39. Salah Tingkah

213 24 3
                                    

“Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah sebelum engkau melabuhkan cintamu pada makhluk-Nya.”

-Allah Has A Plan-
by Raynnn_

🍁

Sesuai challenge yang ditantang, Hasbi dan Zea tengah berada di salah satu kamar yang tersedia di villa ini.

Kini sudah pukul 11 malam, bayi kembar itu belum juga tidur. Hasbi bingung harus berbuat apa. Sesuatu terlintas di kepalanya. Mungkin dengan dibacakan ayat Al-Qur'an bayi kembar itu akan tidur.

Pendengaran adalah salah satu panca indra yang paling awal berkembang. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dalam surat Al Insan ayat 2:

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat."

Menurut Ustadz Mu'ammar Abdullah At-Tamimi menjelaskan bahwa membaca Al Quran di dekat bayi merupakan salah satu bentuk stimulasi. Jika stimulasi ini sering dan rutin dilakukan, telinga bayi pun akan familiar dengan bunyi bacaan Al-Quran. Manfaatnya pun berimbas pada ingatannya saat ia besar nanti.

Hasbi pun ingin begitu, walau ini adalah ponakannya. Tapi semoga kedua ponakannya ini tumbuh di lingkungan para pecinta Al-Qur'an. Aamiin..

"Bwa! Aa-bwa!" Zea tengah bermain dengan kedua bayi kembar di atas kasur.
Hasbi mendekati dan duduk di sisi ranjang sebentar lalu menggendong Abdan karena dia tiba-tiba menangis, lalu membacakan ayat Al-Qur'an.

Zea mengagumi suara indah nan merdu Hasbi, dia begitu kagum dengan sosok suaminya. Hasbi membacakan surat Yusuf pada Abdan, sedang Zea mencoba meniduri Ardan dengan menepuk-nepuk pantatnya pelan.

wa ma arsalna ming qablika illa rijalan nuhi ilaihim min ahlil-qura, a fa lam yasīru fil-ardi fa yanzuru kaifa kana 'aqibatullazīna ming qablihim, wa ladarul-akhirati khairul lillazīnattaqau, a fa la ta'qilun...

hatta izastai'asar-rusulu wa zannu annahum qad kuzibu ja'ahum nasruna fa nujjiya man nasya', wa la yuraddu ba'suna 'anil-qaumil-mujrimīn..

laqad kana fi qasasihim 'ibratul li'ulil-albab, ma kana hadīsay yuftara wa lakin tasdīqallazi baina yadaihi wa tafsīla kulli syai'iw wa hudaw wa rahmatal liqaumiy yu'minun..

Hasbi menyelesaikan bacaan surat Yusufnya, syukurlah akhirnya Abdan tertidur. Saat hendak menidurinya di kasur, ternyata Zea dan Ardan sudah tertidur lebih dahulu. Lucunya.

Dengan pelan dan telaten Hasbi meniduri Abdan di sebelah Ardan. Muka Zea terlihat kelelahan, lantas Hasbi berdiri kembali lalu mengambil selimut dan menutupi tubuh Zea dan kedua bayi kembar itu.

Allah Has A Plan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang