Allah tidak pernah habis memberikan cinta kepada kita di saat hal terburuk yang kita perbuat sekalipun.
-Allah Has A Plan-
by Raynnn_🍁
Setelah percakapan di telfon bersama Hanin berakhir, Zea menangkupkan ponselnya di dada sembari menutup matanya ia berdo'a, semoga Hasbi terus dalam perlindungan Allah SWT.. Zea turun dari kamarnya menuju lantai dasar. Ia lihat, ibunya tengah menyusun kotak kotak makanan untuk catering, dan ayahnya tengah tertidur di sofa. Zea menghampiri ibunya di dapur dan memberitahu soal percakapannya di telfon bersama Hanin.
"Bu."
"Eh Zea, ada apa nak?" tanya Assyifa, masih dengan kegiatannya.
"Kata bunda Hanin, Hasbi sakit. Baru aja di bawa ke rumah sakit."
"Innalillahi Wainna Ilaihi Roji'un..., terus gimana sekarang??" tanya Assyifa memberhentikan kegiatannya.
"Kata Bu Hanin cuma pusing doang, besok jug mungkin pulang Bu"
"Yaudah, besok kamu anterin makanan ya Ze"
"Boleh tuh Bu" jawab Zea, lalu pergi menuju kamarnya.
•••
Keesokan harinya, pukul 9 pagi. Fyi, kelas duabelas sudah dibebaskan sejak acara panggung beberapa hari yang lalu, jadinya itu adalah moment pas untuk mengistirahatkan pikiran setelah ulangan kelulusan yang sudah mereka lalui.
Assyifa sudah mengemasi makanan yang akan dibawa oleh Zea nanti kerumah kediaman keluarga Giffari. Sedangkan Zaim, ia sudah berangkat kerja beberapa jam yang lalu.
Zea belum juga turun dari kamarnya.
Karna lama, Assyifa pun beranjak melangkah naik ke kamar Zea."Zee...," Panggil Assyifa di tengah-tengah kakinya melangkah ke lantai atas.
"Iya Bu... Zea bentar lagi beres, lagi pake jilbab" balas Zea, karna mengetahui hal itu, Assyifa pun mengurungkan niat awalnya. Ia pun turun kembali.
Tak lama Zea turun memakai gamis serta jilbab yang rapih. Senyum manisnya terekah di hadapan Ibunya.
"Mana Bu?" Tanya Zea seraya memakai tas selempangnya."Nihh, fii amanillah sayang" kata Assyifa, Zea pun membawa kotak bekal itu lalu menyalimi tangan sang Ibu.
Tak menunggu lama, Zea pun menyalakan motornya lalu pergi. Hingga akhirnya ia sampai dirumah keluarga Giffari. Zea membuka helm nya lalu berjalan sedikit dan menekan tombol bel rumah.
Ting nong!
Ting nong!
Ting nonggg!
Gerbang akhirnya terbuka, terpampanglah sosok penjaga rumah, siapa lagi kalau bukan Pak Dani.
"Assalamu'alaikum Pak...,"
"Wa'alaikumsalam, eh aya neng Zea, damang neng? (eh ada Zea, sehat?)"
"Alhamdulillah sehat Pak, emm--Hasbi udah pulang dari rumah sakit belum Pak? Ini ada makanan dari Ibu"
Pak Dani mematung, haruskah ia membicarakan yang sebenernya kepada Zea? Tapi Pak Dani harus jujur, karna jujur mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke surga. Itulah motonya.
"Em-a-anuu neng, Pak Giffari beserta yang lainnya pukul 6 pagi tadi sudah berangkat ke Singapur neng"
Zea tak mengerti maksud dari Pak Dani. Apa? Kenapa harus ke Singapur? Apa ada acara keluarga? Begitu pikir Zea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Has A Plan [END]
RandomHasbi Nauzan Giffari, lelaki tampan asal Jakarta yang terpaksa pindah sekolah ke Bandung mengikuti jejak kedua orangtuanya. Walaupun terpaksa, hari demi hari Hasbi bisa melewatinya tanpa ada kata mengeluh. Banyak sekali kaum hawa yang mengagumi ket...