BAB 10

392 167 50
                                    

            Jangan lari dari masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Jangan lari dari masa lalu.
         Apalagi ingin melupakannya,
        berlajarlah dari masa lalu itu.
       Karenanya kita bisa sekuat ini
                    sampai sekarang!

                               *****

Zahra menjadi tontonan gratis oleh semua murid lainnya. Sekarang Zahra benar-benar malu. Bagaimana tidak, semua orang menertawakan dirinya.
Sedangkan Raka hanya diam. Mereka berdua dihukum oleh pak Tono, guru yang jadi pembina hari ini. Sekarang mereka berdua berdiri sambil hormat didepan tiang bendera.

Upacara sudah selesai sedari tadi. Namun, mereka berdua masih saja dihukum. Dan, semua murid lainnya masih belum dibubarkan.

Tiba-tiba Riza maju kedepan dan ikut dihukum bersama Zahra. Padahal dia tidak melakukan kesalahan.

"Lo ngapain kesini?" tanya Zahra sambil melirik pada Riza.

"Kalau lo dihukum, gue juga harus dihukum," jawab Riza tanpa menoleh menatap Zahra.

"Bodoh! Kalau gue jadi lo, mendingan gue pergi aja. Daripada dihukum gini capek tau," cibir Zahra. Benar, Zahra sudah kelelahan. Bayangkan hormat hampir satu jam lamanya. Tangannya sudah sangat penat sekali.

"Namanya juga gue lagi sedang jatuh cinta sama lo. Gue bakalan lakuin apapun, termasuk ikut dihukum buat jagain lo. Gue takut nanti lo pingsan, jadi gue harus siap siaga lebih dulu." jelas Riza sambil tersenyum pada Zahra.

"Iya, udah. Cukup! Terserah lo aja." Zahra tidak ingin memperpanjang lagi pembicaraannya dengan Riza.

"Riza, kamu pergi." titah pak Tono. Tapi, muridnya hanya diam. Pak Tono hanya pasrah dan membiarkannya.

"DIAM!." teriak Raka marah pada semua orang yang menertawakan Zahra. Bukan hanya itu, Raka juga sangat cemburu melihat Zahra dan sahabatnya berbicara tadi. Tapi, Raka tidak menyadari perasaannya. Dalam sekejap saja semuanya langsung berhenti tertawa.

Raka sangat tau, jika semua orang menyalakan Zahra atas dirinya yang dihukum. Padahal Zahra tidak salah, melainkan dirinya yang salah. Raka sudah tidak peduli dengan semua orang yang terkejut melihat dirinya berteriak dihadapan pak Tono. Memang kurang ajar si Raka!

Zahra menginjak pelan sepatu Raka.
"Sabar, nggak usah marah. Nanti lo cepat tua." ucapnya menegur. Hanya Zahra yang tidak terkejut melihat Raka yang sangat marah.

Raka tidak peduli dengan ucapan Zahra. Ia masih tetap menatap tajam pada semua orang.

Melihat muridnya marah, pak Tono langsung membubarkan murid yang masih berkumpul dilapangan.

"Ya sudah, kalian masuk saja kedalam kelas. Tapi, ingat jangan diulangi lagi. Itu tidak sopan." ujar pak Tono. Dia benar-benar terkejut dan takut sekali melihat Raka marah. Biasanya Raka selalu dingin. Terlebih lagi muridnya itu adalah anak pemilik sekolah.

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang