Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi begitu cepat.
-Allah Has A Plan-
by Raynnn_🍁
Hari kelulusan tiba. Semua pikiran dan kerja keras selama masa pelajaran akhirnya memiliki hasil. Guru, teman, sekaligus orang-tua pasti sangat menunggu kabar baik ini.
Walau pasti ada rasa sedih yang terbenam dalam diri mereka, itu wajar karena sukacita selama di sma tidak akan bisa terulang lagi. Itu semua akan menjadi kenangan di masa depan yang mungkin akan mereka ceritakan saat sudah berkeluarga.
Senin pagi, pukul 9. Zea sudah siap dengan kebaya milik ibunya semasa muda, cukup dan tidak ngetat ditubuhnya, dipadukan dengan rok lebar berwarna hitam dan Khimar yang senada dengan warna kebaya.
Assyifa dan Zaim sudah siap, mereka menunggu Zea turun dari kamarnya. Zaim hari ini memesan grab mobil menuju sekolah Zea. Lima belas menit menunggu kedatangan mobil, akhrinya sampai juga pesanan grab mereka.
"Ze! Grab nya udah dateng" ucap Assyifa
"Iya Buuuuu" sahut Zea.
Zea menuruni anak tangga, lalu dengan cepat memakai sepatu kets berwarna putih. Ayah dan Ibunya sudah masuk mobil terlebih dahulu. Sesudah mengunci pintu, Zea masuk dan mobil pun melaju.
Dimobil, Zea diam. Dia sedikit gugup, jantungnya berdebar tak karuan, tangannya dingin. Assyifa pun melihat Zea, tepat disebelah kanannya.
"Kamu gugup ya nak?" Tanya Assyifa. Feeling nya tidak pernah salah kala mengetahui hal kecil yang Zea rasakan.
"Iya Bu, Zea deg-degan"
"Sini sini, deketan sama Ibu" pinta Assyifa, Zaim yang tadi asyik mengobrol dengan sang supir akhirnya ternotice untuk melihat mereka. Senyuman pun mendarat di bibir Zaim.
Yap! Assyifa membawa Zea kedalam pelukannya, tak lupa juga menggenggam tangan anaknya yang dingin. Ia sesekali mencium puncuk kepala Zea yang terbalut khimar. Biarlah, Zea akan menjadi bayinya lagi hari ini.
Mereka pun tiba di sekolah, mobil grab hanya mengantarkan mereka sampai depan gerbang saja, lalu selepasnya mereka jalan.
Keadaan Zea sudah sedikit membaik, ia seperti mendapatkan energi baik dari Ibunya yang membuat dirinya sudah tak gugup, juga semangat yang membara dalam dirinya menyambut kelulusan ini.
Tak mau lama, Zea dan kedua orangtuanya memasuki kelas Zea.
XII IPA 2, kelas ini sebentar lagi akan mempunyai penghuni baru. Kelas yang penuh dengan canda tawa, kelas yang seringkali Hasbi kunjungi, dulu. Kelas yang menyimpan seribu cerita dibalik tembok pemisah diantara kelas lain.Saat sudah duduk, Zea disambut hangat oleh Silla dan Nafis. Mereka datang bersama kedua-orang tua mereka, dan juga Nafis yang membawa adik kecilnya berjenis kelamin laki-laki berumur 2 tahun, juga Silla yang membawa kakak perempuannya. Lengkap. Mereka berdua juga sangat jarang mengungkapkan keluarga mereka, makanya tak sedikit dari teman sekelas bertanya-tanya siapa itu? Kakak lo? Adik lo? Begitulah kira-kira.
Pak Firman selaku wali kelas masuk dan memulai tugasnya. Ia sedikit bercerita suka duka menjadi wali kelas dikelas XII IPA 2 ini, para orangtua tampak tertawa melihat cerita yang diberi Pak Firman tentang kelakuan anak mereka.
Sesudahnya, Pak Firman mulai membacakan satu persatu nama siswa dan siswi sesuai absen. Dari mulai abjad A sampai Z.
"Nafis Syahla Aruna"
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Has A Plan [END]
RandomHasbi Nauzan Giffari, lelaki tampan asal Jakarta yang terpaksa pindah sekolah ke Bandung mengikuti jejak kedua orangtuanya. Walaupun terpaksa, hari demi hari Hasbi bisa melewatinya tanpa ada kata mengeluh. Banyak sekali kaum hawa yang mengagumi ket...