Chapter 9: Jealousy

350 83 13
                                    

LASKAR

Hari Minggu adalah waktunya beres-beres karena selama seminggu gue gak pernah beresin kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Minggu adalah waktunya beres-beres karena selama seminggu gue gak pernah beresin kamar. Tapi jangan sangka gue bakal beresin serapi kamar hotel baru—gue cuma buangin sampah, nyapu, ngepel kalo kotor banget, dan nyimpen barang yang berantakan ke tempatnya lagi.

Tapi ngabisin waktu sejam lebih.

Gue berhenti sebentar saat gue baru inget kresek yang gue simpen di atas meja belajar—isinya masih banyak karena emang terlalu banyak buat gue abisin dengan cepat.

Suplai penunjang kesehatan dari Annette.

Dia belum chat apa-apa sejak semalem—sesuatu yang buat gue bingung apakah dia baik-baik aja atau justru enggak sama sekali.

Annette adalah tipe orang yang bisa menghilang tiba-tiba tanpa lo tau dia ke mana. Dihubungin gak bisa, ke apartemennya gak ada jawaban—lo khawatir tapi lo tau dia gak mungkin beneran ilang, diculik, gak mungkin—karena seteler apapun dia kalo minum dia tau harus ngapain.

Yaitu nelepon gue.

Awalnya bukan gue yang selalu dia telepon, tapi Mark. Beberapa kali Mark gak bisa jemput dan minta tolong sama gue.

Lalu sejak saat itu emergency call-nya Annette berubah jadi gue.

"Daripada Mark harus minta tolong ke lo setiap dia gak bisa, mending gue langsung bilang ke lo aja, gimana?" ujarnya, mengatur kontak gue jadi speed dial di hapenya.

"Kenapa nomer lima?" tanya gue.

"Gampang dipencet."

"Oh."

"Bikin password yuk."

"Buat?"

"Ngetes apakah gue masih cukup sadar kalo diajak ngobrol sama orang."

Gue mengangguk. "Kayak gimana?"

"Misalnya lo dateng ke tempat gue, dan lo harus ngecek apakah gue kenal sama lo—supaya gue juga bisa tau itu lo yang ngajak gue balik. Biar gue gak dibawa orang bejat."

"Oke."

"Lo ulang taun kapan?"

"Juni."

"Oke, Mei ya."

"Hah?"

"Mei..." dia mengitung pake jarinya, "lima. Bulan kelima kan? Password-nya lima. Lo suruh gue pilih satu sampe tujuh, dan jawaban gue harus selalu lima."

"Kenapa jadi tiba-tiba Mei?"

"Ulang taun gue April, lo Juni. Mei di tengah-tengah. Nomor lima juga."

Dan angka 5 pun berubah maknanya bagi gue sejak kenal Annette.

"Net, pilih satu sampe tujuh..."

PLAYING WITH FIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang