BAB 16

257 59 22
                                    

  Cinta?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta?

Cinta itu adalah perasaan yang
saling mencintai satu sama lain.
Tapi, bagaimana dengan satu
perasaan saja? Seperti aku yang
jatuh cinta kepadanya. Apa itu
yang dimaksud cinta bertepuk
sebelah tangan?

*****

Siang ini, sinar matahari sangat terik sekali membuat semua orang merasa kepanasan. Tidak, hanya satu orang saja yang duduk dipojok kanan kantin yang merasakan panas. Apalagi ketika dirinya melihat pemandangan yang ada didepannya. Hatinya sudah terasa seperti terbakar sampai hangus oleh rasa cemburu melihat Zahra dan Riza yang duduk bersama. Bahkan, makan
bersama. Hal itu membuat hati Raka terasa sakit. Padahal dirinya sudah berusaha untuk bersikap tidak peduli. Namun, Raka tidak bisa. Ia juga tidak tau kenapa dirinya sangat cemburu melihatnya. Tatapan mata Raka terus tertuju tanpa teralihkan pada Zahra yang sedang asik berbicara dengan sahabatnya.

"Sekali lagi lo ingkar janji, gue nggak bakalan mau lagi temenan sama lo," ucap Zahra dengan nada mengancam.

Riza menggeleng cepat. "Gue tau kok, gue salah. Tolong, maafin gue." balas Riza merasa menyesal. Seharusnya ia berpikir dulu sebelum menceritakan masalah tentang Zahra pada semua sahabatnya, pikirnya.

Melihat Zahra hanya diam saja, Riza kembali bersuara lagi. "Gue janji, gue nggak akan lagi cerita masalah lo ke semua sahabat gue. Kemarin itu jadi kesalahan pertama dan terakhir gue sama lo," Riza menatap mata Zahra dalam dan lembut tanda jika dirinya sungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Nggak papa.." Zahra mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia masih marah pada Riza yang sudah Zahra anggap teman dekat. Ia sudah sangat percaya pada Riza. Tapi, Riza malah membuatnya kecewa.

"Lain kali, nggak usah janji sama gue kalau lo nggak bisa tepatin," peringat Zahra kembali meminum minuman dingin yang ada didepannya.

"Lo masih marah sama gue? Gue kan udah minta maaf," tanya Riza heran. Zahra hanya menggeleng pelan. Hal itu membuat Riza jadi frustasi dengan sendirinya.

"Ya Allah gue harus ngapain lagi Zahra? Supaya bisa bikin lo nggak marah sama gue?" Riza tau, jika gadis didepannya ini masih marah padanya

"Nggak usah ngapa-ngapain sih, gue juga nggak marah lagi kok sama lo," Zahra tersenyum manis kearah Riza. Melihatnya, Riza masih belum tenang.

"Beneran nih lo nggak marah lagi?" Riza menghembuskan nafas lega ketika melihat Zahra yang langsung menganggukkan kepalanya.

"Selamat ya..." bisikan Zahra yang sengaja digantung, membuat kening Riza mengeryit bingung. "Anda kena prank dari Zahra," detik selanjutnya Zahra langsung menyemburkan tawa melihat wajah Riza yang tampak syok berat dan terkejut luar biasa.

Zahra memang sengaja mengerjai Riza untuk balas dendam. Zahra tidak pernah marah pada temannya itu. Ia hanya sedikit kecewa. Tapi, bukannya setiap orang punya kesalahan. Sekecil atau sebesar apapun, kita harus bisa memaafkan kesalahan tersebut pikir Zahra.

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang