Begin: Laskar

1.6K 158 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Ahh!"

Gue terbangun tiba-tiba merasakan tiga jari tangan gue diinjek. Begitu membuka mata, pelakunya masih berdiri di tempat, cuma menggeser kakinya dari atas tangan gue sambil ngucek-ngucek mata. Gue mengerang sebal, menggulingkan badan gue ke sisi lain karpet supaya gue gak keinjek lagi. Belum mau bangun.

Langkahnya membawa dia meninggalkan kamar entah untuk ngapain di luar—gue mendengar suara galon bergejolak. Lalu keberadaannya bisa gue rasain lagi di deket gue, yang ternyata mendudukkan diri di hadapan gue yang masih pengen tidur.

"Laper." Suaranya serak.

"Makan," balas gue enggan.

"Mau indomie warteg..."

"Ya lo beli sendiri lah anjir."

"Pusing..."

"Gak ngurus."

Gue lantas berbalik membelakangi dia supaya gak diajak ngomong lagi. Yang gue tau setelah sadar gue berhasil tidur tanpa diganggu adalah, dia menjadikan punggung gue sebagai bantal untuk dia ikutan tidur di karpet.

Ck. Ada-ada aja.

Hape gue yang berada gak jauh dari gue berdenting pelan ngasih tau ada chat masuk. Gue meraihnya, lalu memicingkan mata karena brightness yang full sampe ke ujung. Cuma ulah iseng orang yang lagi tidur seenaknya di punggung gue itu.

Jam 11 siang. Hampir tengah hari dan gue baru bangun, baru sadar kalau ini hari Senin.

Bolos.

Chat dari Mark barusan cuma nanyain gue di mana. Gue langsung bales aja dan menyingkirkan hape itu dari tangan gue. Mata gue masih perih liat layar.

Mungkin kalau semalem gue masih berpikir dengan akal sehat gue akan menjalani hari ini dengan normal, masuk kelas Pak Toto dan sekarang lagi cari tempat makan siang. Tapi enggak, di sinilah gue di atas karpet dengan sakit kepala karena kurang tidur.

Gara-gara cewek yang tadi kepengen indomie warteg tapi abis itu tidur lagi di punggung gue.

Udah biasa sebenernya, tapi dia minum-minum sambil nangis itu jarang. Makanya gue panik.

Taunya cuma gara-gara gak kebagian tiket Friday Noraebang.

"Gue noraebang sendiri aja di sini huhuhuhu..."

Gue lantas menahan kepala dia pake tangan sambil gue menggeser posisi supaya bisa bangun tanpa ganggu si sleeping beauty. Dia gak menunjukkan reaksi apa-apa sampe gue berdiri mau ke kamar mandi.

"Jangan dulu pulang."

"Enggak."

Siapa juga yang mau pulang tepat setelah lo bangun tidur.

PLAYING WITH FIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang