BAB 5

497 228 62
                                    

  * Gadis yang selalu berpura-pura           tersenyum dan terlihat kuat ini,       sebenarnya adalah gadis yang           sangat lemah dan rapuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  * Gadis yang selalu berpura-pura     
     tersenyum dan terlihat kuat ini,
      sebenarnya adalah gadis yang
          sangat lemah dan rapuh. *

                               *****

Sekarang, dijam istirahat pertama. Empat cowok tampan berada diatas rooftop sekolah. Mereka adalah Raka, Aldi, Vino dan Riza yang sedang ingin menghabiskan waktu istirahat disana. Mereka berempat duduk diatas sofa yang ada sana. Tentu, Rakalah yang menyiapkan semuanya. Bahkan, juga ada satu kasur untuk mereka yang ingin tidur.

Raka yang sibuk dengan pikirannya, Aldi yang sibuk dengan menuliskan  sesuatu di buku diary-nya, Vino yang sibuk bermain game diponselnya, dan Riza yang sibuk membalas chatan dengan mantan pacarnya. Mereka semua super sibuk.

Raka kembali teringat lagi dengan kejadian yang kemarin. Dimana dia dengan sengaja mengerjai gadis itu.

"Ya, maen pergi aja tuh orang. Dasar emang kurang ajar. Awas aja kalau gue sampe ketemu sama lo. Bisa abis lo gue tonjok. Liat aja, gue pasti balas dendam sama lo. Gue doain, semoga lo nggak selamat pulang kerumah"

Raka mendengarnya dengan jelas, ia tersenyum senang, karena berhasil membuat gadis itu marah. Kemudian dia melajukan motornya kembali. Namun, ketika melaju dijalan yang sudah dekat dengan jalan rumahnya, tiba-tiba saja ada bebek yang berjalan dan berhenti didepannya, membuat Raka terkejut mengerem motornya secara mendadak. Karena kehilangan keseimbangan, Raka jadi terjatuh dengan motornya. Dan, lucunya lagi wajahnya tepat dihadapan bebek itu yang masih belum melangkah pergi.

"Sial!" umpat Raka dalam hati ketika bebek itu membuang kotoran. Untung saja tidak mengenai wajahnya, pikir Raka. Dan, dengan tidak berdosanya bebek itu malah pergi dengan ekor pantatnya yang bergerak ke kanan dan kiri, seperti sedang mengejek Raka.

"Bebek sialan, untung lo tetangga gue. Kalau bukan udah pasti gue bunuh lo ditempat sekarang." ucap Raka kesal.

Ketika ingin berdiri, Raka merasakan sakit dibagian kakinya. Lantas Raka menoleh untuk melihat kakinya yang terluka dan berdarah.

"Gadis sialan, gue pasti balas lo" umpat Raka marah dengan Zahra.

Tiba-tiba Raka meringis kesakitan ketika sepatunya terinjak oleh kaki salah satu sahabatnya. Membuat ketiga sahabatnya langsung menoleh menatap kearahnya.

"Yeay... Akhirnya gue menang" ucap Vino merasa senang. Tidak sadar ia sudah menginjak sepatu Raka.

"Kenapa lo?" tanya Vino yang melihat Raka memegang kakinya.

"Sakit" teriak Raka marah.

"Maaf gue nggak sengaja. Biasa aja teriaknya, nggak usah alay kayak cewek." ucap Vino tanpa merasa bersalah.

Raka hanya diam dan menahan rasa sakit dikakinya. Tapi, sorot matanya menatap tajam sahabatnya.

"Santai aja ngeliatnya. Apa mau gue colok mata lo?" Vino mengarahkan tangannya didepan mata Raka untuk menakut-nakuti sahabatnya. Namun, Raka tidak terpengaruh ancamannya. Malah Raka menepis kasar tangan Vino dan semakin menatap tajam sahabatnya yang kurang ajar.

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang