Debby membidik kameranya ke arah lapangan, tepat pada orang-orang yang sedang mengikuti lomba di hari kemerdekaan. Kyara entah berada di mana, mereka berpisah saat Kyara tahu kalau Farel akan mengikuti lomba makan dodol.
Kilatan-kilatan blitz terus terlihat dari kamera yang Debby gunakan.
"Bidiknya ke lapangan melulu, nggak mau bidik ke arah cowok terganteng di kelas 10-a ini?," tanya Veyza yang sejak tadi memang mengikuti langkah Debby ke balkon lantai dua.
Debby berbalik dan langsung benar-benar membidik ke arah Veyza.
"Aduh..., main jepret-jepret aja Kak. Bikin kaget," ujar Veyza dengan mimik wajah konyol seperti biasanya.
Debby terkekeh senang.
"Kan lo yang minta gue foto," balas Debby.
"Ya pakai ancang-ancang dulu lah, biar aura kegantengan gue bisa terpancar dengan sempurna," ujar Veyza percaya diri.
"Ini juga hasilnya udah ganteng kok," ujar Debby, jujur.
Veyza tersenyum bahagia mendengar apa yang Debby katakan. Debby pun segera menyadari kalau itu adalah jebakan untuknya.
"Kenapa pakai baju warna merah? Semua sahabat lo pakai baju warna putih tuh," tanya Debby, mengalihkan perhatian Veyza.
"Gue sengaja pakai baju warna merah biar baju lo nggak sendirian..., warna bendera aja punya pasangan masa warna baju lo nggak," jawab Veyza.
HAHAHAHAHA!!!
Debby benar-benar tak menduga akan menerima jawaban konyol dari Veyza pagi-pagi sekali seperti itu. Veyza sendiri terlihat senang saat melihat Debby tertawa.
"Turun yuk, lihat yang ikut lomba," ajak Veyza.
"Nggak deh, gue kan dapat tugas dari Ekskul Photografi dalam rangka acara tujuh belas Agustus ini. Jadi gue mau tetap di sini dan memotret banyak hal," tolak Debby, baik-baik.
Veyza kelihatan kecewa meskipun wajahnya tetap tersenyum. Debby tahu betul akan hal itu.
"Di bawah juga bisa motret kok," Veyza belum menyerah.
Debby tersenyum melihat kegigihan itu.
"Gue takut ada yang salah paham kalau jalan berdua sama lo. Gue nggak enak juga sama sahabat lo yang lain, mereka baik banget, takutnya gue dibilang memanfaatkan kalau tiba-tiba aja jalan sama lo," ungkap Debby dengan jujur.
Debby pikir Veyza akan marah atau tersinggung dengan apa yang ia ungkapkan. Namun ternyata Pria itu malah tersenyum lebih bahagia ketimbang tadi.
"Nggak kok, mereka nggak sejahat itu untuk berpikir yang aneh tentang lo. Ayo ikut, Kak Kyara lagi menyemangati Farel juga di bawah," ajak Veyza sekali lagi, dan kali ini sambil mengulurkan tangannya ke arah Debby.
Debby pun meraih uluran tangan itu dengan perasaan ragu-ragu, namun Veyza malah menggenggam tangannya erat-erat. Mereka beranjak ke bawah menuju lapangan. Banyak mata yang mengawasi mereka, namun mereka berdua tak peduli dan lebih memilih segera mendekat pada anggota Seven B lainnya.
"Ayo Far..., makan dodolnya!!!," teriak Keylan semangat.
"Far..., jangan malu-maluin kelas 10-a!!! Habisin atau lo nggak akan tidur di asrama malam ini!!!," ancam Ian.
Debby tak dapat menahan tawanya saat mendengar bagaimana cara Seven B memberi semangat untuk Farel.
"Sabar musang! Lo pikir gampang ngunyah dodol? Lagian siapa sih yang bikin lomba kaya' begini? Tujuh belasan bukannya makan kerupuk malah makan dodol!," gerutu Farel tak terima dengan ancaman Ian.
Kyara terlihat tertawa tak terkendali, Debby pun duduk di sampingnya bersama Veyza.
"Dari mana aja sih Deb? Gue nyariin lo tahu nggak!," protes Kyara.
"Gue tadi di balkon depan kelas kita," jawab Debby.
"Thank's ya Vey, udah nyariin dia buat gue," ucap Kyara.
"Iya sama-sama..., lagian sepi juga kan kalau nggak ada Kak Debby," balas Veyza sambil mengedipkan sebelah matanya pada Debby.
Debby hanya berusaha menahan tawanya akibat gombalan Veyza yang keluar secara tiba-tiba. Ia pun segera membidikan kameranya pada Farel yang masih mengunyah dodol yang tergantung di atas kepalanya.
"Eh, Alex ikutan lomba juga loh," ujar Tita.
"Lomba apa?," tanya Debby.
"Lomba masukin benang ke dalam jarum," jawab Tita.
"Hah? Lomba masukin benang ke dalam jarum? Bukannya Alex matanya minus ya?," tanya Veyza terkejut.
"Iya sih, cuma dia ngotot pengen ikut lomba itu," balas Tita, santai.
HAHAHAHA!!!
Debby benar-benar tidak bisa menahan tawanya lagi.
"Ya ampun, kalian itu kenapa sih??? Ada-ada aja kelakuan yang kalian buat???," tanya Debby.
"Sabar ya Kak Debby, kita memang ditakdirkan untuk membuat banyak orang tertawa," jawab Tita polos.
Veyza merangkul Debby agar gadis itu bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah karena tertawa.
"Ya..., Farel hampir menghabiskan dodolnya..., di susul oleh Jaka dari kelas 10-b yang terus mengunyah tanpa jeda! Dan apa yang terjadi..., Radit dari kelas 12 IPA unggul lebih awal karena dodolnya sudah habis duluan!!! Hore!!! Selamat untuk Radit Prasetya pacarnya Difta Anggraini!!!," seru MC yang bertanggung jawab pada lomba makan dodol hari itu - Reno dari kelas 12 IPA.
Keylan, Ian, Tita, menyerbu MC yang baru saja selesai bicara.
"Nggak usah diumumin juga dong masalah pacar pacaran!!!," gemas Tita.
"MC gadungan nih!!!," tambah Ian.
"Tahu nih, bikin orang sirik bin dengki aja!!!," gerutu Keylan.
"Woy!!! Gue cuma di suruh sama Radit ya!!!," balas Reno dengan kondisi teraniaya.
Semua terambil oleh Debby, setiap momen bahagia, konyol, dan seru ada di dalam kameranya. Kyara pun begitu, ia tetap mendekat pada Farel dan memberi selamat meskipun Pria itu kalah dalam lomba.
Debby menoleh ke arah Veyza yang sejak tadi hanya terdiam di sampingnya namun tetap tersenyum.
"Kenapa? Kok diam terus?," tanya Debby.
"Gue senang lihat lo tertawa lepas. Jadi gue lagi menikmati momen hari ini di mana lo adalah objek utama dari perhatian gue," jawab Veyza, jujur.
Wajah Debby otomatis bersemu merah karena merasa malu dan tersipu-sipu secara bersamaan. Veyza tahu itu, dan ia bahagia.
"Berlebihan nggak kalau gue bilang sama lo kalau gue sayang?," tanya Veyza.
Debby mendelik ke arahnya.
"Eh, jangan marah. Gue sayang sama lo, karena buat gue lo itu istimewa. Jangan marah ya, gue nggak bermaksud jahat kok sama lo," jelas Veyza.
Debby pun tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"Tes..., tes..., satu, dua, tiga!!! Oke..., gue mau Debby Artazia dengar ini baik-baik!!!."
Suara Pria di pengeras suara itu sukses membuat semua orang menoleh termasuk Debby dan Veyza yang masih saling menatap.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
DeZa ; Ketika Cinta Terpendam Mulai Terungkap
Teen Fiction[COMPLETED] Sejak kapan aku tertarik pada satu sosok yang baru saja kulihat secara sekilas? Selama ini dunia SMA-ku hanya berputar pada pelajaran dan ekstrakurikuler photografi kesukaanku saja. Bahkan setiap kali ada surat cinta yang tersimpan di la...