Rasa ingin memilikinya. Namun,
aku sadar, aku tidak pantas untuk
di cintai. Karena keluarga ku saja
membenci diri ku. Apalagi dia!*****
Raka sudah terbangun dari tidurnya. Dia terus memandangi wajah cantik Zahra yang sedang tertidur dengan pulas. Entah mengapa Raka merasa ada getaran aneh didalam hatinya. Seperti yang dikatakannya, bahwa dirinya selalu merasa nyaman jika berduaan dengan Zahra. Raka tidak berbohong akan hal itu. Tapi, itu adalah kebenarannya.
Raka menggeleng pelan. Tidak ingin terus memikirkan Zahra. Bisa-bisa dia jatuh cinta pada gadis itu. Raka hanya membencinya dan tidak lebih dari itu, pikirnya. Lagian, Raka baru mengenal Zahra seminggu yang lalu. Raka juga masih belum tau siapa itu Zahra dan bagaimana sikapnya dan kepribadian Zahra. Raka harus mencari tahunya lebih dulu, sebelum jatuh cinta pada gadis itu. Agar kejadian dimasa lalu tidak terulang kembali. Entahlah hanya Raka sendiri yang tau dengan isi hatinya dan keinginannya.
Raka menepuk pelan pipi Zahra.
"Bangun," ucap Raka berulang kali."Kebo banget sih lo!" ucapnya ketika melihat Zahra yang mulai terbangun.
Raka kembali memakai seragamnya.Zahra tidak menghiraukan. Karena dia masih mengumpulkan nyawanya.
"Aaa," teriak Zahra terkejut. Dia baru sadar akan dirinya sendiri."Lo udah liat gue?" tanya Zahra memastikan. Zahra merapatkan selimut pada tubuhnya dengan erat.
Raka mengangguk dan berdehem pelan. "Hmm." jawabnya singkat.
Zahra memukul punggung Raka kuat. Tidak peduli rasa sakit ditangannya.
"Kurang ajar lo! Lo abis ngapain gue?" Zahra langsung menangis. Zahra pikir Raka sudah melakukan hal yang tidak wajar padanya. Padahal tidak!."Gue udah bilang, gue nggak akan ngapa-ngapain lo. Nggak mungkin juga gue ngelanggar janji gue sendiri. Jangan nangis, nanti lo tambah jelek!" Raka segera menghapus air matanya.
"Liat coba, lo masih pake bajukan?"
Zahra menunduk membuka selimut untuk melihat dirinya. Ucapan Raka ternyata benar. "Serius? Lo nggak--"
Raka menganguk cepat dan langsung memotong ucapan Zahra. "Iya, gue serius. Nggak bohong sama lo."
"Sumpah?" Zahra masih tidak percaya dengan Raka. Bisa saja dia berbohong padanya.
"Ya Allah. Gue berani sumpah Zahra! Kalau gue nggak ngapa-ngapain lo. Kalau lo masih nggak percaya sama gue. Lo boleh cek keperawanan lo ke dokter. Kalau lo hamil gue bakalan tanggung jawab dan nikahin lo." jelas Raka dengan tenang dan mengangkat tangannya membentuk V. Se-ketika semua kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya. Gampang banget!
Zahra menghela nafas sedikit lega mendengar keseriusan dalam ucapan Raka. Dan, tatapan matanya pun tidak memancarkan kebohongan.
"Iya, gue percaya kok sama lo. Tapi, gue nggak mau nikah sama lo!" ucap Zahra ketus membuat Raka tidak suka mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [Teenfiction] "Tuhan, aku hanya ingin melihat keluargaku bahagia. Itu saja cukup untuk ku, tidak meminta lebih kok" ~ Zahra. Ini kisah Zahra, yang bernama lengkap Zahra Ananda Wijaya. Ia adalah gadis yang sangat cantik...