Jatuh memang terasa sakit!
tapi, aku harus tetap berusaha
untuk bangkit.*****
Zahra terlihat sedang menghidangkan makanan di atas meja. Setelah selesai, Zahra segera kembali ke kamar untuk mengambil tas sekolahnya. Tidak lupa juga Zahra memakai masker untuk menutupi memar dikedua pipinya.
Zahra langsung melangkah kakinya keluar rumah. Zahra sengaja bangun pagi-pagi untuk melaksanakan tugas sebagai pembantu. Dia juga malas dan tidak ingin melihat orang tuanya dulu Makanya Zahra cepat-cepat pergi dari sana karena jika terus berada didalam rumah hanya membuatnya merasa sedih mengingat perlakuan kejam dari keluarganya sendiri.Zahra berdiri didepan kompleks perumahannya. Dia langsung masuk kedalam angkot yang berhenti tepat didepannya. Untung saja ada angkot, jika tidak sudah pasti Zahra akan lari seperti biasanya.
Beberapa menit kemudian, angkot itu sampai didepan pintu gerbang SMA Garuda. Sekolah yang paling elit di Jakarta. Lantas, Zahra segera turun dan tidak lupa membayar lebih dulu ongkosnya. Zahra menghela nafas, lalu kakinya melangkah masuk ke dalam sekolah tersebut.
Koridor sekolahnya tampak masih sangat sepi, mungkin hanya Zahra-lah murid yang paling disiplin yang turun sepagi ini. Bahkan, diparkiran masih tidak ada motor satupun. Zahra tidak masuk kedalam kelas, ia melewatinya menuju belakang sekolah. Ya, Zahra pergi ke taman. Dia sangat rindu pada tanaman bunga yang ada disana. Dan, mungkin Zahra ingin menenangkan pikirannya.
Sekarang Zahra sudah berada di taman, dia duduk di kursi panjang. Zahra tersenyum melihat kupu-kupu warna kuning yang hinggap di bunga anggrek. Pemandangan itu membuat perasaan Zahra jadi tenang. Ouh iya Zahra sangat suka dengan bunga dan kupu-kupu. Entah apa alasannya.
Pagi ini langit tampak cerah udaranya pun sangat dingin karena masih pagi. Zahra mengulas senyum, menghirup udara segar dan menutup matanya. Berdiam seperti ini dan merasakan kesejukan mampu membuatnya lupa dengan masalahnya. Ia masih tidak sadar jika ada seseorang yang duduk disampingnya. Orang itu mengepal kuat tangannya melihat luka disudut bibir Zahra. Apalagi wajah Zahra yang memar. Aldi sudah tau jika wajah Zahra seperti itu karena keluarganya. Dan, tebakannya benar.
Aldi menghela nafas mulai sekarang dia berjanji akan selalu melindungi Zahra dengan cara apapun dan Aldi tidak peduli apa yang akan terjadi pada dirinya.
Aldi tersenyum menatap wajah Zahra. Gadis itu selalu bisa terlihat baik-baik aja dan juga pintar menyembunyikan kesedihannya.
Aldi tidak bosan dan terus menatap Zahra, dia tidak ingin membuang kesempatan karena Aldi tau jika dirinya sudah pergi nanti, dia tidak akan bisa lagi melihat Zahra. Aldi
juga mengikuti Zahra. Dia menutup matanya, merasakan sensasi dingin pada tubuhnya. Aldi suka seperti ini, perasaannya juga menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [Teenfiction] "Tuhan, aku hanya ingin melihat keluargaku bahagia. Itu saja cukup untuk ku, tidak meminta lebih kok" ~ Zahra. Ini kisah Zahra, yang bernama lengkap Zahra Ananda Wijaya. Ia adalah gadis yang sangat cantik...