Allah Has A Plan [END]

16. Different Taste

Ingat! Sukses materi tidak menjamin sukses setelah kubur.

-Allah Has A Plan-
by Raynnn_

🍁

"Rumah sakit?"

Sontak Harumi kaget melihat Zea yang sedang ia ikuti itu bertujuan ke rumah sakit. Ada apa?

Gue harus telfon kak Hasbi sekali lagi
-batin Harumi

Drttt... Drttt.. Drttt.....

"Hallo?! "

"Kakkk!"

"Ada apa hmm? Tumben
nelfon gue berkali-kali"

"KAKK ZEAAA"

"KENAPA SI ZEA HAH?, LO NGOMONG JANGAN DI POTONG GITU! "

Harumi menarik nafas pelan.
"Gue tadi ngikutin kak Zea dan dia pergi ke rumah sakit ka"

"WHAT?! BENERAN LO?"

"BENER KAK YAELAH, CEPET SINI"

"Send location now,
hurry up Harumi"

•••

Di mobil, Harumi menunggu kedatangan kakaknya, Hasbi. Sudah lebih dari lima belas menit Harumi menunggu, tapi Hasbi belum kunjung datang. Harumi itu tipikal orang yang tidak mau menunggu, tapi kali ini karna dia sudah berjanji dan akan membantu memata-matai orang yang sedang kakanya sukai.

Zea Adira Adzkiya, perempuan yang bisa memikat hati seorang lelaki bernama Hasbi yang jarang sekali dekat dengan perempuan. Saat Hasbi menyukai Abel pun dia sepertinya hanya Kagum padanya tidak ada rasa apapun dalam hatinya, itulah mengapa Hasbi bilang kalau itu hanyalah 'cinta monyet'.

Tapi saat ini, Hasbi memiliki rasa berbeda dalam hatinya. Tidak pernah sekalipun ia merasakan kesenangan itu. Hasbi pun tidak tahu mengapa dia menaruh perasaan dengan Zea. Memang apa salah hati?

Ah! Zea memang berbeda dari perempuan yang Hasbi kenal. Sangat berbeda. Memiliki kepribadian yang baik, pintar, solehah, dan cantik. Hasbi memang tidak salah pilih menaruh hati pada Zea. Jika Tuhan menyatukan mereka, sudah pasti Hasbi akan menjadi lelaki yang paling bahagia bisa memiliki Zea.

Untuk kali ini, biarkan hanya Hasbi yang tau akan perasaan hatinya. Semoga saja perasaan ini berakhir indah. Seindah ciptaan sang maha kuasa.

Terlihat dari kaca mobil milik Harumi, dibelakangnya sudah terparkir mobil milik Hasbi. Pemiliknya pun keluar dengan raut wajah yang Harumi pun tidak ketahui apa maksud dari wajah nya itu. Entah itu khawatir atau apa, rasanya Harumi tidak bisa menebak apapun, sulit sekali.