Jadilah seperti pena dan kertas,
Keduanya saling hadir untuk yang lain.-Allah Has A Plan-
by Raynnn_🍁
Tok tok
Zea menoleh kearah pintu kamar mandi,
Siapa? - batin Zea kaget.
Zea menarik kembali nafasnya dalam dalam, mencoba seakan semua terlihat normal.
"Bentar."
Zea berdekhem kecil, lalu membuka pintu yang tadinya terkunci.
"Ada apa?"
"Neng kenapa tadi kayak yang kesakitan?" tanya wanita setengah paruh baya itu. Belum sempat Zea menjawab, wanita itu kembali melontarkan pertanyaan. "neng mukanya meuni pucet (benar benar pucat) gering? (Sakit) "
Segera Zea menggeleng. "Nggak kok,"
"Oh Alhamdulillah atuh, bibi teh meuni ruas, sugan teh aya nanaon Kitu (bibi sangat kaget, kirain ada apa apa gitu)"
"Gak kok, saya mau ke depan lagi." pamit zea sembari menunduk.
Hari sudah semakin larut, banyak yang Assyifa dan Hanin bicarakan di luar topik yang menjadi seharusnya.
"Gimana Hasbi? Bu Hanin tidak bermalam di sana?" tanya Assyifa.
"Sebenarnya, saya juga ingin bermalam di sana menjada Hasbi. Tapi Hasbi menolak, katanya biar dokter dan suster aja yang menjaganya disana. Mau bagaimana lagi, Hasbi anaknya pemaksa, kalau dia mau ini ya harus ini." jelas Hanin sembari terkekeh.
"Oh ya, -----" belum menyelsaikan kalimatnya, Assyifa mendapati Zea yang baru selesai dari kamar mandi.
"Maaf,"
"Eh, kenapa?" tanya ibunya lalu berdiri.
"Bu, udah makin malam, Zea juga besok sekolah." jika bukan karna sakitnya, Zea juga tak mungkin berani melakukan hal seperti ini.
Assyifa melirik jam dinding yang terpajang. Jam menunjukan pukul 8.30 pm. "Ohhh iya, sampai lupa waktu kita ngobrol."
Selanjutnya, mereka pamit.
Waktu lebih cepat di tempuh dari pada saat pergi. Kini Assyifa dan Zea sudah sampai di rumah mereka. Tak ada yang mereka obrolkan sejak pulang tadi, Zea pamit ke kamarnya duluan. Lagi lagi tidak seperti biasanya. Biasanya jika sehabis pulang dari manapun, selelah apapun, pasti ia akan menyempatkan waktunya untuk berkumpul bersama anggota keluarga.
Zea tidak membenarkan kelakuannya, ia hanya takut rasa sakitnya dapat terlihat oleh ibunya atau siapapun yang ada di dekatnya. Setelah pulang tadi, Zea ke kamar untuk menenggak beberapa pil obat. Ia merasakan sakit tadi, sebab ia telat dalam meminum obat. Resepnya menulis, gunakan obat sebelum makan malam, tapi ia lupa. Setelah menenggak beberapa pil obat, Zea memutuskan untuk tidur. Sebelumnya ia melakukan rutinitas sebelum tidur. Seperti wudhu, tilawah al-mulk dan lain lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Has A Plan [END]
RandomHasbi Nauzan Giffari, lelaki tampan asal Jakarta yang terpaksa pindah sekolah ke Bandung mengikuti jejak kedua orangtuanya. Walaupun terpaksa, hari demi hari Hasbi bisa melewatinya tanpa ada kata mengeluh. Banyak sekali kaum hawa yang mengagumi ket...