Abil
| Win, tolong bantu jaga Jihan. Suatu saat dia mungkin butuh seseorang buat bersandar. Di antara kalian, gue tau lo yang paling bisa.
Dari waktu yang tertera, Abil mengirim pesan itu semalam. Tapi, baru pagi ini Alwin membukanya. Pesan Abil yang terasa begitu ambigu itu sesaat membuat kening Alwin berkerut, mendadak mencemaskan sahabat baiknya itu. Akan tetapi ...
"Dari hasil pemeriksaan, Alwin dinyatakan positif menderita kanker otak. Stadium lanjut."
... kenyataan yang ia dengar seminggu yang lalu itu seperti lagi dan lagi menelan Alwin dalam lubang gelap. Sehingga jangankan memikirkan kondisi Abil, ia sendiri pun tak sanggup memikirkan kondisinya sekarang.
Jadi, beberapa minggu ke belakang, merasa tak sanggup menahan nyeri yang intensitasnya semakin bertambah dari hari ke hari, Alwin meminta Alfi untuk membawanya periksa ke dokter. Sebelumnya, Alwin pernah Googling. Dari gejala yang ada, ia sempat curiga penyakit yang dideritanya mengarah ke sana. Dan ketakutannya pun terjadi juga.
Sebabnya, tak ingin terlalu ambil peduli dengan maksud pesan Abil, Alwin kembali mengempaskan tubuh lemasnya di atas tempat tidur. Ia akan memikirkan Abil dan nasib persahabatannya nanti setelah ia bisa berdamai dengan kenyataan yang ada.
Namun ...
"ALWIN ADINATA! CEPET KELUAR! ALWIN, ADA YANG HARUS GUE OMONGIN! ALWIN BURUAN BUKA PINTUNYA! CEPETAN ALWIN! ALWIN...."
... teriakan di luar rumahnya memaksa Alwin untuk bangkit. Di balik jendela kamar, ia mencoba menilik siapa yang kini berteriak-teriak di depan rumahnya.
Jihan. Gadis itu berjongkok di depan pintu utama yang masih tertutup. Seluruh anggota keluarganya memang sedang tidak ada di rumah, tidak ada yang membukakan pintu untuk gadis itu. Membuat Alwin dengan terpaksa berjalan keluar guna menemui si gadis.
"Jihan, ada apa?" tanya Alwin begitu membuka pintu.
Tanpa mengubah posisinya, Jihan berujar lirih, "Abil gak ada. Abil hilang..."
Publikasi, 01 Juni 2020
Revisi, 30 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
DISARRAY (RETAK)
Genç KurguAbil Naufal tahu kalau hidupnya tidak diinginkan. Bagaimana ia ditinggal sendiri dengan dalih agar hidup mandiri, menjadi bukti kalau keluarganya tidak menginginkan kehadirannya. Kendati begitu, Abil punya banyak sahabat yang selalu menjadi alasan i...