".

"Bukan te---".

"Tapi Vin, kamu juga harus pandai menghargai perasaan perempuan lain yang juga mencintai kamu". Imbuh Andin memotong ucapan Gavin.

"Tante, sebenarnya Gavin sama sekali tidak berniat untuk membatalkan perjodohan ini, bahkan saat ini Gavin sudah mulai menerima Asoka dalam hidup Gavin, dan berusaha untuk mencintainya sepenuh hati, namun Gavin juga gak nyangka kalau keputusan Asoka seperti ini, hanya karena dia melihat Gavin di peluk sama sahabat perempuan Gavin dia langsung memutuskan untuk membatalkan perjodohan ini". Terang Gavin yang membuat air wajah Andin semakin kecewa dan sedih.

"Tapi kalian tenang aja, kalau kalian masih ingin perjodohan ini tidak batal, Gavin akan usahain agar Asoka menarik keputusannya".

"Gak usah Gavin".

"Kenapa Tante?".

"Meskipun sebenarnya kita sebagai orang tua kecewa, tapi itu semua sudah menjadi keputusan Asoka, karena dia lah yang akan menempuh masa depannya, maka dari itu kita akan menghargai keputusannya, kita tidak akan memaksanya untuk tetap menikah dengan kamu Vin". Entah kenapa hati Gavin merasa sangat lega dan bersyukur setelah mendengar ucapan Andin barusan. Emang aneh ya si Gavin:v

"Tante yakin?". Terlihat Andin menatap mata suaminya sejenak lalu kembali menatap Gavin seraya mengangguk.

"Tapi Tante minta tolong sama kamu, tenangin Asoka, karena sedari tadi pagi tatapan matanya selalu kosong Vin". Perlahan tangan Gavin meraih tangan Andin, lalu digenggamnya erat memberikan keyakinan.

"Tante tenang aja, Gavin pasti akan menghibur Asoka, Tante sekarang fokus saja sama kesehatan Tante".

"Makasih Vin, mungkin hanya itu tujuan kami datang kesini, yaudah Al, Jun, kita pamit ya". Ucap Andin lalu bangkit dari duduknya di ikuti dengan suaminya.

"Sekali lagi maaf ya Ndin".

"Gak papa Al, itu semua hak mereka".

Lalu selepas kepulangan Andin dan Surya, mereka ber empat masih berada di ruang tamu dengan suasana yang masih terkesan tegang.

GAVIN✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang